Belajar Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Karakter Buatan Yumiko Kashu

masker Kashu Yumiko

“Cuci tangan selama lebih dari 20 detik”

“Ketika bersin, tutup mulut dengan siku bukan dengan tangan”

“Jangan sentu wajah dengan tangan!”

Kalimat-kalimat ini tidak tertulis pada iklan layanan masyarakat, melainkan tertulis pada kaos, tas, dan masker dengan gambar pinguin lucu yang diproduksi oleh Studio Pace, Cirebon. 

Pengurus Studio Pace adalah wanita berkewarganegaraan Jepang, Yumiko Kashu. Ia sangat mencintai budaya Indonesia. Karakter original buatan Yumiko ialah pinguin yang ia beri nama “Penko-chan (Si Penko).” Menurutnya Penko-chan melambangkan rakyat biasa di kalangan masyarakat Indonesia atau yang biasa disebut dengan wong cilik. 

Ide pembuatan produk masker kain muncul karena sulitnya mendapatkan masker di Indonesia pada awal-awal masa pandemi. Sekalipun ada, harganya sangat tidak masuk akal. Dalam benak Yumiko terpikir ”Bagaimana kalau mencoba membuat sendiri dengan kain?”

“Karena saya sendiri ingin dan suka untuk membuat sesuatu, jadi sekalian saja membuatnya, dan memang sudah ada permintaan masker kain saat itu. Pembuatan produk ini melalui proses pemilihan bahan dan perbaikan berulang kali,” jelas Yumiko. “Tanpa disadari, saya jadi keterusan membuat masker,” lanjutnya.

Pertimbangan lain untuk memproduksi masker kain adalah karena masker yang sekali pakai akan menjadi sampah yang berbahaya di kemudian hari. Jadi pemakaian masker kain selain ramah lingkungan, juga lebih higienis karena bisa dicuci sampai berkali-kali.

Masker buatan Yumiko yang sudah melewati proses penyempurnaan beberapa kali ini, bisa menutupi mulut hingga hidung, dan juga karena berbentuk 3 dimensi (mengikuti lekuk wajah) maka tidak akan mengganggu pernafasan. Bahannya pun sangat nyaman di kulit.

produk masker buatan tangan Yumiko Kashu
produk masker buatan tangan Yumiko Kashu (Foto: Yumiko Kashu)

Ilustrasi yang ada di masker kain adalah Penko-chan yang memakai masker sedang mencuci tangan, dengan membuat busa-busa, juga ada Penko-chan yang sedang mengajarkan etika bersin dengan menutup mulut menggunakan siku, serta masih ada ilustrasi-ilustrasi lainnya yang tak kalah menarik.

Produk lainnya yang juga dihiasi dengan ilustrasi adalah kaos yang bertuliskan “Stay Safe Everyone” dan tas kain yang bertuliskan “Mari Kita Lawan Penyebaran Virus”. Dengan memakai kaos atau tas ini kita bisa mengingatkan orang lain yang membacanya. Bisa dibilang, produk buatan Yumiko tidak hanya untuk dipakai sendiri tapi juga bisa untuk mengedukasi orang lain.

Selain nyaman dipakai, kaos ini bisa menjadi kampanye pencegahan penularan Covid-19
Selain nyaman dipakai, kaos ini bisa menjadi kampanye pencegahan penularan Covid-19 (Foto: Yumiko Kashu)

“Orang Indonesia punya kebiasaan untuk menjaga kebersihan dan saya mencoba menuangkannya dalam bentuk gambar-gambar, ditambah dengan kalimat-kalimat ajakan yang lebih spesifik. Saat lihat gambar-gambar itu, ada yang bilang ‘lucu’ dan ada juga yang langsung ingin membelinya,” ujar Yumiko.

Tas serba guna yang digemari banyak remaja dan ibu
tas serba guna yang digemari banyak remaja dan ibu (Foto: Yumiko Kashu)

Oh ya, Studio Pace ini juga memiliki banyak motif lainnya loh. Harga yang ditawarkannya pun tergolong wajar, antara lain:  masker Rp 20.000, kaos Rp 120.000  (belum termasuk ongkos kirim). Nah, jika kamu tertarik dengan produk-produk ini, kamu bisa membelinya dengan mengecek di Instagram @bontotkomar439.