Yuk, Healing Ikutan Tur Mutiara di Bali Utara

gaya hidup

Di tengah hiruk-pikuk pariwisata Bali, ada satu pengalaman yang tenang, menyegarkan, dan penuh makna, yaitu menyusuri kisah sebutir mutiara yang lahir dari laut, dengan cara yang sangat menghargai alam.

Atlas Pearls, showroom perhiasan di Bali, baru saja membuka kembali gerai mereka di Bali Utara. Namun, ini bukan sekadar tempat belanja perhiasan berkelas. Lebih dari itu, ini adalah pintu gerbang menuju gaya hidup berkelanjutan yang menyatu dengan keindahan laut tropis Indonesia.

Sponsored Links

Edukasi Lingkungan Melalui Mutiara

Pengalaman yang ditawarkan oleh Atlas Pearls kini jauh melampaui etalase kaca dan cahaya lampu. Lewat tur baru ke peternakan mutiara mereka yang kini diperluas, pengunjung diajak menyaksikan langsung proses panjang selama empat tahun dalam menghasilkan sebutir South Sea Pearl (mutiara terbaik yang ada di Indonesia). Mulai dari merawat tiram, menanam inti mutiara, hingga panen; semuanya dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh para ahli yang mencintai laut.

Bagi para pencinta gaya hidup sehat dan mindful, tur ini adalah kesempatan langka untuk memperlambat ritme hidup, menyatu dengan alam, dan memahami betapa pentingnya harmoni ekosistem dalam setiap kemewahan yang kita kenakan.

Shoroom Atlas Pearls yang juga mengedukasi pelanggan tentang ekosistem laut (Foto: Dok. Atlas Pearls)

Keindahan yang Tidak Merusak Alam

Atlas Pearls bukan sekadar memproduksi perhiasan, tapi memelopori praktik budidaya mutiara yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Mereka menggunakan metode non-ekstraktif dan menjaga ekosistem laut tetap seimbang. Ini berarti tidak ada kerusakan terumbu karang, tidak ada limbah berbahaya, dan setiap langkah produksi memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup.

Atlas Pearls juga menanamkan filosofi “positive environmental and social impact” dalam setiap aspek operasionalnya. Yang artinya, mereka memastikan bahwa proses budidaya mendukung keanekaragaman hayati laut, meminimalisir polusi, dan secara aktif melibatkan komunitas lokal lewat pendidikan dan peluang ekonomi.

Bersamaan dengan pembukaan showroom ini, Atlas meluncurkan Lunaris Collection, rangkaian koleksi yang terinspirasi dari cahaya bulan di atas lautan Indonesia. Menggunakan Mother of Pearl dan motif bunga kamboja (frangipani) yang menjadi ciri khas Atlas, koleksi ini hadir dalam balutan emas kuning 18 karat dan perak sterling. Ini bukan sekadar aksesori, tapi sebuah pernyataan gaya yang elegan, alami, dan bertanggung jawab.

Penangkaran mutiara yang dikelola Atlas Pearls dengan menerapkan konsep ramah lingkungan (Foto: Dok. Atlas Pearls)

Setiap perhiasan dalam koleksi ini adalah refleksi dari kemewahan yang bisa dikenakan setiap hari tanpa rasa bersalah, karena kamu tahu bahwa keindahan yang kamu bawa berasal dari praktik yang menjaga bumi.

Tur ke Penangkaran Mutiara

Dalam waktu dekat, Atlas juga akan memperkenalkan paket tur laut yang mengajak tamu naik perahu dan menyaksikan langsung bagaimana proses budidaya mutiara berlangsung di habitat aslinya. Ini adalah bentuk edukasi imersif, yaitu sebuah petualangan berkesadaran yang akan menyentuh sisi spiritual dan ekologis para tamu.

Reservasi tur dapat dilakukan langsung melalui Atlas Pearls Jewellery. Kunjungi juga laman mereka untuk mengenal lebih jauh filosofi keberlanjutan yang mereka jalani di https://atlaspearlsjewellery.com/pages/sustainability

Dengan tampilan baru yang lebih segar dan instalasi edukatif di dalam showroom, Atlas Pearls mempertegas posisinya sebagai pelopor gaya hidup mewah yang berkelanjutan di Bali. Tak heran jika tempat ini rasanya harus menjadi destinasi wajib bukan hanya bagi wisatawan, tapi juga bagi siapa pun yang peduli akan masa depan bumi.