Terlalu Lama Menatap Layar Gadget, Awas Kena Cybersickness

Saat ini banyak pekerjaan dilakukan sambil menatap layar gadget. Tapi terlalu lama menatapnya ternyata bisa timbulkan dampak buruk buat tubuh, seperti pusing dan mual yang dikenal dengan nama cybersickness.

Cybersickness adalah sensasi mual dan pusing yang kamu rasakan setelah menatap layar gadget, seperti handphone, laptop atau komputer terlalu lama.

Cybersickness terjadi karena adanya ketidaksesuaian yang terjadi di input sensorik manusia yang melibatkan system visual (pesan yang mata kirimkan pada otak) dan system vestibular (apa yang dirasakan telinga bagian dalam yang berhubungan dengan gerakan dan kesimbangan kepala).

Misalnya ketika kamu menatap layar yang menampilkan pergerakan (gambar bergerak) dengan tubuh yang tetap diam. Saat itu mata mengirimkan pesan ke otak bahwa ada banyak pergerakan yang terjadi, tetapi sistem vestibular dan reseptor sensorik di seluruh tubuh memberi tahu bahwa semuanya stabil dan diam. Kontradiksi inilah yang kemudian menciptakan efek pusing dan mual.

cybersickness
Ketidaksesuaian sensorik mengakibatkan cybersickness (Foto: Pexels)

Selain itu, cahaya biru yang dipancarkan dengan kuat oleh layar komputer dan handphone juga bisa menimbulkan gejala cybersickness. 

Cahaya biru adalah sinar yang lazim digunakan pada berbagai perangkat elektronik, seperti handphone, laptop hingga televisi. Dalam dunia teknologi, cahaya biru yang juga dikenal dengan blue light ini sebetulnya berfungsi untuk meredam cahaya yang terlalu terang pada monitor agar mata bisa melihat dengan lebih nyaman.

Namun radiasi cahaya biru justru bisa berbahaya kalau terpapar ke mata terlalu lama, karena mata manusia sebenarnya tidak bisa memblokir radiasi ini secara penuh. Kondisi ini menyebabkan retina mata bisa langsung terpapar radiasi cahaya biru dan mengakibatkan rusaknya sel-sel pada mata yang memicu rasa pusing. 

Waspada Gejala Cybersickness

Semua orang sebetulnya berpotensi mengalami cybersickness jika terlalu lama menatap layar perangkat elektronik. Apalagi dengan gambar yang bergerak cepat seperti video game balap mobil atau streaming beberapa film sekaligus.

Orang yang memiliki riwayat penyakit migrain, rentan mabuk perjalanan dan riwayat gegar otak, akan lebih tinggi risikonya mengalami cybersickness.

Untuk itu kamu harus mewaspadai gejala terjadinya cybersickness supaya tidak mengganggu aktivitas. Beberapa gejalanya adalah:

–          Pusing

Pusing menjadi tanda awal cybersickness. Bekerja terlalu lama di depan layar komputer, apalagi dengan layar yang menampilkan pergerakan cepat membuat kamu merasa pusing atau seolah-olah ruangan berputar.

–          Mual

Pusing yang cukup parah karena cybersickness bisa menimbulkan rasa mual. Apalagi jika kamu berada di dalam ruangan yang pengap.

–          Mata lelah

Menatap layar terlalu lama akan mempengaruhi kerja saraf yang mengontrol gerakan mata, menyebabkan mata lelah, tegang, kekeringan, hingga penglihatan jadi kabur.

–          Vertigo

Disorientasi antara pesan dari mata ke otak dan reseptor sensorik yang merasakan tubuh tetap diam bisa menimbulkan sakit kepala hingga yang paling parah menimbulkan vertigo.

Gejala-gejala cybersickness yang timbul ini bisa bertahan selama berjam-jam dan bisa mempengaruhi kualitas tidur. Tergantung dari berapa lama kamu terpapar selama menatap layar gadget.

6 Jenis Teh Untuk Ringankan Sakit Kepala
Cybersickness timbulkan gejala pusing hingga mual (Foto: Pixabay)

Cara Mengatasi Cybersickness

Bila gejala-gejala tersebut sudah mulai kamu rasakan, kamu bisa mengatasinya dengan cara berikut ini:

1.       Istirahat dan lihat ke atas

Ini bertujuan untuk memberi isyarat visual pada otak bahwa kamu dalam posisi tidak bergerak. Lihat ke atas dengan kepala ikut mendongak. Posisi ini bisa memperbaiki kontradiksi pesan mata dan reseptor sensorik soal pergerakan di layar dan keadaan sebenarnya.

2.       Batasi screen time

Screen time adalah waktu yang digunakan untuk menatap layar gadget seperti handphone, laptop dan televisi. Namun kamu bisa membatasi screen time agar tidak terlalu lama menatapnya. Pastikan untuk selalu mengambil istirahat 10 hingga 15 menit setelah 1 jam menatap layar.

cybersickness
Batasi waktu menggunakan gawai untuk mengurangi risiko cybersickness (Foto: Pexels)

3.       Lakukan peregangan

Pekerjaan yang padat di depan laptop kerap membuat kita lupa waktu. Sebaiknya bangun dan lakukan peregangan tubuh atau berjalan-jalan sejenak. Ini akan mengurangi gejala cybersickness.

4.       Gunakan kacamata anti radiasi

Mata yang terlalu lama terpapar cahaya biru dari layar juga dapat menimbulkan gejala cybersickness. Sebaiknya atur brightness (tingkat kecerahan) ke level yang sedang agar tidak terlalu menyilaukan mata.

Kacamata anti radiasi juga sangat membantu mengurangi efek cahaya biru yang diterima oleh mata dan mengurangi risiko migrain atau sakit kepala.

Bekerja di depan komputer atau handphone sudah tidak bisa dielakkan lagi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, bekerja dari rumah bisa membuat durasi kita menatap layar bisa lebih lama lagi.

Selain itu, hobi bermain video game dan menonton streaming film di gadget juga sering menjadi opsi sebagai hiburan di rumah selama masa pandemi. Itu sebabnya kamu harus bijak dalam menggunakan gadget untuk menghindari cybersickness.