Sudah mulai lelah mengikuti segala tren yang terjadi di media sosial atau kehidupan nyata? Mungkin ini saatnya kamu mengikuti gaya hidup JOMO (Joy of Missing Out) yang penting untuk menjaga kesehatan mental.
Istilah FOMO (Fear of Missing Out) mungkin sudah akrab di telinga. FOMO mengacu pada kecemasan jika kita kehilangan, ketinggalan sesuatu yang sedang tren saat ini.
Kebalikan dari FOMO, JOMO justru merasa lega atau gembira ketika melewatkan sesuatu (joy of missing out). JOMO mendorong kita untuk melakukan apa yang kita inginkan tanpa perasaan khawatir karena harus selalu mengikuti apa yang sedang tren atau populer saat ini.
Pencetus JOMO sebetulnya adalah tekanan sosial. Banyak orang yang merasa lelah dan muak harus selalu terus-menerus mengikuti tren yang terjadi hingga akhirnya memilih untuk menemukan kesenangan dan kegembiraan mereka sendiri.
Manfaat JOMO
FOMO membuat kita terus-menerus memeriksa berita terkini untuk mengetahui ada apa saja atau apa yang sedang tren di berbagai media sosial mulai dari Instagram, Twitter, Tiktok, Snapchat hingga Facebook. Sungguh melelahkan dan hampir tak ada gunanya!
Penganut FOMO akan membuang terlalu banyak waktu untuk online dan scrolling di media sosial. Tak jarang, penganut FOMO memaksakan diri untuk mengikuti apa yang sedang tren dan populer di media sosial atau membandingkan hidup mereka dengan orang lain.
Ujung-ujungnya, ini membuat kita merasa rendah diri, tidak puas, sedih, dan kecewa pada kehidupan kita sendiri.
Nah, buat kamu yang sudah muak dan lelah mengikuti segala tren yang terjadi, bisa mulai mencoba gaya hidup JOMO.
Berikut ini manfaat gaya hidup JOMO yang bisa kamu rasakan:
1. Bebas menjadi diri sendiri
Jika kamu terus-menerus khawatir akan melewatkan atau kehilangan sesuatu, kemungkinan besar kamu tidak bisa menikmati diri sendiri dan itu bukanlah hal yang sehat bagi kesehatan mental. JOMO membuat kamu bisa menjadi diri sendiri, fokus pada apa yang ingin kamu lakukan, lebih fokus pada tujuan hidup diri sendiri.
2. Hubungan yang lebih hangat dengan orang tersayang
Karena terlalu sibuk dengan gadget dan laptop, bahkan hingga berjam-jam dalam satu hari, tanpa sadar bisa menjauhkan kita dengan orang tersayang di sekitar kita. Dengan membatasi waktu online, kita memiliki lebih banyak waktu dengan orang tersayang.
3. Tidur lebih berkualitas
Salah satu yang mengganggu kualitas tidur adalah menatap layar gadget menjelang waktu tidur. Sinar biru dari layar membuat otak berpikir ini masih siang dan gagal mengaktifkan mode istirahat pada tubuh.
Pastikan beberapa jam sebelum waktu tidur, kita sudah tidak menatap layar gadget, laptop, atau tab lagi.
Tips Memulai JOMO
Jika sebelumnya kamu termasuk FOMO, memang agak sulit untuk menganut JOMO. Namun bukan berarti hal itu tidak mungkin dilakukan.
Kamu bisa mulai menganut gaya hidup JOMO dengan tips berikut ini.
1. Batasi waktu scrolling di media sosial
Mungkin kamu tidak bisa langsung mengurangi screen time secara drastis. Mulailah mencoba perlahan, misalnya 30-40 menit di pagi hari, siang hari atau sore hari. Jika memang pekerjaanmu membutuhkan memegang gadget, pastikan hanya untuk memeriksa email pekerjaan yang penting saja.
2. Matikan notifikasi
Matikan notifikasi yang kurang penting, seperti dari media sosial. Kamu tetap bisa aktifkan notifikasi yang penting, misalnya email dari kantor.
3. Satu hari tanpa media sosial
Jika memungkinkan, pilihlah satu hari sebagai hari tanpa media sosial. Kamu bisa menggantinya dengan aktivitas seperti melakukan hobi, menghabiskan waktu dengan keluarga, atau berada di alam.
Gaya hidup JOMO bukan berarti kamu memutuskan kehidupan sosial atau tidak membuka media sosial sama sekali. JOMO hanya memastikan kehidupan nyata kamu tidak diatur oleh apa yang sedang terjadi di media sosial. Kamu bisa tetap scrolling media sosial namun memahami apa yang penting dan tidak penting untuk kamu ikuti.