Kol goreng mungkin jadi teman setia pecel lele favoritmu, tapi di balik kriuknya yang nagih, ada bahaya kesehatan yang diam-diam mengintai.
Kol goreng jadi salah satu “teman setia” buat pecinta pecel lele atau ayam geprek. Rasanya gurih, teksturnya garing, dan sering bikin makan malam jadi makin nikmat. Tapi, di balik kenikmatannya, kol goreng sebenarnya punya sisi gelap yang bisa membahayakan kesehatan kalau kamu sering banget mengonsumsinya.
1. Kol Bukan Sayuran “Sehat” Kalau Digoreng
Secara alami, kol kaya vitamin C, vitamin K, serat, dan antioksidan. Tapi saat kamu menggorengnya dalam minyak panas, sebagian besar nutrisi itu bisa hilang. Apalagi kalau minyaknya sudah dipakai berulang kali—nutrisi makin rusak, digantikan dengan senyawa berbahaya.
2. Timbulnya Senyawa Karsinogenik
Menggoreng sayuran pada suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa bernama akrilamida. Zat ini terbentuk dari reaksi kimia antara gula dan asam amino (asparagin) saat makanan digoreng, dipanggang, atau dibakar. Akrilamida dikaitkan dengan risiko kanker, terutama kalau dikonsumsi terlalu sering.

3. Tinggi Lemak Trans dan Radikal Bebas
Minyak goreng yang dipanaskan berulang bisa menghasilkan lemak trans dan radikal bebas. Kedua zat ini bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL), menurunkan kolesterol baik (HDL), dan memicu peradangan di tubuh. Efek jangka panjangnya? Risiko penyakit jantung dan stroke bisa meningkat.
4. Nggak Ramah Buat Pencernaan
Kol mentah sebenarnya bisa membantu pencernaan karena seratnya. Tapi kalau digoreng, serat itu jadi lebih sulit dicerna. Akibatnya, perut bisa terasa kembung atau begah. Ditambah lagi, minyak yang menempel bikin usus kerja ekstra keras untuk mencerna.
5. Ilusi “Makan Sayur”
Banyak orang merasa “aman” karena makan kol goreng masih termasuk sayur. Padahal, kol goreng lebih mirip camilan berminyak daripada sayuran sehat. Jadi, kalau tujuan kamu mau “seimbang” saat makan pecel lele, kol goreng nggak benar-benar membantu.
Bukan berarti kamu harus berhenti total makan kol goreng sesekali boleh aja, asal jangan jadi kebiasaan harian. Kalau mau tetap makan kol dengan cara lebih sehat, kamu bisa:
- Tumis cepat dengan sedikit minyak zaitun.
- Rebus atau kukus biar nutrisi lebih terjaga.
- Panggang tanpa minyak berlebih supaya tetap ada sensasi gurih tapi nggak bikin tubuh “overload” minyak.
Kol goreng memang bikin makan jadi lebih nikmat, tapi kesehatanmu bisa jadi taruhannya kalau kebanyakan. Ingat, yang bikin sehat itu bukan sekadar makan sayur, tapi juga cara kamu mengolahnya.