Bersepeda adalah aktivitas menyenangkan untuk anak. Beberapa jenis sepeda juga dirancang untuk usia dini dan salah satunya adalah balance bike untuk 2 hingga 5 tahun. Sepeda 2 roda tanpa pedal untuk mengayuh ini dipercaya bisa membantu anak untuk lebih cepat menguasai sepeda roda 2 saat usianya lebih dewasa nanti.
Bentuknya yang sangat sederhana, ringan, mudah dibawa dan disenangi anak-anak membuat apra orang tua banyak yang membelikan balance bike untuk anak-anak mereka. Beberapa bahkan memiliki perkumpulan dan perlombaan khusus untuk anak-anak pengguna balance bike.
Kalau sebelumnya anak-anak menggunakan sepeda roda 3 atau 4 untuk belajar naik sepeda, kini dengan usia lebih muda bisa langsung menggunakan balance bike yang hanya punya 2 roda seperti sepeda orang dewasa.
Sebetulnya balance bike sudah bisa dikenalkan pada balita usia 18 bulan atau setidaknya sudah bisa berjalan sendiri. Itu sebabnya sepeda ini ukurannya begitu kecil dan bobotnya juga ringan, jadi mudah digunakan oleh anak.
Yang penting, anak sudah bisa meraih dan memegang kemudi sepeda dengan baik dan dapat duduk dengan kaki menapak tanah dengan sempurna saat naik balance bike. Ini sebetulnya sudah cukup sebagai syarat untuk bermain balance bike.
Pastikan anak juga menggunakan perlengkapan keamanan saat bermain sepeda ini, seperti helm anak dan pelindung siku dan kaki untuk menjaga kondisinya bila terjatuh.
Bukan Cuma Tren, ini Manfaatnya Naik Balance Bike
Balance bike kini juga menjadi tren di kalangan orang tua yang memiliki balita. Selain menyenangkan untuk digunakan anak, sepeda ini juga ternyata memiliki banyak manfaat untuk anak. Berikut beberapa contohnya:
Belajar keseimbangan
Usia balita terutama sekitar 2 tahun adalah usia dimana anak sedang melatih keseimbangannya secara mandiri. Kalau kamu melihat anak di usia ini aktif berlari atau berjalan kesana-kemari seperti tidak ada lelahnya, itu sebetulnya ia sedang belajar melatih keseimbangannya.
Melatih keseimbangan membutuhkan otot yang kuat, terutama di bagian punggung, kaki dan tungkai. Selain aktif bergerak seperti berlari sambil bermain, ada baiknya kamu juga melatihnya dengan balance bike karena sepeda ini akan membuat anak lebih merasa excited untuk terus memacu sepedanya yang digerakkan dengan kakinya sendiri.
Dengan balance bike, anak juga akan belajar mengarahkan sepeda seperti berbelok sehingga bisa melatihnya untuk mengerti arah, mengkoordinasikan gerakan tangan dan menyeimbangkan tubuh.
Melatih koordinasi anggota tubuh
Dengan bermain balance bike, anak juga akan belajar mengamati kondisi sekitar, seperti pemandangan, jalanan, kendaraan atau orang yang melintas hingga cuaca. Ini artinya anak juga bisa sekaligus melatih koordinasi indera dan anggota tubuhnya.
Anak harus memperhatikan arah sepedanya agar tetap aman (tentu saja dengan bantuan orang tua) sehingga ia akan belajar kalau tidak boleh berada di tengah jalan, berhati-hati pada kendaraan atau orang yang melintas. Anak juga akan belajar akan cuaca yang mungkin sedang panas saat ia sedang bermain sehingga harus mencari jalur yang lebih teduh agar lebih nyaman. Selama bermain sepeda, anak juga akan memperhatikan kondisi sekitarnya yang artinya ini akan melatih kepekaan indera penglihatannya.
Mendekatkan hubungan emosional
Saat anak bermain balance bike adalah saat yang tepat untuk membangun hubungan atau kedekatan secara emosional dengan anak. Kamu bisa mengajaknya mengobrol atau bercerita selama anak naik sepeda. Misalnya seperti, “Itu pohonnya besar sekali, yuk lihat ada buah apa disitu,” atau “Hati-hati ya jalannya di pinggir saja,” atau bisa juga sambil bermain kejar-kejaran di lapangan terbuka menggunakan balance bike.
Membangun rasa percaya diri
Dengan bersepeda sendiri, anak akan merasa lebih percaya diri untuk belajar mandiri. Selain harus mengendalikan sepedanya sendiri, anak juga akan merasa bangga dengan sepeda miliknya dan akan membuatnya lebih percaya diri saat ada di tempat publik.
Balance bike memang sedang menjadi tren untuk digunakan anak-anak. Namun tak sekadar tren, sepeda ini juga bisa memberikan dampak baik untuk anak, terutama dampak untuk kesehatan. Tapi, pastikan anak juga memakai perlengkapan keselamatan yang baik saat mengendarainya.