Konsumsi Gula Berlebih, Ini Dampaknya Untuk Kulitmu!

dampak gula pada kulit

Jika selama ini kamu menghindari konsumsi gula berlebih demi menjaga berat badan atau menghindari diabetes, ini saatnya kamu juga tahu dampak negatif gula bagi kesehatan kulit.

Menghindari makanan dan minuman yang terlalu manis memang agak sulit, mengingat saat ini gerai makanan dan minuman manis kekinian sangat mudah dijumpai. Namun tahukah kamu kalau terlalu banyak konsumsi gula akan memberikan dampak negatif juga pada kesehatan kulitmu?

Tubuh kita memang membutuhkan asupan gula sebagai sumber energi. Namun gula yang sebaiknya dikonsumsi adalah gula alami yang bisa ditemukan pada buah dan sayuran seperti apel, kismis, atau kurma.

Sementara itu, banyak dari kita yang justru mengkonsumsi gula tambahan, baik pada minuman atau makanan dan camilan.

Kementerian Kesehatan RI sendiri mengeluarkan anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 10% dari total energi atau sekitar 200 kilo kalori, setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.

efek gula pada kulit
Asupan gula hanya direkomendasikan 50 gram per orang dewasa per harinya. (Foto: Pixabay)

Berikut ini adalah beberapa efek pada kulit jika kamu mengonsumsi gula berlebihan:

Mempercepat proses penuaan kulit

Gula yang berlebih akan merusak kulit lewat proses yang disebut glikasi, yang melibatkan ikatan silang kolagen dan elastin (protein yang bertindak sebagai jaringan ikat elastis). Proses glikasi akan membuat molekul kolagen kehilangan sifat mekaniknya yang menjaga kulit kencang dan kenyal.

Hasilnya, kerutan halus pada kulit akan timbul dan kulit menjadi kendor, yang pada akhirnya akan membuat kamu terlihat lebih tua.

Salah satu dampak dari konsumsi gula berlebihan adalah penuaan dini. (Foto: Xframe)

Kulit mengalami peradangan

Peradangan adalah respon tubuh terhadap apapun yang dideteksi sebagai iritan (zat yang memicu peradangan). Ketika kita mengkonsumsi gula, pankreas akan melepaskan insulin untuk menyerap gula dan mengubahnya menjadi energi. Pankreas hanya dapat memproses gula dalam jumlah terbatas sehingga jika terlalu banyak gula dalam tubuh akan menyebabkan peradangan, yang dapat memicu berbagai kondisi kulit mulai dari eksim hingga rosacea (gangguan kulit wajah yang ditandai dengan kulit kemerahan dan bintik yang menyerupai jerawat) dan psoriasis (peradangan kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik dan mudah terkelupas).

Merangsang timbulnya jerawat

Selain dermatitis, eksim, rosacea, dan psoriasis, peradangan juga menyebabkan timbulnya jerawat. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis akan merangsang peningkatan jumlah jerawat di wajah kamu. Menurut keterangan dari situs Klikdokter, ini karena naiknya kadar gula dalam darah diketahui bisa memicu produksi minyak dan peradangan pada jaringan kulit yang akibatnya bisa memunculkan jerawat.

Kulit berminyak

Kulit kita secara alami menghasilkan minyak yang disebut dengan sebum untuk membantu menjaga kelembaban kulit. Namun makanan dengan indeks glikemik tinggi akan lebih mengaktifkan hormon dalam tubuh yang merangsang produksi minyak di kulit dan mengganggu aktivitas sebum. Akibatnya produksi minyak pada kulit menjadi sulit dikendalikan dan kulit akan lebih berminyak.

Tips Kurangi Efek Negatif Gula Pada Kulit

Untuk mengurangi efek negatif gula pada kulit, hal sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengontrol asupan gula. Berikut ini beberapa tips menjaga asupan gula tambahan harian yang bisa kamu lakukan:

1.       Membaca label pada kemasan

Memang agak sedikit merepotkan, tetapi membaca label pada kemasan makanan akan membantu kamu mengetahui nutrisi yang akan kamu konsumsi dan mengontrol asupan gula tambahan.

2.       Kenali makanan tinggi gula tambahan

Makanan dengan gula tambahan yang tinggi bukan hanya permen dan soda tetapi juga jus buah dan aneka dessert. Jadi, lebih berhati-hati dalam memilih makanan.

Banyak minum air putih bisa meredam dampak buruk gula pada kulit. (Foto: Xframe)

3.       Minum air putih

Ganti kebiasaan minum minuman bersoda, jus buah dan minuman beraroma dengan air putih. Ketahuilah bahwa minuman beraroma umumnya mengandung bahan dan gula tambahan.

4.       Tidur yang cukup

Melatonin, hormon yang mengatur pola tidur dapat mengurangi efek kerusakan glikasi hingga 50%. Ini artinya dengan tidur yang cukup, kamu juga bisa membantu fungsi kolagen untuk menjaga kesehatan kulit.

Membatasi asupan gula ternyata bukan hanya bisa menjaga kesehatan tubuh dan menjauhkan diri dari penyakit berbahaya, tetapi juga bisa menjaga kesehatan kulit. Yuk, mulai sekarang atur pola makan yang lebih sehat dan rendah gula tambahan.