Jarang Disadari, ini Kebiasaan yang Bisa Picu Perubahan Iklim

lingkungan

Kesadaran akan peduli lingkungan semakin tinggi di masyarakat. Namun sayang, masih ada saja beberapa kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, yang kerap tidak kita sadari ternyata bisa memicu perubahan iklim.

Ketika kita membicarakan tentang perubahan iklim, yang utamanya disebabkan oleh pemanasan global, tak sedikit dari kita merasa itu adalah industri besar. 

Meskipun itu memang benar bahwa industri besar menyumbang gas rumah kaca karena pembakaran bahan bakar fosil.

Namun, aktivitas setiap individu manusia yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dan sayangnya, meski kita memiliki kesadaran tinggi akan peduli lingkungan, ada saja beberapa kebiasaan sederhana yang kita lakukan sehari-hari bisa memicu perubahan iklim.

Perubahan Iklim dan Dampaknya

Menurut Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Dengan kata lain, perubahan iklim juga bisa diartikan sebagai perubahan suhu yang drastis, curah hujan, dan pola angin.

Dampak dari perubahan iklim ini antara lain kekeringan hebat dan berkepanjangan, kelangkaan air, kebakaran hutan, banjir, longsor, naiknya permukaan laut akibat mencairnya es di kutub utara, badai dahsyat, dan penurunan keanekaragaman hayati.

Perubahan iklim ini mungkin alami, seperti karena adanya variasi siklus matahari. Namun menurut PBB, sejak 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas, serta efek gas rumah kaca.

Kebiasaan Sederhana yang Bisa Picu Perubahan Iklim

Berikut ini kebiasaan sederhana yang kamu lakukan dan ternyata bisa memicu perubahan iklim.

Terlalu banyak menggunakan tisu

Seperti kertas, tisu terbuat dari bubur kertas (pulp) berbahan serat kayu. Secara perhitungan global, https://forestsforward.panda.org/?50660/Forests-flushed-down-the-toilet  memperkirakan dalam sehari sebanyak 270.000 pohon ditebang untuk memproduksi tisu.

“>World Wide Fund for Nature (WWF)  memperkirakan dalam sehari sebanyak 270.000 pohon ditebang untuk memproduksi tisu.

Dibutuhkan penebangan banyak pohon untuk memproduksi tisu (Foto: Freepik)

Tisu memang menjadi produk rumah tangga yang sering kita gunakan, mulai dari membersihkan tangan, menghapus makeup, hingga keperluan sanitasi lainnya. Untuk mengurangi pemakaian tisu, kamu bisa menggantinya dengan kain atau bahan lainnya yang bisa dipakai berulang kali.

Mengeringkan rambut dan mencukur jenggot menggunakan alat listrik

Konsumsi listrik juga berkontribusi pada perubahan iklim. Pemakaian alat pengering rambut atau pencukur jenggot yang menggunakan daya listrik, hampir setiap hari, tentu hal itu juga akan semakin memperparah efek rumah kaca.

Sebagian besar listrik masih ditenagai oleh batu bara, minyak, dan gas, yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Hal itu menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Agar lebih ramah lingkungan, kamu bisa mengeringkan rambut dengan handuk atau diangin-anginkan. Dan alih-alih menggunakan pencukur listrik, sebaiknya gunakan pencukur manual yang lebih ramah lingkungan.

Membuang makanan sisa

Agar tidak ada sisa makanan, sebaiknya perhitungkan untuk masak sesuai porsi. Jika dirasa makanannya terlalu banyak, kamu bisa membagi dua porsinya di depan, sebelum makanannya disantap lalu simpan dalam kulkas.

Untuk menghasilkan suatu masakan, diperlukan pembakaran gas dan lain-lain yang berkontribusi pada pemborosan energi dan pemanasan global. Belum lagi, sampah sisa makanan akan menghasilkan gas metana, sebagai gas rumah kaca.

Untuk mencegah ada makanan sisa, sebaiknya batasi belanja dan memasak sesuai kebutuhan serta rencanakan daftar belanjaan agar tidak membeli apa yang sudah ada atau tidak dibutuhkan.

Membiarkan TV menyala 

Ini mungkin menjadi kebiasaan banyak orang di rumah, yaitu membiarkan TV terus menyala sementara dirinya sibuk menatap layar handphone.  Segera hentikan kebiasaan itu karena merupakan pemborosan listrik. Seperti yang telah dijelaskan, pemakaian listrik akan membuat pemanasan global dan perubahan iklim semakin memburuk.

Televisi dibiarkan menyala akan menjadi pemborosan listrik (Foto: Freepik)

Menunggu di dalam mobil yang menyala

Menunggu teman atau anggota keluarga lain yang sedang membeli sesuatu di supermarket di dalam mobil yang tetap menyala adalah kebiasaan banyak orang. Bukan hanya kendaraan yang bergerak, yang menambah pemanasan global. Mobil yang diam dan tetap menyala juga sama merugikannya bagi lingkungan.

Oleh karena itu, sebaiknya matikan mesin mobil jika kamu harus menunggu lebih dari 5 menit. Ingat, membuang-buang bahan bakar bukan hanya pemborosan tetapi juga merusak lingkungan.

Perubahan iklim ini adalah hal nyata dan akan terus mengkhawatirkan. Mengubah sedikit kebiasaan kita dalam aktivitas sehari-hari tetap bisa memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan. Yuk, mulai ubah kebiasaan yang bisa picu perubahan iklim dari sekarang.