Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan lingkungan bersih, Kota Jambi menghadirkan angin segar lewat peluncuran bus listrik TRANS Bahagia, langkah nyata menuju kota yang lebih hijau dan warganya yang lebih seimbang.
Di tengah hiruk pikuk kota dan padatnya arus kendaraan bermotor, udara bersih kini terasa semakin langka. Namun Jumat malam (24/10) lalu, Kota Jambi seakan mengambil napas baru. Di bawah langit Carnaval Angso Duo yang ramai, Pemerintah Kota Jambi meresmikan bus listrik TRANS Bahagia, sebuah langkah kecil namun berarti menuju udara yang lebih sehat dan kehidupan kota yang lebih berkelanjutan.
Tiga bus medium dan tiga angkutan listrik resmi bergabung dalam armada transportasi publik Jambi. Enam kendaraan ini bukan sekadar alat mobilitas, tetapi simbol perubahan: bahwa kota yang sehat dimulai dari cara warganya berpindah tempat. Transportasi bersih seperti bus listrik menjadi bagian penting dari gaya hidup ramah lingkungan, sebuah pilihan sadar untuk mengurangi emisi dan memberi ruang bagi paru-paru kota agar bisa kembali bernapas lega.

“Peresmian bus listrik hari ini menjadi langkah nyata menghadirkan transportasi publik yang ramah lingkungan,” ujar Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M. Komitmen ini sejalan dengan misi untuk menekan polusi, mengurangi kemacetan, dan menciptakan pengalaman bepergian yang lebih aman serta nyaman bagi warga.
Menariknya, hingga akhir 2025, masyarakat bisa menikmati layanan ini secara gratis. Cukup dengan menempelkan KTP atau kartu elektronik seperti Flazz atau e-Money, warga bisa naik bus listrik yang beroperasi setiap hari dari pukul 06.00 hingga 20.00 WIB. Tak hanya efisien, tapi juga hemat energi: selama uji coba, bus listrik di Jambi mencatat penghematan biaya energi hingga 57% dan menurunkan emisi sebesar 30%.
Transportasi publik yang bersih tak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga pada kesehatan mental dan fisik masyarakat. Bayangkan perjalanan pagi tanpa suara bising mesin atau aroma asap knalpot, sebuah bentuk mindfulness baru dalam keseharian. Naik bus listrik bisa menjadi cara sederhana untuk berkontribusi pada bumi, sekaligus memberi jeda bagi diri sendiri di tengah ritme hidup yang cepat.
Kolaborasi antara Pemkot Jambi, KALISTA, dan Yutaka Trans menjadi contoh nyata bahwa hidup sehat bukan hanya soal pola makan dan olahraga, tapi juga pilihan sistemik: bagaimana kita bergerak, bepergian, dan berbagi udara yang sama. Jika setiap kota mengambil langkah serupa, mungkin kita semua bisa menikmati udara bersih tanpa harus pergi jauh mencari tempat menenangkan diri.


