Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengajak wisatawan merasakan pengalaman tak terlupakan di DeLoano Glamping Magelang, destinasi wisata alam yang memadukan keindahan alam, atraksi seru, dan seni budaya tradisional.
DeLoano Glamping, destinasi wisata alam yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, menjadi sorotan dalam kunjungan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, Jumat (24/1/2025). Dalam kunjungannya, Wamenpar tak hanya meninjau fasilitas dan infrastruktur, tetapi juga merasakan langsung pengalaman menginap di tengah suasana asri yang dikelilingi pohon pinus menjulang dan kabut yang menyelimuti kawasan tersebut.
“Rasa-rasanya tidak salah kalau menikmati weekend di DeLoano Glamping ini,” ujar Ni Luh Puspa dengan antusias.
DeLoano Glamping menawarkan lebih dari sekadar pemandangan alam yang menyejukkan. Destinasi ini juga menyediakan beragam atraksi wisata seperti birdwatching, paint ball, dan spa. Namun, yang menjadi perhatian Wamenpar adalah pertunjukan seni budaya tradisional yang dinilainya mampu melengkapi daya tarik DeLoano Glamping.
“Kehadiran pertunjukan seni budaya tradisional ini sangat penting. Ini bisa menjadi nilai tambah yang membuat wisatawan betah dan ingin kembali,” tambahnya.
Wamenpar juga memberikan masukan kepada Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB), selaku pengelola destinasi, untuk merangkul komunitas atau kelompok budaya dari desa wisata sekitar. Menurutnya, hal ini bisa menjadi peluang bagi kelompok-kelompok tersebut untuk tampil secara bergiliran setiap pekan di DeLoano Glamping.
![](https://goodlife.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-01-26-at-19_703x469.jpg)
Kolaborasi dengan Desa Wisata Sekitar
Dalam perjalanan menuju DeLoano Glamping, Wamenpar melewati dua desa wisata yang berada di kawasan zona otorita Borobudur, yaitu Desa Wisata Tinalah dan Desa Wisata Ngargosari. Kedua desa ini pernah meraih predikat 50 besar Anugerah Desa Wisata (ADWI) pada 2021 dan 2022.
Ni Luh Puspa melihat potensi kolaborasi antara DeLoano Glamping dengan desa-desa wisata tersebut. Ia menyarankan agar dibuat pola perjalanan (travel pattern) yang dikemas dalam paket wisata terpadu. “Letak geografis yang strategis ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman wisata yang lebih lengkap,” ujarnya.
Dukungan Infrastruktur dan Event Wisata
Direktur Utama BPOB, Agustin Peranginangin, menyampaikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum sedang membangun akses jalan sepanjang 1 kilometer dari total 3,2 kilometer di luar kawasan untuk mendukung aksesibilitas menuju DeLoano Glamping. Selain itu, Agustin berharap ada dukungan sumber daya air untuk melengkapi infrastruktur dasar di kawasan tersebut.
“Kami berharap Wamenpar dapat berkoordinasi dengan Wakil Menteri PU untuk sinkronisasi program dukungan infrastruktur dan aksesibilitas menuju zona otorita Borobudur,” kata Agustin.
Tak hanya infrastruktur, BPOB juga telah menjadwalkan sejumlah event wisata pada 2025, salah satunya adalah Biosferun, sebuah ajang lari trail run yang akan digelar pada Oktober 2025. Event ini ditargetkan diikuti oleh 1.500 pelari.
Agustin mengungkapkan, berdasarkan statistik 2023, sekitar 70% peserta Biosferun berasal dari luar Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jakarta. “Ini menunjukkan bahwa mereka perlu menginap, yang tentunya memberikan dampak positif bagi desa wisata sekitar, seperti terisinya homestay-homestay milik masyarakat,” jelasnya.
Kunjungan Wamenpar ini turut didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Wilayah I Kemenpar, Bambang Cahyo. Dengan berbagai rencana dan kolaborasi yang digagas, DeLoano Glamping dan kawasan sekitar diharapkan semakin berkembang menjadi destinasi wisata alam yang unggul dan berkelanjutan.