Lebih Ramah Lingkungan, ini Pilihan Mobil Listrik yang Sudah Ada di Indonesia

Ada beberapa alasan mengapa produsen mobil mulai memproduksi mobil listrik. Salah satunya adalah karena masalah lingkungan, dimana mobil listrik dianggap mampu meminimalisir pemanasan global yang sebagian dipicu oleh CO2 dari kendaraan bermotor.

Dilansir oleh CNN Indonesia bahwa laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa pada 2019 jumlah mobil penumpang di Indonesia mencapai 15.592.419 unit. Lebih tinggi dari 2018 yang mencapai 14.830.698 unit. Bisa dibayangkan kalau jumlah ini terus meningkat, maka ancaman pemanasan global akan semakin besar. 

Mobil Listrik dan Hybrid, Apa Bedanya?

Mobil listrik memang sepintas mirip dengan mobil hybrid yang juga menggunakan tenaga listrik. Namun sebetulnya terdapat perbedaan diantara keduanya. Mobil hybrid menggunakan dua sumber tenaga, yaitu bensin dan listrik dimana tenaga bensin masih berperan sebagai sumber tenaga dan tenaga listrik sebagai tenaga pembantu. 

Saat mesin mobil hybrid dinyalakan, generator akan mengubah energi dari mesin bensin menjadi energi listrik untuk mengisi baterai. Pada kecepatan rendah seperti 20 kilometer per jam biasanya mobil akan digerakkan dengan mesin listrik dan tenaga dari mesin bensin baru akan mengambil alih saat mobil berjalan di kecepatan tinggi, seperti di atas 60 kilometer per jam.

Sedangkan mobil listrik benar-benar mengandalkan listrik sepenuhnya sebagai sumber tenaganya. Namun untuk pengisian daya pada baterai, mobil listrik membutuhkan stasiun pengisian listrik atau instalasi pengisian listrik yang dibuat di rumah. Dengan pengisian daya yang penuh rata-rata mobil listrik bisa menempuh jarak hingga 200 kilometer. Tapi beberapa brand mobil listrik sekarang sudah ada yang mampu menjangkau jarak yang lebih jauh hingga 500 kilometer.

Nah, beberapa produsen mobil kini mulai menawarkan mobil listrik dan hybrid ke pasar Indonesia. Meskipun infrastrukturnya masih terbatas dan harganya juga cenderung lebih mahal, mobil bertenaga listrik ternyata mendapat apresiasi yang baik di Indonesia, terutama dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Pengembangan Mobil Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. 

Berikut beberapa jenis mobil termasuk hybrid yang sudah bisa dibeli di Indonesia.

Toyota Camry Hybrid (Hybrid)

Mobil yang diberi julukan “King of Sedan” ini dilengkapi mesin berkapasitas 2.494 cc dengan 4 silinder. Dengan teknologi hybrid, mobil ini terbilang cukup irit bahan bakar, yaitu cukup dengan 1 liter saja untuk bisa mencapai jarak 24 kilometer.

Mesin hybrid yang digunakan juga merupakan mesin hybrid generasi terbaru dari Toyota yang diklaim punya tenaga lebih kuat 12,7% dari generasi sebelumnya. Inilah yang membuat akselerasi awal terasa lebih bertenaga meskipun menggunakan daya listrik. Selain itu mesin hybrid terbaru ini juga membuat mesin terasa lebih senyap. Jadi lebih nyaman juga saat dikendarai.

Toyota Camry Hybrid dijuluki sebagai “King of Sedan“. (Foto: toyota-europe.com)

Nissan Kicks e-Power (Hybrid)

Mobil hybrid bergaya cross-over (gabungan city car dengan SUV atau Sport Utility Vehicle) ini dilengkapi mesin hybrid e-Power, artinya mobil ini menggunakan tenaga bensin hanya untuk mengisi daya pada baterai saja. Dari baterai, tenaga listrik dialirkan langsung ke penggerak roda.

Meskipun pergerakan mobil benar-benar mengandalkan daya listrik, namun mobil ini tetap memakai knalpot untuk membuang emisi mesin bertenaga 1.200 cc yang berfungsi sebagai pengisi daya baterai.

Nissan Kicks e-Power dengan sepenuhnya mengandalkan listrik yang diisi dari tenaga bensin. (Foto: nissan.co.id)

DFSK Gelora-E

Dikenalkan ke publik Indonesia pada 2020, mobil listrik pabrikan Cina ini sebetulnya sudah digunakan di Inggris pada 2012. Dari segi desain dan teknologi, mobil ini tergolong sangat sederhana. Kapasitas penumpangnya mampu memuat hingga 9 orang dengan ruang kabin yang cukup lapang. Cocok buat kamu yang suka bepergian dengan keluarga atau untuk keperluan niaga. Pengisian listriknya membutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk mencapai pengisian penuh dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.

