Dalam era digital, anak-anak semakin akrab dengan perangkat audio, baik untuk belajar, bermain game, maupun menonton video. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada satu risiko yang kerap luput dari perhatian: kesehatan pendengaran anak.
Memahami kekhawatiran ini, JBL baru saja meluncurkan produk headphone terbaru mereka khusus untuk anak-anak melalui kampanye bertajuk “Parenting Made Sweeter”. Produk ini tidak sekadar perangkat audio, tetapi hadir sebagai solusi cerdas yang mengutamakan keselamatan telinga si kecil, sekaligus memberi ketenangan bagi orang tua.
Mengapa Headphone Anak Perlu Dirancang Spesial?
Organ pendengaran anak masih dalam tahap perkembangan. Paparan suara yang terlalu keras atau durasi penggunaan yang terlalu lama bisa memicu gangguan pendengaran jangka panjang. Oleh karena itu, JBL merancang JBL Junior 470NC, 320BT, dan versi berkabel 320 dengan teknologi JBL Safe Sound, yang membatasi volume hingga maksimal 85 desibel, ambang batas aman untuk anak-anak menurut standar kesehatan internasional.

Tidak hanya itu, fitur pengawasan orang tua melalui aplikasi JBL Headphones memungkinkan orang tua mengatur batas volume, durasi mendengarkan, dan bahkan memberikan pengingat personal dalam bentuk rekaman suara. Fitur ini penting untuk membentuk kebiasaan mendengarkan yang sehat sejak dini.
Produk ini tidak hanya unggul dari sisi teknis. JBL juga mempertimbangkan aspek emosional anak. Dengan desain berwarna cerah, kontrol besar yang ramah anak, dan fitur Active Noise Cancelling (ANC) pada seri 470NC, anak-anak bisa menikmati musik atau belajar dalam suasana lebih fokus tanpa harus memutar volume terlalu tinggi.
Lebih menarik lagi, kemasannya bisa disulap menjadi penyangga ponsel atau tablet, menjadikan setiap pengalaman audio sebagai momen eksplorasi yang menyenangkan. Anak-anak juga bisa menghias perangkat mereka dengan stiker-stiker lucu untuk menambah unsur personalisasi.
Dengan berat ringan, desain lipat, dan daya tahan baterai hingga 50 jam, headphone ini cocok untuk menemani si kecil bepergian. Fitur koneksi multipoint memudahkan perpindahan antar perangkat, sementara versi berkabel tetap tersedia sebagai alternatif praktis.
Menurut data WHO, lebih dari 1 miliar anak dan remaja di dunia berisiko mengalami gangguan pendengaran akibat paparan suara keras dalam jangka panjang. Maka dari itu, keputusan memilih headphone anak bukan sekadar urusan gaya, ini adalah langkah preventif untuk kesehatan masa depan mereka.