Setiap 31 Oktober banyak orang merayakan atau setidaknya turut meramaikan perayaan Halloween. Selain mengenakan kostum bertema horor, salah satu yang dilakukan untuk meramaikan Halloween adalah dengan menonton film-film horor.
Film bergenre horor tidak sedikit penggemarnya. Terbukti dengan banyaknya produksi film jenis ini, terutama di Indonesia. Bahkan sejak zaman Hindia Belanda, film horor sudah diproduksi di Tanah Air, yaitu dengan judul “Doea Siloeman Oeler Poeti en Item” pada 1934. Sejak itu, produksi film horor di Indonesia terus bergulir dan melahirkan banyak penggemar di setiap masanya sampai sekarang.
Dampak Buruk Menonton Film Horor
Namun, tahukah kamu kalau dalam pandangan medis menonton film horor memiliki dampak baik dan buruk juga? Sebuah penelitian yang dirilis oleh Halodoc menyebutkan bahwa nonton film horor akan menyebabkan gejala yang sama ketika orang mengalami stress, yaitu detak jantung meningkat sekitar 15 kali per menit, tekanan darah meningkat, otot tubuh menegang dan suhu tubuh menurun.
Ini baru dampak saat sedang menonton. Setelah menonton biasanya rasa takut masih menghantui dan akibatnya kamu sering tidak berani melakukan sesuatu karena masih terbayang adegan seram di film tersebut, termasuk tidak berani tidur yang membuat kamu jadi kurang istirahat.
Bagi remaja dan anak-anak, film horor berpeluang mendatangkan beberapa dampak negatif, seperti:
● Fobia
Orang dewasa dan anak-anak memiliki pola pikir yang berbeda. Mungkin kamu bisa beranggapan kalau film horor hanya sebatas fiksi dan proses pembuatannya juga dengan teknik tertentu yang sama sekali bukan hal mistis. Namun pada usia remaja dan anak-anak, anggapan bahwa film itu nyata bisa terjadi.
Anak-anak cenderung belum memahami bedanya fantasi dan kenyataan sehingga apa yang ada di film akan dianggapnya nyata. Nantinya, ini bisa memicu fobia, seperti takut ruang gelap, takut dengan badut dan lain-lain.
● Pengaruh kekerasan
Film horor cenderung identik dengan adegan kekerasan, seperti penyiksaan dan pembunuhan. Bila anak dibiarkan untuk menyaksikan film seperti ini bisa memicu tingkah lakunya mengingat anak-anak cenderung meniru suatu perilaku.
Dampak Positif Menonton Film Horor
Tidak semua akibat yang ditimbulkan dari nonton film horor adalah buruk. Dalam beberapa hal, dampak positif juga ada, seperti berikut ini:
Membakar kalori
Sebuah penelitian yang diterbitkan Halodoc menyebutkan kalau nonton film horor selama 90 menit bisa membakar sekitar 113 kalori. Film horor juga diketahui bisa memacu hormon adrenalin yang berguna untuk proses metabolisme sehingga kalori dalam tubuh menjadi lebih cepat terbakar.
Kesehatan otak
Saat menyaksikan adegan menegangkan, otak mengeluarkan beberapa senyawa, seperti dopamin (senyawa di otak yang berfungsi memberikan rangsangan ke seluruh tubuh) dan serotonin (senyawa yang berperan menghantarkan sinyal antar jaringan syaraf). Ini bisa melatih aktivitas dan kinerja otak kepada respon di seluruh tubuh.
Melepas stress
Film menyeramkan bisa melepas stress? Betul! Namun ini akan lebih optimal bila kamu menontonnya bersama dengan teman-teman atau keluarga. Pada dasarnya, saat menonton film horor kamu akan mengalami kondisi dimana terjadi pelepasan emosi. Misalnya, kamu berteriak atau bahkan tertawa setelah adegan seramnya berlalu. Tanpa disadari, momen ini sekaligus merupakan pelepasan stress atas beban pikiran yang selama ini mungkin terpendam.
Secara lebih rinci, sebetulnya film horor memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap orang dan tergantung juga pada kondisinya. Misalnya, kamu tidak bisa memaksakan nonton film horor pada orang yang mengidap sakit jantung atau yang mengalami trauma pada hal tertentu.
Nah, sebagai penikmat film horor, jangan lupa untuk memperhatikan batas umur yang diizinkan. Jangan biarkan anak-anak di bawah umur turut menyaksikan film horor favoritmu atau dampingi mereka kalau mereka tetap ingin menyaksikannya.