Benarkah Beras Organik Lebih Rendah Gula Dibanding Beras Biasa?

makanan

Beras organik kerap dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan beras biasa. Salah satu anggapan yang sering muncul adalah bahwa beras organik memiliki kandungan gula yang lebih rendah, sehingga lebih baik bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kadar gula darah.

Berbeda teknik pengolahan dan dianggap bebas dari obat-obatan kimia, beras organik juga dianggap lebih rendah gula berkat asupan nutrisinya yang lebih alami dibanding beras hasil pestisida. Namun, benarkah klaim ini?

Sponsored Links

Kandungan Gula pada Beras Organik vs. Beras Biasa

Secara umum, beras organik dan beras biasa berasal dari jenis tanaman yang sama. Perbedaannya terletak pada metode penanaman, di mana beras organik ditanam tanpa menggunakan pestisida dan pupuk kimia, sedangkan beras biasa mungkin menggunakan bahan kimia tersebut. Dari segi kandungan nutrisi, termasuk kandungan gula, perbedaan antara keduanya tidak terlalu signifikan.

Meskipun pengolahannya berbeda, beras organik tetap punya indeks glikemik yang tinggi. (Foto: pexels)

Kandungan gula dalam beras biasanya diukur menggunakan indeks glikemik (GI), yang menunjukkan seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), indeks glikemik dari beras organik dan beras biasa tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok, terutama jika jenis berasnya sama. Berikut adalah tabel perbandingan kandungan nutrisi antara beras organik dan beras biasa:

NutrisiBeras Organik (per 100g)Beras Biasa (per 100g)
Kalori130-140 kkal130-140 kkal
Karbohidrat28-30 g28-30 g
Protein2-3 g2-3 g
Lemak0,2-0,4 g0,2-0,4 g
Serat0,5-1 g0,5-1 g
Indeks Glikemik (GI)50-6050-60
Data di atas didasarkan pada informasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia dan BPOM.

Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kandungan gula antara beras organik dan beras biasa. Keduanya memiliki indeks glikemik yang serupa, yang berarti keduanya mempengaruhi kadar gula darah dengan cara yang hampir sama. Oleh karena itu, jika tujuan kamu adalah mengontrol gula darah, lebih penting untuk memilih jenis beras yang memiliki indeks glikemik rendah, seperti beras merah atau beras hitam, tanpa memandang apakah beras tersebut organik atau tidak.

Namun, beras organik tetap memiliki keunggulan lain, seperti tidak adanya residu pestisida dan pupuk kimia, yang bisa membuatnya menjadi pilihan lebih sehat secara keseluruhan. Jadi, keputusan untuk memilih beras organik atau biasa sebaiknya didasarkan pada preferensi pribadi dan faktor kesehatan secara umum, bukan hanya pada kandungan gulanya.

Visited 50 times, 1 visit(s) today