Suka sebal dengan pertanyaan “kapan nikah” saat acara keluarga di Hari Raya? Tak perlu ditanggapi dengan serius atau dipikirkan karena hanya akan menjadi beban yang tak perlu. Berikut ini beberapa langkah untuk menghadapi kondisi tersebut.
Perayaan Lebaran yang diwarnai dengan kebahagiaan dan kebersamaan seringkali menjadi momen yang diantisipasi oleh keluarga untuk membahas topik pernikahan. Terutama bagi kamu yang sudah memasuki usia dewasa dan belum menikah, seringkali merasa tertekan dan khawatir dengan pertanyaan dan harapan dari keluarga terkait hal tersebut.
Pada saat-saat seperti ini, penting untuk menghadapi tekanan dari keluarga dengan cara yang tepat dan bijak agar tidak merugikan diri sendiri. Berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu mengatasi tekanan dari keluarga untuk menikah saat Lebaran.
Bersikap tenang dan terbuka
Saat kamu mendapat pertanyaan atau komentar tentang menikah dari keluarga, usahakan untuk tetap tenang dan terbuka dalam menghadapinya. Menunjukkan rasa emosi berlebihan hanya akan memperburuk keadaan dan membuat orang berpikir bahwa kamu stres karena belum menikah dan harus menikah secepatnya.
Hindari merasa terlalu sensitif atau tersinggung terhadap komentar tersebut, tetapi cobalah untuk memahami bahwa keluarga hanya ingin yang terbaik untuk kamu.
Jelaskan posisi kamu dengan jelas
Jangan ragu untuk menjelaskan posisi kamu dengan jelas terkait keputusan untuk menikah atau belum. Bicarakan dengan tenang dan terbuka tentang alasan kamu belum menikah, misalnya karena sedang fokus pada karir atau belum menemukan pasangan yang tepat.
Namun antisipasi juga kondisi bahwa orang tua umumnya tidak mau tahu dengan pandangan kamu, karena mindset mereka sudah terkondisi dengan tujuan hidup hanyalah menikah, berkeluarga dan beranak-pinak. Jadi, bersabarlah bila ada yang memaksakan pendapat mereka.
Hindari konflik
Hindari terjadinya konflik dengan keluarga saat membahas topik pernikahan. Usahakan untuk tetap menjaga sikap sopan dan hormat, serta menghindari perdebatan yang tidak perlu. Ingat bahwa hubungan dengan keluarga sangat penting, sehingga tidak ada gunanya untuk merusak hubungan tersebut hanya karena perbedaan pandangan, apalagi hanya karena status “belum menikah”.
Tetap fokus pada tujuan hidup kamu
Jangan biarkan tekanan dari keluarga mengganggu tujuan hidup kamu. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan kesuksesan hidup bukan hanya bergantung pada pernikahan semata. Tetap fokus pada tujuan hidup kamu dan jalani hidup dengan penuh semangat dan dedikasi.
Ingat, bahwa kamu bertanggungjawab sepenuhnya terhadap rencana hidup kamu dan jangan biarkan orang lain merusaknya dengan memaksakan pendapat mereka.
Terbuka dengan pasangan atau calon pasangan
Jika kamu sudah memiliki pasangan atau sedang menjalin hubungan, terbuka dan bicaralah dengan pasangan atau calon pasangan kamu tentang tekanan yang kamu hadapi dari keluarga terkait pernikahan. Diskusikan bersama bagaimana cara terbaik untuk mengatasi tekanan tersebut, serta mengambil keputusan terbaik untuk diri kamu dan pasangan kamu.
10 Kalimat untuk Menjawab Pertanyaan “Kapan Nikah”
Mungkin kamu sendiri saking kesalnya jadi tidak tahu harus menjawab seperti apa saat pertanyaan menyebalkan tersebut terlontar dari orang lain. Beberapa jawaban berikut mungkin bisa kamu gunakan agar jawabanmu juga tak menyinggung perasaan orang lain:
“Insya Allah, ketika sudah tiba waktunya. Jadi, tak perlu memaksa dan tergesa-gesa.”
“Kami masih berkomitmen untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam terlebih dahulu. Rasanya ini jauh lebih penting daripada hanya sekedar menikah begitu saja.”
“Belum ada rencana dalam waktu dekat, tapi pasti saya akan segera memberitahukan keluarga jika sudah ada perkembangan.”
“Kami masih berkomitmen untuk saling mengenal satu sama lain lebih dalam terlebih dahulu.”
“Saya masih ingin fokus pada karir dan pengembangan diri terlebih dahulu.”
Atau kamu juga bisa memberikan jawaban dengan gaya bercanda seperti berikut ini:
“Besok juga bisa, kalau kamu mau modalin”.
“Nanti tunggu ada promo di aplikasi jodoh.”
“Sebetulnya besok, sayang modal belum mengizinkan.”
“Kurang tahu juga ya, saya kan bukan biro jodoh.”
“Mau modalin ya? Terima kasih sudah mau modalin biaya nikah saya.”
Pertanyaan “kapan nikah” memang bukan sebuah pertanyaan yang beretika untuk sekadar berbasa-basi saat acara keluarga. Secara umum juga sebetulnya ini adalah pertanyaan yang kurang sopan untuk dilontarkan, karena menikah adalah urusan yang sangat privat dan bersifat pribadi. Jadi, wajar saja jika kamu merasa kesal ada yang beratanya seperti itu terlebih di depan orang banyak.
Tapi bukan berarti kamu bisa meresponnya dengan hal yang tidak sopan juga. Tetaplah menjawabnya dengan tenang dan sopan, apalagi kalau yang bertanya adalah orang yang lebih tua dari kamu.