Di tengah meningkatnya kepedulian terhadap krisis iklim, Kopi Kenangan mengambil langkah nyata dengan menghadirkan gerai ramah lingkungan pertamanya di Alam Sutera, sebuah inovasi yang menyatukan cita rasa kopi dan komitmen terhadap bumi.
Ada yang berbeda dari gerai Kopi Kenangan yang baru saja dibuka di kawasan Alam Sutera. Jika biasanya kamu datang ke sana untuk sekadar ngopi sambil kerja atau ngobrol, gerai ini menawarkan sesuatu yang jauh lebih besar: kontribusi nyata terhadap lingkungan.
Sejak berdiri pada 2017, Kopi Kenangan memang dikenal sebagai brand kopi lokal yang agresif tumbuh. Tapi siapa sangka, di balik ekspansi bisnisnya, mereka juga sedang menyiapkan transformasi besar: jadi perusahaan yang tidak hanya untung, tapi juga ramah lingkungan pada tahun 2030.
Langkah awal itu dimulai lewat gerai berkonsep hijau yang resmi dibuka pada Kamis 31 Juli 2025.

Dari Ampas Kopi Jadi Kompos
Gerai di Alam Sutera ini dirancang dengan detail penuh pertimbangan. Mulai dari pengurangan sampah, penghematan energi, sampai edukasi bagi pelanggan.
Misalnya, ampas kopi dari sisa seduhan yang biasanya langsung dibuang, kini diolah jadi kompos dan bahkan pakan ternak. Sementara gelas plastik bekas dan tas spunbond dikumpulkan untuk didaur ulang. Hasilnya? Diperkirakan lebih dari 9,6 ton sampah bisa dialihkan dari TPA dalam setahun, setara satu truk sampah penuh.
Soal energi, gerai ini juga cerdas. Ia memanfaatkan 70% pencahayaan alami, pakai sensor gerak untuk lampu, dan mengatur suhu AC supaya hemat listrik. Bahkan mesin kopi pun dimatikan saat toko sepi. Semua itu bikin konsumsi listriknya turun hingga 30.513 kWh per tahun, yang artinya emisi berkurang setara lima kali perjalanan mobil bolak-balik Jakarta-Bali.

Tak Sekadar Tempat Ngopi, Tapi Juga Ruang Edukasi
Kamu juga bakal menemukan sisi menarik lainnya di gerai ini. Ada pojok edukasi bernama Sustainability Corner, yang memajang informasi seputar praktik ramah lingkungan yang diterapkan di gerai.
Dan buat kamu yang bawa tumbler sendiri? Ada diskon 20%. Bahkan pelanggan bisa ambil kompos gratis, atau membeli merchandise unik seperti gantungan kunci dan tempat tisu dari plastik daur ulang.
Menurut Edward Tirtanata, Co-Founder sekaligus Group CEO Kenangan Brands, langkah ini adalah bentuk nyata komitmen mereka terhadap isu lingkungan. “Keberlanjutan itu bukan tren, tapi keharusan, apalagi di industri F&B. Dan generasi muda, mayoritas pelanggan kami, punya ekspektasi besar terhadap hal ini,” ujarnya.
Gerai hijau di Alam Sutera ini baru permulaan. Kopi Kenangan menargetkan konsep serupa bisa diterapkan di lebih banyak lokasi ke depannya. Misinya jelas: menjadikan bisnis kopi yang besar ini tetap relevan, berkelanjutan, dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi.