Presenteeism, Eksploitasi di Dunia Kerja Masa Kini?

kerja

Dinamika kehidupan di tempat kerja bisa dibilang menjadi pemicu besar buat keutuhan kesehatan mental. Salah satu isu yang kini berkembang adalah presenteeism yang sering dianggap sebagai eksploitasi atau “kerja paksa” modern.

Presenteeism, atau kehadiran fisik di tempat kerja meskipun karyawan sedang sakit atau tidak fit secara mental dan fisik, menjadi isu yang semakin disorot dalam dunia kerja modern. Sering kali, karyawan merasa terpaksa hadir di kantor karena berbagai alasan, mulai dari tekanan pekerjaan hingga ketakutan kehilangan pekerjaan. Namun, fenomena ini memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental karyawan dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

Sponsored Links

Definisi dan Penyebab Presenteeism

Presenteeism terjadi ketika karyawan hadir di tempat kerja namun tidak dapat bekerja secara efektif karena kondisi kesehatan yang kurang optimal. Beberapa faktor penyebab presenteeism meliputi:

Budaya kerja

Budaya perusahaan yang menghargai kehadiran fisik dibandingkan produktivitas nyata sering kali mendorong karyawan untuk tetap bekerja meskipun sakit.

Tekanan dari atasan

Atasan yang tidak peka terhadap kondisi kesehatan karyawan dapat menyebabkan karyawan merasa terpaksa hadir.

Ketakutan akan kehilangan pekerjaan

Di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu, karyawan mungkin merasa takut kehilangan pekerjaan jika mereka mengambil cuti sakit.

Kondisi finansial

Karyawan yang bergantung pada gaji harian atau tunjangan hadir mungkin enggan mengambil cuti sakit.

Ada banyak alasan yang menyebabkan orang melakukan presenteeism (Foto: Pexels)

Dampak Negatif Presenteeism

Presenteeism tidak hanya merugikan karyawan tetapi juga perusahaan. Beberapa dampak negatif dari presenteeism antara lain:

Penurunan produktivitas

Karyawan yang hadir namun tidak dalam kondisi terbaik mereka cenderung bekerja kurang efisien. Mereka mungkin membuat lebih banyak kesalahan dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas.

Kesehatan mental yang memburuk

Terus-menerus bekerja dalam kondisi tidak sehat dapat memperburuk masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi.

Penyebaran penyakit

Karyawan yang datang ke kantor saat sakit berisiko menularkan penyakit kepada rekan kerja lainnya, yang dapat mengakibatkan absensi massal dan menurunkan produktivitas tim.

Biaya kesehatan yang meningkat

Karyawan yang tidak mengobati penyakit mereka dengan benar mungkin membutuhkan perawatan medis yang lebih intensif di masa depan, meningkatkan biaya kesehatan bagi perusahaan.

Mengatasi Presenteeism, Bagaimana Caranya?

Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi presenteeism dan melindungi kesehatan mental karyawan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

Mendorong budaya kerja yang sehat

Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang menghargai kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Ini dapat mencakup kebijakan fleksibilitas kerja, seperti bekerja dari rumah, dan mendukung karyawan yang membutuhkan waktu istirahat.

Menyediakan dukungan kesehatan mental

Program kesehatan mental, seperti konseling dan pelatihan manajemen stres, dapat membantu karyawan mengelola kesehatan mental mereka.

Pelatihan untuk manajer

Manajer harus dilatih untuk mengenali tanda-tanda presenteeism dan mendukung karyawan dalam mengambil cuti sakit bila diperlukan.

Membangun kebijakan cuti yang baik

Perusahaan harus memiliki kebijakan cuti sakit yang adil dan transparan, serta tidak menghukum karyawan yang mengambil cuti untuk memulihkan kesehatan mereka.

Presenteeism adalah fenomena yang sering kali diabaikan, namun memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental karyawan dan produktivitas perusahaan. Dengan memahami penyebab dan dampak negatif dari presenteeism, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Dukungan dari perusahaan, baik dalam bentuk kebijakan yang mendukung kesehatan karyawan maupun program kesehatan mental, sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan memastikan karyawan dapat bekerja dengan kondisi fisik dan mental yang optimal.

Visited 56 times, 1 visit(s) today