Selama ini, istilah ‘bedah plastik’ sering diidentikan dengan bedah untuk mempercantik wajah seperti yang banyak dilakukan oleh para selebriti. Namun secara medis, pengertian bedah plastik tidaklah sesempit itu. Salah satu fungsi dalam bedah plastik yang jarang dibicarakan adalah fungsi rekonstruksi yang bertujuan untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak.
Pada dasarnya, bedah plastik dalam ilmu kedokteran bertujuan untuk memperbaiki bagian tubuh atau kulit yang rusak akibat kondisi tertentu. Contohnya adalah:
- Kanker, yang meliputi kanker kulit dan kanker payudara.
- Luka bakar dalam tingkatan yang berat.
- Bekas luka yang mengganggu penampilan.
- Kelainan bawaan sejak lahir, seperti bibir sumbing.
- Cedera fisik yang berakibat rusaknya anggota tubuh.
- Rusaknya bagian tubuh akibat pengangkatan jaringan kanker.
Fungsi rekonstruksi dalam bedah plastik dikenal nama bedah rekonstruktif, yaitu bedah yang dilakukan untuk mengembalikan penampilan atau fungsi semula dari bagian tubuh tertentu. Dalam perkembangannya, bedah plastik juga digunakan untuk fungsi kecantikan, seperti mengubah bagian tubuh tertentu untuk tampil lebih menarik. Fungsi ini dikenal juga dengan sebutan bedah estetika.
Mengenal Bedah Rekonstruktif
Tindakan bedah rekonstruktif dilakukan berdasarkan tingkat kerumitannya. Bedah yang paling sederhana biasanya hanya membutuhkan jahitan luka, sedangkan bedah dengan tingkatan rumit biasanya membutuhkan tindakan pencangkokan kulit dan pelebaran jaringan.
Beberapa contoh bedah rekonstruktif yang sering dilakukan adalah:
Bedah bekas luka
Pembedahan ini dilakukan untuk memperbaiki penampilan akibat luka bedah atau luka trauma, sehingga penampilan pasien bisa kembali seperti semula. Bedah bekas luka ini juga sangat bergantung pada ukuran, letak, dan kedalaman bekas luka, jadi sebetulnya hasilnya pun tidak selalu bisa pulih sepenuhnya. Dalam beberapa kasus, bahkan bekas luka sangat sulit dihilangkan dan hanya bisa disamarkan saja.
Bedah bibir sumbing
Bedah ini dilakukan pada orang yang memiliki kelainan sejak lahir yaitu bibir sumbing. Jenis kelainan ini bisa disembuhkan melalui operasi yang bisa dilakukan saat pasien masih berusia dini atau anak-anak.
Bedah pengangkatan kanker kulit
Bedah ini merupakan pengobatan pada kanker kulit termasuk pengangkatan dari pertumbuhan kulit yang tidak normal.
Pemindahan jaringan
Dikenal juga dengan transplantasi jaringan flap, bedah ini adalah tindakan rekonstruktif yang bisa mengembalikan penampilan dari bagian tubuh tertentu dengan cara mencangkok jaringan dari tubuh donor. Pemindahan jaringan ini bisa berupa kulit, otot, tulang atau lemak.
Risiko Bedah Konstruktif
Bedah konstruktif memang banyak membantu pasien, namun jangan lupa bahwa tindakan ini juga memiliki risiko masing-masing sesuai dengan jenis bedah yang dijalani. Sebagai contoh, pasien yang menjalani bedah kanker payudara memiliki beberapa risiko yang berkaitan dengan implan yang digunakan, seperti payudara tidak simetris, implan yang mengempis atau risiko terkena seroma yaitu penumpukan cairan di sekitar implan yang bisa menimbulkan peradangan.
Risiko lain yang harus diperhatikan adalah bekas luka yang bisa terbuka hingga infeksi pada bagian tubuh yang dioperasi. Selain itu pasien juga bisa mengalami hematoma atau timbulnya memar dan penggumpalan darah serta kerusakan saraf dan mati rasa.
Pasien yang memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi, diabetes, sakit jantung, kolesterol tinggi atau gangguan paru-paru juga sebaiknya perlu konsultasi dan pertimbangan lebih jauh dari dokter karena bisa meningkatkan terjadinya risiko komplikasi.
Nah, untuk kenal lebih jauh soal bedah plastik, yuk ikutan sesi Health Talks Goodlife bersama Rumah Sakit St. Carolus Jakarta dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Apa itu Bedah Plastik” dengan narasumber dr. Iriniwati N. M., SpBP-RE pada Rabu 21 April 2021 pukul 14:00 hingga 15:00. Sahabat Goodlife bisa mengikuti acara ini secara langsung di akun Instagram @_goodlifeid_ dan @rscarolusjakarta atau akun Youtube Hidup TV.
