Bahaya Hujan Asam Bagi Kesehatan dan Cara Mengatasinya

hujan

Hujan asam terlihat sama seperti hujan pada umumnya karena warna air yang turun pun kurang lebih sama. Namun hujan asam ini akan menimbulkan dampak negatif untuk lingkungan dan juga kesehatan manusia.

Jika dilihat, hujan asam terlihat sama seperti hujan pada umumnya. Namun hujan asam mengandung senyawa berbahaya pada setiap tetesan airnya.

Proses Terjadinya Hujan Asam

Istilah hujan asam digunakan untuk menggambarkan segala bentuk presipitasi (proses jatuhnya segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi) yang mengandung asam nitrat dan asam sulfat tingkat tinggi.

Meski istilahnya hujan asam, kondisi tersebut juga dapat terjadi dalam bentuk salju, hujan es, kabut, atau bahkan debu yang bersifat asam.

Asamnya hujan ini disebabkan adanya kandungan karbondioksida (CO2) yang larut dengan air hujan dan memiliki asam lemah. Jika hujan pada umumnya memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 6, hujan asam memiliki pH di bawah 5,6.

Hujan asam bisa terjadi dalam bentuk hujan air atau yang lain, seperti salju (Foto: Pexels)

Hal tersebut terjadi ketika sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) menyebar di atmosfer setelah diangkut oleh angin dan aliran udara, lalu turun ke permukaan bumi bersama tetesan air hujan.

Gas sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang melayang di udara ini ditimbulkan oleh fenomena alam, seperti letusan gunung berapi atau beragam aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor, proses di industri manufaktur, pabrik, pembangkit listrik, dan kilang minyak serta kebakaran hutan.

Dampak Bagi Lingkungan dan Kesehatan

Secara fisik, hujan asam tak bisa dibedakan dengan hujan pada umumnya, karena baik warna maupun rasanya tak menunjukkan perbedaan.

Kita bisa mengetahui terjadinya hujan asam ini dari kandungan yang dimiliki oleh tetesan air hujannya dan juga dampak yang mungkin ditimbulkan oleh hujan asam tersebut.

Dilansir dari Alodokter sebuah penelitian mengemukakan bahwa ada hubungan antara peningkatan paparan senyawa sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dengan penyakit jantung dan gangguan pernapasan seperti asma, batuk kering, dan iritasi tenggorokan serta mata.

Hal ini dikarenakan zat berbahaya yang menyebabkan hujan asam dapat menciptakan partikel-partikel kecil, yang apabila terhirup dan sampai ke paru-paru dapat memperburuk masalah kesehatan yang ada, terutama yang berhubungan dengan pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis, bahkan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.

Hujan asam tak hanya buruk buat kesehatan tapi juga buat lingkungan (Foto: Pexels)

Selain kesehatan manusia, hujan asam juga memiliki efek negatif pada lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Seperti air hujan asam yang meresap ke dalam tanah dapat melarutkan unsur hara (nutrisi yang dibutuhkan tanaman) yang dibutuhkan tanaman untuk tetap sehat.

Saat hujan asam turun di danau atau sungai, akan membuat pH air danau dan sungai turun sehingga makhluk hidup yang hidup di sana seperti ikan, fitoplankton, katak, udang, dan makhluk lain akan mati.

Cara Mengatasi atau Mencegah

Melihat dampak negatif hujan asam bagi kesehatan dan lingkungan, sudah seharusnya kita berkontribusi mengurangi pelepasan polutan senyawa sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) ke udara.

Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi atau mencegah hujan asam.

1.   Lebih sering menggunakan kendaraan umum

Dengan menggunakan kendaraan umum, kita bisa ikut mengurangi penggunaan bahan bakar sehingga bisa mengurangi pelepasan polutan ke udara dan dapat mengurangi risiko terjadinya hujan asam.

2.   Kendaraan ramah lingkungan

Jika ingin menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya pilih yang rendah emisi dan bahan bakar ramah lingkungan.

3.   Hemat energi di rumah

Pastikan penggunaan peralatan rumah tangga seperti AC, lemari es, mesin cuci, atau lampu secara hemat dan efisien.

Gunakan energi dengan bijak (Foto: Pexels)

4.   Menerapkan prinsip 3R

Prinsip 3R yaitu reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (mengolah kembali) bisa mengurangi jumlah sampah secara signifikan, yang pada akhirnya bisa menurunkan kemungkinan terjadinya hujan asam.

5.   Lebih banyak menanam pohon di rumah

Semakin banyak pohon yang kita tanam artinya semakin banyak pula kita membantu menghasilkan oksigen untuk lingkungan. Produksi oksigen dari pohon dapat membantu membersihkan udara yang tercemar polutan.

6.   Manfaatkan sumber energi alternatif

Memanfaatkan dan memaksimalkan penggunaan sumber energi alternatif seperti tenaga surya, panas bumi, atau tenaga air bisa berdampak luas mengurangi polusi udara.

Cara-cara mengatasi atau mencegah hujan asam di atas memang terlihat sederhana dan berdampak kecil. Namun jika dilakukan oleh banyak orang secara rutin, tentu akan sangat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya hujan asam.