Tren skin flooding memungkinkan kulit wajah terhidrasi dengan baik sehingga selalu terlihat kenyal, lembap, dan glowing. Yuk, mengenal lebih jauh tren ini, cara mengaplikasikannya serta plus minusnya bagi kulit.
Dunia kecantikan memang tidak pernah sepi dari produk-produk dan cara-cara baru merawat kulit. Salah satu istilah yang belakangan ramai dibicarakan adalan skin flooding.
Sebenarnya, dalam dunia dermatologi, skin flooding sudah lama dikenal. Bahkan mungkin kamu juga tanpa sadar sudah menerapkannya selama ini. Seperti namanya, skin flooding adalah membanjiri kulit dengan mengoleskan formula pelembab ke kulit.
Dengan begitu, humektan atau bahan pelembab dalam produk tersebut dapat menarik molekul air dan bertahan di lapisan permukaan kulit sehingga membuat kulit terlihat kenyal dan lembap.
Skin flooding bisa diterapkan untuk semua jenis kulit, termasuk jenis kulit berminyak sekalipun. Dengan skin flooding, kulit akan terlihat lembab, bercahaya, dan tampak kenyal.
Cara Melakukan Skin Flooding
Teknik skin flooding melibatkan krim, serum, dan essence yang semuanya bertujuan untuk menghidrasi kulit lebih dalam dan lebih tahan lama.
Untuk itu, kunci utama skin flooding adalah mengaplikasikan produk dengan hati-hati, dimulai dengan produk berbahan dasar air yang lebih encer terlebih dahulu, diikuti dengan produk dengan kandungan nutrisi yang teksturnya lebih kental untuk mengunci kelembaban pada kulit.
Urutan tersebut akan memungkinkan produk skincare memberikan hidrasi secara efektif, penyerapan produk kecantikan lebih maksimal, dan melindungi dari masalah kulit.
Skin flooding melibatkan 4 langkah:
1. Cuci muka
Ini adalah langkah pertama dan terpenting karena rutinitas perawatan kulit yang baik, selalu dimulai dengan kulit yang bersih. Pilih sabun muka yang lembut agar tidak menghilangkan minyak alami pada kulit, yang sering ditandai dengan sensasi kulit muka terasa tertarik atau kencang.
2. Toner atau essence
Untuk membanjiri kulit dengan hidrasi ekstra, pastikan menggunakan toner atau essence yang bebas alkohol. Produk skin care yang mengandung alkohol cenderung akan membuat kulit semakin kering.
3. Serum
Sebelum toner atau essence benar-benar mengering di wajah (kondisi kulit masih lembab), oleskan serum pelembab yang mengandung asam hialuronat, pelembab alami yang dapat menahan kelembaban dengan maksimal.
Kamu juga bisa menambahkan serum dengan niacinamide yang memiliki manfaat tambahan untuk menenangkan dan anti-inflamasi.
4. Krim pelindung
Langkah terakhir adalah mengaplikasikan krim pelindung wajah untuk menjaga produk pelembab sebelumnya. Jangan lupa untuk melapisi dengan tabir surya jika kamu melakukan skin flooding di pagi hari.
Dampak Positif dan Negatif pada Kulit
Rutinitas skin flooding ini cocok dilakukan untuk semua jenis kulit. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah jenis produk dan frekuensi melakukannya.
Untuk kulit kering, sebaiknya rutin melakukan skin flooding setiap hari, pagi dan malam. Sementara pemilik kulit kombinasi, bisa menerapkan hanya satu kali sehari, di pagi atau malam hari.
Hidrasi adalah kunci untuk mengatasi begitu banyak masalah kulit. Skin flooding adalah cara mudah memastikan kulit kamu tetap terjaga kelembabannya sehingga bebas dari jerawat, kering, dan tampak bercahaya.
Sementara itu, skin flooding hampir bisa dikatakan tidak memiliki dampak negatif. Namun bagi kamu pemilik kulit sensitif atau mudah berjerawat, pastikan memilih produk yang ramah di kulit dan non-komedogenik sehingga tidak menyebabkan pori-pori tersumbat yang dapat menyebabkan break out atau peradangan.Selain rutin melakukan skin flooding, pastikan kamu juga mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi karena kulit yang sehat juga memerlukan suplemen dari dalam tubuh.