Minum secangkir kopi memang mampu meredakan rasa kantuk dan membuat kita terjaga. Namun, jika secangkir kopi diminum sebelum atau saat naik pesawat terbang justru berisiko akan mengganggu perjalanan. Apa alasan dan penjelasannya?
Kafein terkenal sebagai stimulan yang bisa meningkatkan aktivitas otak dan sistem saraf, serta meningkatkan produksi adrenalin dalam tubuh. Dalam dosis kecil, kafein bisa meredakan rasa kantuk, meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Tak heran, banyak orang yang memulai harinya di pagi hari dengan meminum secangkir kopi agar lebih siap dan bersemangat menjalani aktivitas. Kopi memang terkenal mengandung kafein. Selain kopi, kafein juga terdapat di dalam teh dan coklat.
Saat mengonsumsi kafein, tubuh akan menyerapnya dengan baik, dalam jangka waktu yang pendek. Biasanya efek kafein akan langsung terasa antara 5 sampai 30 menit setelahnya. Efek yang dirasakan tubuh dari kafein, antara lain peningkatan pernapasan dan detak jantung. Efek tersebut bisa bertahan hingga 12 jam, namun bergantung pada masing-masing individu.
Berdasarkan hal itu pula, banyak pelaku perjalanan, terutama yang menggunakan pesawat, minum kopi sebelum terbang atau memesan secangkir kopi di dalam pesawat agar bisa tetap terjaga hingga mendarat di tempat tujuan.
Nyatanya, pemikiran hal seperti itu kurang tepat. Mengapa demikian?
Alasan Tidak Minum Kafein Selama terbang
Menyesap secangkir kopi sambil menunggu jadwal keberangkatan atau memesannya pada pramugari ketika di dalam pesawat mungkin terdengar menyenangkan. Namun mengonsumsi kopi sebelum dan saat naik pesawat berisiko mengganggu perjalanan, antara lain karena:
Memicu Perut Kembung
Minum kopi, apalagi saat perut kosong bisa meningkatkan risiko perut kembung. Perut yang kembung bisa semakin terasa lebih parah karena di kabin pesawat, tekanan udara lebih tinggi, akan semakin membuat perasaan tidak nyaman. Pada kasus yang parah, perut kembung yang dirasakan selama di dalam pesawat bisa membuat seseorang mual hingga muntah.
Meningkatkan Kecemasan
Kopi memang sangat baik untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun kafein yang terkandung di dalamnya sering kali juga memicu kegelisahan dan kecemasan. Dengan perbedaan ketinggian, tekanan dan udara yang kering di dalam kabin, rasa gelisah dan cemas itu bisa semakin bertambah buruk.
Menyebabkan Dehidrasi
Kopi dengan kandungan kafeinnya memiliki efek diuretik, yang mengakibatkan tubuh memproduksi urin. Hal itu akan menyebabkan kita lebih sering buang air dan meningkatkan risiko dehidrasi.
Jika kita mencoba untuk minum air putih lebih banyak untuk mengatasi dehidrasi, risiko lain yang akan timbul, kamu akan lebih sering bolak-balik ke kamar mandi selama berada di dalam pesawat. Tentu saja hal itu merepotkan dan mengganggu orang yang duduk di sebelahmu.
Perut Mulas
Pada beberapa orang, minum kopi bisa menyebabkan mulas dan rasa ingin buang air besar. Jika minum kopi sebelum atau saat berada di pesawat, bukan tidak mungkin kamu akan merasakan mulas dan gejolak di dalam perut, yang membuatmu merasa tidak nyaman.
Sakit Maag
Kopi bersifat asam dan kaya akan kafein. Kedua hal tersebut bisa meningkatkan kadar asam lambung. Bagi penderita maag, minum kopi bisa membuat gejala maag kambuh dan semakin parah.
Minuman yang Baik Dikonsumsi Sebelum Naik Pesawat
Alih-alih minum minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh, ada beberapa minuman yang baik dikonsumsi sebelum naik pesawat, seperti:
Air Putih
Udara di dalam kabin cenderung kering sehingga memperbanyak minum air putih akan membuat tubuh terhidrasi dengan baik.
Teh Jahe
Secangkir teh jahe hangat dapat meredakan mual dan mencegah perut kembung. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih nyaman selama dalam perjalanan.
Kopi memang bisa membuat kita terjaga, namun jika diminum pada waktu yang kurang tepat, hal itu justru akan memberi rasa tak nyaman. Jika kamu ingin tetap minum kopi, sebaiknya minum beberapa saat sebelum pesawat mendarat, ya.