Gak bisa dipungkiri kalau traveling bisa menghilangkan stress. Sayangnya, saat pandemi seperti ini, kegiatan jalan-jalan justru berisiko terpapar Virus Corona. Buat traveller yang sudah rindu jalan-jalan, ada satu solusinya nih, yaitu ikutan virtual tour yang diadakan Wisata Kreatif Jakarta (WKJ). Sejak awal Mei lalu, WKJ meluncurkan rute virtual tour, bukan hanya destinasi di Jabodetabek tetapi juga daerah di nusantara dan luar negeri.
Founder WKJ Ira Latief yang juga penulis buku wisata sejarah Jakarta berjudul Bukan Ratu Sejagat, menyebut virtual tour mereka mendapat sambutan yang luar biasa dari peserta.
Pesertanya dari berbagai daerah dan juga negara. Karena ini online jadi peserta gak terbatas. Awalnya kita pikir paling orang-orang Indonesia aja, tapi ternyata macam-macam, ada orang Indonesia, orang Indonesia yang sedang tinggal di luar negeri atau peserta asing yang tertarik dengan keindonesiaan, entah ia pernah ke Indonesia, pernah ngajar tentang Indonesia, atau pernah ikut juga rute tur fisik di Jakarta.
Ira Latief
Oleh karena virtual, rute yang ditawarkan pun lebih bervariasi dan menjangkau banyak destinasi wisata. Beberapa di antaranya bahkan anti-mainstream dan belum banyak orang yang tahu.
Seperti saat perayaan ulang tahun Jakarta lalu, WKJ membuka satu minggu virtual tour tematik jelajah Jakarta, mulai dari Setu Babakan, Rumah Pitung di Marunda, makam dan taman cantik di Jakarta, jelajah gedung-gedung pencakar langit, Pulau Seribu hingga jelajah kuliner malam di Jakarta.
Kalau tur fisik jalan kaki, kita kan hanya kunjungi satu daerah dan dikulik semuanya mulai dari sejarah budaya hingga kuliner. Sementara virtual tour kita bisa loncat-loncat ke banyak destinasi sekaligus. Banyak peserta yang setelah ikutan virtual tour jelajah Jakarta mendapat pencerahan ternyata di Jakarta banyak banget informasi atau tempat yang belum mereka tahu. Itulah kelebihannya virtual tour.
Ira Latief
Virtual tour luar negeri pertama yang dibuat WKJ adalah Amsterdam. Peserta yang mengikuti tur destinasi luar negeri ini pun, kata Ira, lebih banyak dibanding destinasi Jabodetabek dan nusantara.
“Mungkin juga karena jadwal tur luar negeri di setiap weekend makanya lebih banyak yang ikut. Sementara Senin hingga Kamis, rute Jabodetabek, Jumat untuk rute daerah di nusantara,” ujarnya.
Virtual Tour Kuliner? Bisa Kok
Virtual tour ini menggunakan aplikasi Zoom.
Nanti ada juga tour guide-nya dan dibantu dengan gambar-gambar, foto, video, dan juga foto-foto di Google Maps jadi seperti kita lagi di perjalanan. Kalau ditanya apa bedanya dengan kita browsing sendiri di Google atau Youtube, di sini satu paket sudah ada pemandunya jadi ada cerita dan informasi yang disampaikan juga. Peserta bisa melakukan tanya jawab. Cerita dan informasi yang disampaikan pemandu ini tentu gak bisa didapatkan dari Google karena itu memang berdasarkan pengalaman pribadi pemandunya.
Ira Latief
Oleh karena berbasis digital, tentu kendala yang dihadapi juga berbeda ketika Ira memandu tur fisik secara langsung. “Kendalanya sudah pasti koneksi internet yang kadang lambat, pernah juga mati lampu, atau masalah spec dari device yang kita pakai,” cerita Ira smabil menyebut karena kendala tadi dari 13 pemandu di WKJ, hanya 8 yang aktif mendampingi virtual tour.
Lalu apakah WKJ juga menyediakan virtual tour kuliner?
Ini menariknya, justru wisata kuliner itu pintu masuk kita untuk mengenalkan sejarah dan budaya suatu tempat. Awalnya kita dulu Jakarta Food Traveller kemudian berganti Wisata Kreatif Jakarta karena semakin banyak wisata lokal yang tertarik. Virtual tour ini kan sebenarnya kita pindahkan dari offline ke format online. Jadi virtual tour kulineran juga tetap kita bikin. Materi guide-nya tetap kita ceritakan tapi uniknya ternyata lebih banyak yang respon saat kita jelaskan soal kulinernya. Meski hanya gambar atau foto-foto, tapi bisa membuat peserta penasaran. Malah respon kalau kita lagi virtual tour makanan itu lebih banyak kaya “wah jadi pengen”, “aduh ngiler”, “pengen ke sana deh cobain langsung.”
Ira Latief
Tak jarang, setelah mengikuti virtual tour kuliner, peserta ada yang langsung ingin mencicipi dengan memesan lewat aplikasi layanan pengantar makanan. Melihat respon tersebut, WKJ bekerja sama dengan aTurin, layanan jasa personal yang memberikan latihan gratis untuk guide memandu virtual tour dan Pusat Oleh-Oleh Jakarta untuk mencantumkan katalog dan link untuk peserta jika ingin memesan kuliner tersebut secara online.
“Jadi peserta bisa langsung pesanan makanan tanpa harus keluar rumah,” ujar Ira.
Rencananya meski pandemi berakhir, WKJ tetap akan mengadakan virtual tour meski tidak sesering atau serutin saat ini. “Ini bisa jadi alternatif, misalnya yang mau keluar negeri, sebelum ke sana bisa dapat pengetahuan awal dari virtual tour ini supaya dapat gambaran seperti apa nanti di sana.”
Harga tiap sesinya pun tergolong cukup murah, dari Rp. 25.000 untuk tur regular (Senin-Kamis), Rp. 35.000 untuk tur jelajah nusantara, dan Rp. 50.000 untuk tur mancanegara (Sabtu-Minggu).
Sahabat Goodlife tertarik untuk ikutan? Bisa cek jadwal tur dan informasi reservasi di akun Instagram@wisatakreatifjakarta. Yuk jalan-jalan! (Sri Isnaeni)