DFSK Gelora-E dengan kabin lapang yang serba guna. (Foto: dfskmotors.id)

Hyundai Kona Electric

Tampil dengan desain yang futuristik, Hyundai Kona Electric adalah mobil berbasis SUV yang artinya mobil ini dirancang untuk tetap nyaman melalui jalanan rusak atau tanjakan curam yang kamu temui kalau kamu melakukan perjalanan jauh.

Dalam sekali pengisian listrik hingga kapasitas penuh, mobil ini bisa menempuh jarak sejauh 345 kilometer dan bisa dipacu kecepatannya hingga mencapai 155 kilometer per jam. Dengan fitur fast charging yang dimiliki, mobil ini cuma butuh waktu 54 menit saja untuk mengisi daya.

Hyundai Kona Electric dengan model berbasis SUV, aman untuk kondisi jalan rusak dan bergelombang. (Foto: hyundaijakarta.com)

Renault Zoe

Mobil listrik yang cukup laris di Eropa ini mulai dikenalkan di Indonesia pada 2021. Modelnya yang simple sepintas membuat orang mengira bahwa ini adalah mobil dengan konsep coupe atau 2 pintu. Padahal mobil ini punya 4 pintu dengan pintu belakang yang agak tersamar. Jadi, secara umum mobil ini cocok untuk area perkotaan yang padat karena ukurannya yang cukup mungil.

Renault Zoe ditawarkan dalam 2 pilihan tipe mesin, yaitu tipe R110 dengan torsi 225 newton meter dan R135 dengan torsi 245 newton meter yang lebih kencang. Dengan daya baterai yang penuh, mobil ini mampu berjalan sejauh 395 kilometer dan pembelian mobil juga disertai dengan garansi baterai sampai 8 tahun.

Dengan ukuran yang mungil, Renault Zoe cocok untuk kawasan perkotaan. (Foto: commons.wikimedia.org)

Lexus UX 300E

Mobil berbasis SUV ini adalah mobil listrik perdana yang diproduksi oleh Lexus. Mobil 5 seater (berkapasitas 5 penumpang) ini dibekali mesin dengan baterai lithium-ion berkapasitas 54,3 kWh yang mampu menempuh jarak 300 kilometer saat baterai terisi penuh.

Untuk pengisian daya secara normal, mobil ini butuh waktu 5 hingga 6 jam untuk mencapai kapasitas baterai yang terisi maksimal. Dengan mesinnya yang mampu menghasilkan tenaga sampai 200 tenaga kuda, mobil listrik tercatat sebagai mobil listrik paling kencang di kelasnya.

Mobil listrik perdana dari Lexus tercatat sebagai yang tercepat di kelasnya. (Foto: Pexels)

BMW i3s

Resmi masuk pasar Indonesia pada 2019, mobil berkapasitas 4 penumpang ini mesinnya berkekuatan 184 tenaga kuda dan mampu mencapai jarak terjauh 260 kilometer dengan daya yang terisi penuh.

Salah satu keunggulan mobil ini adalah pengemudi bisa mengendalikannya hanya dengan menggunakan 1 pedal saja. Meskipun dilengkapi pedal gas dan rem, namun saat pengemudi melepas pedal gas, mobil akan mengalami deselerasi (pengurangan kecepatan) dan saat itu juga baterai akan terisi secara otomatis. Hemat kan?

BMW i3s sudah masuk pasar otomotif Indonesia sejak 2019. (Foto: bmw.co.id)

Tesla Model 3

Mobil ini tercatat sebagai mobil Tesla yang terbilang paling murah di Indonesia dibanding dengan varian Tesla lainnya. Saat ini di Indonesia ada beberapa varian Tesla yang ditawarkan selain Tesla Model 3, yaitu Tesla Model X dan Model S dengan harga Rp 3 miliar, Tesla Model X 7 Seat dengan harga Rp 3.8 miliar. Namun begitu, Tesla Model 3 tetap tampil dengan fitur dan desain yang menarik. Berfokus pada keselamatan pengendara, mobil ini dilengkapi 8 kamera, radar depan hingga sensor ultrasonik untuk menunjang sistem keamanan mobil.

Kalau kamu menganggap bahwa mobil listrik tak bisa berlari kencang, mobil ini punya mesin berkekuatan 472 tenaga kuda dan akselerasi kecepatannya dari 0 hingga 100 kilometer per jam hanya butuh 3,4 detik saja!

Dilengkapi banyak fitur keselamatan dan keamanan, Tesla Model 3 juga punya tenaga yang tak kalah dengan mobil bertenaga bensin. (Foto: prestigecars.id)

Nah, menurut Sahabat Goodlife mobil listrik mana nih yang bakal jadi favorit di Indonesia?