Dear Parents, Begini Caranya Dampingi Anak yang Pemalu

Punya anak yang pemalu sering bikin orang tua bingung harus bersikap seperti apa, padahal dengan pendampingan yang tepat rasa malu bisa jadi bagian sehat dari tumbuh kembang mereka.

Setiap anak punya karakter yang berbeda. Ada yang aktif dan mudah bergaul, ada juga yang cenderung pemalu. Bagi sebagian orang tua, punya anak pemalu kadang bikin bingung, apalagi kalau kamu sendiri tumbuh di lingkungan yang menuntut anak untuk selalu percaya diri. Padahal, rasa malu bukan sesuatu yang salah. Dengan pendampingan yang tepat, anak bisa tumbuh jadi pribadi yang lebih nyaman dengan dirinya sekaligus tetap sehat secara mental.

Sponsored Links

Kenali Dulu, Malu Itu Normal

Rasa malu sebenarnya wajar. Itu bagian dari perkembangan sosial anak. Tapi kalau terlalu sering muncul, misalnya anak selalu menarik diri, menolak bicara, atau terlihat sangat cemas saat bertemu orang lain, kamu perlu memberi perhatian lebih. Ingat, malu berbeda dengan introvert. Anak introvert bisa nyaman sendiri, sementara anak pemalu sering merasa terhambat oleh rasa takut di depan orang lain.

1. Validasi Perasaan Anak

Jangan buru-buru bilang, “Jangan malu dong.” Kalimat seperti itu bisa bikin anak merasa ada yang salah dengan dirinya. Lebih baik bilang, “Aku tahu kamu lagi malu. Nggak apa-apa, pelan-pelan aja.” Dengan begitu, anak merasa diterima.

2. Beri Contoh Nyata

Anak belajar dari melihat. Kalau kamu ingin anak lebih percaya diri, tunjukkan lewat sikap sehari-hari, misalnya menyapa tetangga, tersenyum ke teman, atau berbicara sopan dengan orang baru. Anak akan meniru kebiasaan ini secara alami.

3. Latih di Situasi Kecil

Mulai dari hal sederhana, seperti minta anak memesan makanan sendiri di restoran atau menyapa teman dekatnya. Dengan latihan kecil yang konsisten, anak akan terbiasa menghadapi situasi sosial.

anak
Melatih anak di situasi-situasi kecil bisa melatih anak lebih percaya diri (Foto: Pexels)

4. Jangan Bandingkan dengan Anak Lain

Kalimat seperti, “Tuh lihat, kakakmu berani kok” bisa bikin anak merasa minder. Fokuslah pada progres anak sendiri, sekecil apa pun itu.

5. Bangun Rasa Aman di Rumah

Rumah adalah tempat pertama di mana anak belajar merasa aman. Beri ruang untuk anak bercerita, hargai pendapatnya, dan libatkan dia dalam obrolan keluarga.

Rasa malu yang berlebihan bisa bikin anak rentan cemas, kesepian, bahkan sulit membangun pertemanan. Dengan mendampingi anak secara sabar, kamu ikut menjaga kesehatan mentalnya. Kalau kamu melihat tanda-tanda seperti anak sering menangis, takut ke sekolah, atau merasa tidak berharga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog anak.

Mendampingi anak pemalu butuh kesabaran, tapi hasilnya akan terasa. Dengan validasi, contoh positif, dan latihan kecil, anak bisa belajar pelan-pelan untuk lebih percaya diri tanpa merasa tertekan. Ingat, tujuan utamanya bukan mengubah anak jadi ekstrovert, tapi membantu dia merasa nyaman dengan dirinya sendiri.