Sudah Pernah Coba? Ini Cara Sederhana Jadikan Dapur Lebih Ramah Lingkungan

Dapur bisa jadi adalah ruangan yang paling sibuk di rumah. Selain fungsinya untuk mengolah dan memasak, beberapa rumah yang menyatukan dapur dengan ruang makan memiliki fungsi yang lebih kompleks. Sayangnya, tanpa disadari, banyak aktivitas di dapur yang juga tidak ramah pada lingkungan.

Kreasi desain rumah saat ini banyak yang menjadikan dapur tidak hanya tempat untuk memasak saja, tapi juga berinteraksi dengan orang lain. Misalnya dengan menambahkan centre island yang bisa berfungsi sebagai tempat memotong atau membumbui bahan makanan hingga tempat menghidangkan makanan.

Aktivitas di dapur juga banyak menghasilkan sampah dapur yang sering menumpuk dan bisa mencemari lingkungan, termasuk juga penggunaan bahan masakan dan peralatan lain yang terkadang kurang terkendali dan menyebabkan pencemaran serta pemborosan, seperti banyak menggunakan daya listrik yang besar dan minyak goreng berlebihan.

Aktivitas di dapur yang sering boros menggunakan energi dan limbah dapur yang tinggi (Foto: Xframe)

Sebetulnya, banyak hal yang bisa kamu lakukan dari dapur untuk setidaknya mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang lebih buruk, seperti hal berikut ini:

Kurangi penggunaan listrik

Karena ingin cepat selesai, sering kita mengolah makanan dengan peralatan listrik. Misalnya seperti blender untuk mencampur bumbu dan chopper untuk memotong bahan makanan. Kamu bisa meminimalisir penggunaan listrik dengan mengganti aktivitas tersebut dengan cara manual, seperti memotong dengan pisau atau mengaduk menggunakan sendok khusus.

Penggunaan microwave juga bisa kamu batasi untuk meminimalisir energi yang digunakan. Biasanya microwave cukup sering digunakan untuk memanaskan makanan. Padahal alat ini memerlukan daya listrik yang cukup besar. Kamu bisa mulai membatasi penggunaannya dengan cara memasak secukupnya saja sehingga mengurangi risiko makanan tersisa dan harus dipanaskan dengan microwave jika ingin memakannya.

Tempat sampah yang terpilah

Sediakan tempat sampah yang terpisah antara sampah organik dan non-organik. Dengan memisahkan keduanya, akan mempermudah kamu untuk mendaur ulang sampah-sampah tersebut untuk kepentingan tertentu.

Misalnya, sampah organik bisa kamu jadikan pupuk kompos untuk tanaman. Dan sampah plastik bisa kamu daur ulang dan diubah menjadi beberapa peralatan rumah tangga, seperti pot tanaman atau vas bunga dari botol plastik.

Atur pencahayaan

Memasak memang membutuhkan cahaya yang terang agar kamu bisa masak dengan nyaman dan melihat masakanmu dengan jelas. Untuk itu kamu sebaiknya memposisikan area dapur untuk mendapatkan cahaya alami yang cukup, misalnya ada jendela yang cukup luas di depan sink tub dan kompor. Selain memasok cahaya yang cukup, jendela bisa menjadi tempat sirkulasi udara yang membuang udara panas saat kamu memasak.

Jangan menggunakan terlalu banyak lampu dan kamu bisa menggantinya dengan lampu yang hemat energi. Umumnya memang harganya lebih mahal, tapi masa pemakaiannya cukup awet dan tidak boros energi meskipun memiliki watt yang cukup tinggi.

Pastikan cahaya alami cukup menerangi dapur (Foto: Pexels)

Mengatur suhu lemari pendingin

Salah satu penggunaan energi yang cukup besar dan selalu menyala adalah lemari pendingin. Semakin dingin temperatur yang kamu gunakan maka akan semakin boros energi yang digunakan.

Biasanya orang mengatur suhu lemari pendingin pada suhu yang paling dingin agar makanan dan minuman cepat menjadi dingin. Padahal semakin dingin suhu yang ditentukan, maka akan semakin besar daya listrik yang dibutuhkan. Setiap suhu yang lebih rendah dari 3 derajat celcius, lemari pendingin akan mengkonsumsi energi 5% lebih banyak. Jadi usahakan untuk tidak lebih rendah dari temperatur tersebut.

Gunakan material yang berkualitas

Material atau perlengkapan masak kadang kurang diperhatikan kualitasnya dengan alasan harga yang lebih mahal. Padahal peralatan masak yang berkualitas tinggi meskipun umumnya harganya juga lebih mahal, akan lebih awet juga dalam pemakaiannya. 

Jadi, sebetulnya harga yang terlihat mahal justru akan menjadi murah dalam jangka panjang, karena kamu tidak perlu sering-sering mengganti peralatan masak karena rusak. 

Dalam beraktivitas di dapur sering kita mengabaikan hal-hal yang seharusnya bisa kita batasi. Mengingat dapur adalah salah satu tempat yang cukup sering menghasilkan limbah, ada baiknya mulai sekarang kita beraktivitas di dapur dengan cara yang lebih bijak agar tidak mudah mencemari lingkungan atau boros energi.