Diyakini Lebih Sehat, Saatnya Ganti Kopi Biasa dengan Kopi Hijau?

kopi hijau

Di tengah gaya hidup serba cepat dan tuntutan produktivitas tanpa henti, green coffee hadir sebagai solusi sehat bagi kamu yang ingin tetap fokus tanpa drama kafein berlebih.

Kamu yang hidup di tengah hiruk-pikuk kota pasti paham betul gimana rasanya dikejar deadline, stuck di kemacetan, sampai harus juggling antara kerja dan hidup sosial. Di tengah hustle culture yang makin intens ini, tubuh butuh booster. Tapi tenang, sekarang ada solusi baru yang mulai naik daun: green coffee alias kopi hijau.

Bukan sekadar tren, green coffee pelan-pelan dilirik sebagai superfood baru oleh para pejuang urban. Kalau matcha, spirulina, dan chia seed sempat hits lebih dulu, kini giliran kopi hijau unjuk gigi. Bedanya dari kopi biasa? Green coffee diambil dari biji kopi mentah yang belum dipanggang, jadi kandungan alami seperti antioksidan dan asam klorogenat-nya masih utuh.

Sponsored Links

Kafein Rendah, Bebas Jantung Berdebar

Menurut dokter spesialis nutrisi, dr. Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K, kopi hijau ini lebih dari sekadar pengganti kopi hitam. “Kandungan antioksidan dan asam klorogenat di dalamnya bisa bantu jaga metabolisme tetap optimal. Kafeinnya pun lebih rendah, jadi risiko jantung berdebar atau susah tidur jauh lebih kecil,” jelasnya.

kopi hijau kafeinnya lebih rendah
Kopi hijau bisa bantu turunkan berat badan (Foto: pexels)

Buat kamu yang hidup di tengah polusi, stres tinggi, dan tekanan pekerjaan, green coffee bisa jadi pelindung harian. Antioksidan di dalamnya bekerja sebagai tameng dari radikal bebas dan stres oksidatif yang sering jadi biang keladi menurunnya sistem imun.

Lebih menarik lagi, studi tahun 2020 menyebutkan konsumsi green coffee bisa bantu turunkan kadar kolesterol total dan LDL. Penelitian lain menunjukkan, dosis 400 mg green coffee selama empat minggu efektif menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jadi bukan cuma soal energi, tapi juga soal menjaga kesehatan jangka panjang.

Sehat dan Menjanjikan

Salah satu yang sudah merasakan manfaatnya adalah Bobby Andreas Ida, fitness influencer sekaligus model. “Biasanya orang minum kopi biar tetap fokus dan semangat, tapi saya lebih pilih green coffee karena bikin stamina stabil tanpa bikin ‘crash’,” katanya. Bobby juga rutin mengulas soal kebugaran lewat kanal YouTube-nya, 2Ninefit Indonesia.

Dari sisi rasa, Zikri Mubarak, seorang barista profesional, melihat potensi green coffee sebagai opsi baru yang menjanjikan. “Rasanya lebih earthy dan mild. Buat penikmat kopi yang ingin versi lebih sehat, ini cocok banget,” ujarnya.

Bobby Andreas Ida, fitness influencer yang menjadikan kopi hujai sebagai pengganti kopi hitam (Foto: Pexels)

Tak berhenti di situ, green coffee juga disebut punya efek dalam mengontrol berat badan. Dalam studi yang melibatkan perempuan obesitas, konsumsi green coffee dikombinasikan dengan diet rendah kalori menunjukkan hasil penurunan berat badan yang lebih signifikan dibanding diet saja.

“Di tengah dunia yang menuntut fokus tinggi dan energi terus-menerus, green coffee bisa jadi pilihan cerdas. Tapi tetap, harus dikombinasikan dengan pola hidup sehat dan olahraga,” tutup dr. Dion.

Jadi, kalau kamu lagi cari booster alami yang tidak bikin deg-degan, green coffee bisa banget jadi teman setia kamu yang doyan hustle tapi tetap peduli sama kesehatan.