Gak cuma nyaman, ternyata sneakers juga cocok dikenakan untuk segala jenis outfit, mulai dari yang bergaya kasual hingga formal. Bahkan kini sneakers juga sering dipakai untuk menghadiri acara-acara formal agar bisa tampil lebih gaya.
Di Indonesia sendiri, penjualan sneakers mulai terasa signifikan peningkatannya pada 2016 hingga 2017. Sehingga saat itu sempat dibuatkan event khusus berupa pameran sneakers seperti Jakarta Sneakers Day (JSD), Jogja Sneakers Market (JSM), dan Urban Sneakers Society (USS).
Bahkan di masa pandemi, sneakers juga ikut beradaptasi. Terutama dengan modelnya yang cenderung bergaya aktivitas outdoor, mengikuti tren liburan di alam terbuka yang mulai digemari di masa pandemi. Selain bobotnya lebih ringan dibanding sepatu adventure pada umumnya, sneakers bergaya outdoor juga tampil dengan desain lebih bergaya.
Nah, buat para pecinta sneakers, simak yuk fakta unik di balik sepatu favoritmu.
Sudah lama eksis
Meski sneakers dianggap sebagai salah satu item fashion kekinian, namun sneakers ternyata sudah lama eksis, tepatnya sejak abad 18. Ketika itu, orang berolahraga menggunakan sepatu dengan bahan kanvas dan sol karet yang sangat keras yang disebut plimsolls. Selain kurang nyaman dengan sol karet yang keras, plimsolls juga tidak dibedakan untuk kaki kanan dan kiri, jadi semua sama bentuknya.
Awalnya namanya Keds
Seiring bertambahnya waktu, inovasi pembuatan sneakers juga semakin berkembang. Tepatnya pada 1892, US Rubber Company memproduksi sneakers yang lebih nyaman, yaitu dengan sol karet ringan dan berbahan kanvas. Ketika itu sneakers produksi US Rubber Company ini dinamai Keds. Dalam bahasa latin, keds artinya kaki. Keds resmi menjadi sneakers pertama yang diproduksi secara massa.
Sepatu penyelinap
Menurut New York Times, baru akhir 1800-an orang-orang mulai menggunakan istilah sneakers, dari kata ‘sneak’ (menyelinap). Karena sol karet yang ringan memungkinkan orang yang memakai sepatu ini berjalan atau menyelinap tanpa mengeluarkan suara berisik.
Tren fashion
Ketika diciptakan pertama kali, sepatu sneakers digunakan khusus untuk kegiatan olahraga. Namun di tahun 1950-an, sneakers mulai masuk sebagai salah satu item mode. Kini, hampir semua orang menggunakan sneakers. Karena selain nyaman dipakai, juga terlihat lebih stylish.
Cetakan kue waffle
Percaya atau tidak, cetakan waffle juga menjadi bagian sejarah perkembangan sneakers. Ceritanya, di awal memproduksi sneakers, co-founder Nike, Bill Bowerman kesulitan mencari alat cetak sol sepatu yang bagus. Business Insider menceritakan ketika itu Bill sedang sarapan di dapur bersama istrinya. Bill kemudian melihat cetakan waffle yang ia anggap bentuknya sangat cocok jika dijadikan alat cetak sepatu. Makanya gak heran kalau sampai saat ini banyak sneakers yang sol bagian bawahnya berbentuk kotak-kotak seperti waffle.
Sneakerhead
Saking populernya, sneakers punya penggemar fanatik yang disebut sneakerhead. Sneakerhead biasanya bukan saja memakai, tetapi juga mengoleksi dan memburu sneakers terutama yang limited edition. Biasanya di antara mereka, terjadi jual beli koleksi sneakers mereka masing-masing. Dan gak jarang juga para sneakerhead ini rela mengeluarkan uang ratusan juta rupiah demi mendapat sneakers impian mereka.
Sneakers sepanjang masa
Meski sneakers kini tersedia dalam berbagai bentuk, model, dan warna, namun ada beberapa sneakers produksi sportswear terkenal yang modelnya abadi. Sejak pertama kali dipasarkan, sneakers legendaris ini tidak mengubah desainnya dan masih banyak diburu pecinta sneakers. Contohnya adalah:
- Converse Chuck Taylor All Star. Sejak pertama kali dipasarkan pada 1917 hingga kini selalu menjadi favorit.
- Adidas Stan Smith. Pertama kali dipasarkan pada 1963 dan dibuat khusus untuk pemain tenis. Namun masyarakat umum justru sangat tertarik dengan sepatu ini. Bahkan pada 1988 sepatu ini tercatat dalam Guinness Book of World Record karena berhasil terjual sebanyak 22 juta pasang.
- New Balance 574. Pertama kali diproduksi pada 1988. Uniknya, New Balance 574 ini dibuat dari sisa-sisa bahan untuk membuat sepatu New Balance 576. Hingga saat ini, desain New Balance 574 tidak mengalami perubahan kecuali pada warna-warna yang tersedia.
- Onitsuka Tiger Corsair. Sepatu ini sudah ada sejak 1949 di Jepang. Kemudian dipopulerkan oleh Bill Bowerman, pendiri Nike ke Amerika Serikat pada 1969. Saat ini, kepopuleran Onitsuka Tiger Corsair kembali meningkat tajam dengan desain khas garis-garis di bagian sampingnya.
Ternyata di balik rasa nyaman dan gayanya yang fashionable, sneakers juga punya sejarah panjang dan fakta yang unik ya. Sahabat Goodlife sendiri lebih suka sneakers yang mana nih?