Ngantuk dan lemas usai makan siang bukan sekadar rasa malas. Dalam dunia kesehatan, ini disebut afternoon slump. Yuk cari tahu penyebab dan solusinya!
Pernahkah kamu merasa sangat lelah, sulit konsentrasi, atau mengantuk di siang hari, terutama setelah jam makan siang? Kondisi ini dikenal sebagai afternoon slump, yaitu penurunan energi yang terjadi antara pukul 1 siang hingga 4 sore. Fenomena ini wajar dialami banyak orang, tetapi jika berlebihan, bisa mengganggu produktivitas.
Afternoon slump adalah kondisi di mana tubuh mengalami penurunan energi secara tiba-tiba di siang hari. Gejalanya meliputi:
- Rasa lelah berlebihan
- Sulit fokus
- Mengantuk
- Penurunan motivasi
- Keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan manis atau berkafein
Penyebab Afternoon Slump
1. Ketidakseimbangan Gula Darah
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat sederhana (seperti nasi putih, roti, atau makanan manis) bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti oleh penurunan drastis. Kondisi ini disebut hipoglikemia reaktif, yang memicu kelelahan dan kantuk.
Solusi: Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, quinoa, atau ubi, serta kombinasikan dengan protein dan serat untuk menjaga kestabilan gula darah.
2. Kurang Asupan Protein & Lemak Sehat
Protein dan lemak sehat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat, sehingga energi dilepaskan secara bertahap. Jika makan siang hanya terdiri dari karbohidrat, tubuh akan cepat kehabisan energi.
Solusi: Tambahkan sumber protein (ayam, ikan, telur, tempe) dan lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun) dalam menu makan siang.
3. Dehidrasi
Kekurangan cairan dapat mengurangi aliran darah ke otak, menyebabkan kelelahan dan penurunan konsentrasi. Banyak orang tidak menyadari bahwa dehidrasi ringan sudah cukup memicu afternoon slump.
Solusi: Minum air putih cukup (minimal 2 liter per hari) dan hindari minuman manis atau berkafein berlebihan.
4. Kurang Tidur atau Kualitas Tidur Buruk
Tidur yang tidak cukup atau tidak nyenyak membuat tubuh lebih cepat lelah di siang hari. Kurang tidur juga mengganggu produksi hormon yang mengatur energi, seperti kortisol.
Solusi: Usahakan tidur 7-8 jam per malam dan hindari paparan layar sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas istirahat.

5. Konsumsi Kafein Berlebihan di Pagi Hari
Minum kopi dalam jumlah banyak di pagi hari bisa menyebabkan “kecelakaan energi” (energy crash) di siang hari ketika efek kafein habis.
Solusi: Batasi asupan kafein (maksimal 2-3 cangkir per hari) dan hindari konsumsi setelah jam 2 siang agar tidak mengganggu tidur malam.
6. Stres & Kelelahan Mental
Stres meningkatkan hormon kortisol, yang jika tidak seimbang dapat menyebabkan kelelahan di siang hari.
Solusi: Lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau berjalan kaki sebentar saat merasa penat.
Tips Mengatasi Afternoon Slump
- Pilih Makan Siang Seimbang – Kombinasikan karbohidrat kompleks, protein, dan serat.
- Hindari Makan Berlebihan – Porsi besar membuat tubuh bekerja lebih keras untuk mencerna, sehingga memicu kantuk.
- Olahraga Ringan – Gerakan fisik seperti stretching atau jalan cepat bisa meningkatkan aliran darah dan energi.
- Istirahat Sejenak – Tidur singkat (power nap) 10-15 menit bisa membantu memulihkan fokus.
- Minum Air Putih – Jaga hidrasi sepanjang hari.
Afternoon slump adalah hal normal, tetapi bisa diminimalkan dengan pola makan sehat, tidur cukup, dan manajemen stres. Jika kamu sering mengalaminya, evaluasi kembali gaya hidup dan asupan nutrisi harian. Dengan penyesuaian kecil, energi di siang hari bisa lebih stabil dan produktivitas tetap terjaga!