Rasanya Memang Lezat, Tapi Waspadai Bahayanya Makan Sate

makan

Siapa yang bisa menolak godaan kelezatan sate? Namun ternyata, di balik nikmatnya sate, ada bahaya yang harus diwaspadai. Apa itu?

Makanan dengan bumbu kacang atau kecap ini memang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Berbahan utama daging ayam, sapi atau kambing, sate sangat mudah dijumpai di mana saja, mulai dari kaki lima hingga restoran.

Sayangnya, di balik kelezatan sate, terdapat bahaya yang harus kamu waspadai. Hal ini terkait dengan cara memasak sate dengan cara dibakar langsung di atas bara api.

Proses pembakaran inilah yang membuat sate sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi karena daging bereaksi dengan suhu tinggi dari pembakaran dan membentuk senyawa karsinogenik.

Senyawa inilah yang merusak komposisi DNA dalam gen manusia sehingga memicu perkembangan sel kanker di dalam tubuh.

Dampak Bagi Kesehatan

Konsumsi sate, baik sate ayam ataupun sate kambing memang nikmat. Namun mengingat ada efek berbahaya di baliknya, sebaiknya jangan terlalu sering memakan sate.

Selain ada zat berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran sate, masih ada beberapa dampak negatifnya bagi kesehatan, yaitu:

Picu kanker

Ini adalah dampak negatif yang paling harus diwaspadai jika mengonsumsi sate secara berlebihan. Zat karsinogenik yang terbentuk dari proses pembakaran ini, jika terus-menerus menumpuk di dalam tubuh maka akan memicu perkembangan sel kanker menjadi tak terkendali.

Sate mengandung zat karsinogenik yang bisa memicu kanker (Foto: Pexels)

Tekanan darah tinggi

Mengonsumsi daging merah secara berlebihan, baik itu daging sapi, domba ataupun kambing bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Lonjakan tekanan darah terjadi karena lemak jenuh di dalam daging merah menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengeras.

Risiko asam lambung naik

Lambung dipaksa bekerja lebih berat ketika mencerna makanan yang dibakar, termasuk sate. Hal ini membuat risiko asam lambung meningkat atau naik menjadi lebih tinggi.

Kondisi tersebut bisa semakin parah bagi orang yang memang memiliki riwayat penyakit asam lambung.

Terinfeksi bakteri

Proses memasak daging dengan cara dibakar berisiko daging tidak matang dengan sempurna. Dengan begitu, ada kemungkinan cacing, larva, atau bakteri masih hidup di dalam daging.

Jika cacing dan bakteri ikut masuk ke dalam tubuh, tentu akan menimbulkan infeksi dan penyakit.

Cara Makan Sate yang Sehat

Meski memiliki risiko mengganggu kesehatan, kamu bisa tetap mengonsumsi sate, kok. Berikut ini cara makan sate yang sehat.

Pilih daging tanpa lemak

Lemak yang dibakar di antara potongan daging memang membuat sate terasa lebih nikmat. Namun justru lemak yang bertemu dengan api itulah yang menghasilkan senyawa karsinogenik.

Buang bagian gosong

Membakar sate di atas bara api akan menghasilkan bagian gosong pada beberapa sisi daging. Sebaiknya, buang bagian yang gosong karena jika dimakan akan menjadi senyawa pemicu kanker juga.

Makan sayuran hijau, seperti mentimun bisa membantu mengurangi risiko karsinogenik setelah makan sate (Foto: Pexels)

Pastikan matang sempurna

Saat membakar, usahakan membolak-balik sate setiap beberapa menit agar daging matang dengan sempurna. Dengan begitu, semua bakteri akan mati.

Perbanyak sayuran hijau 

Perbanyak konsumsi sayuran hijau sebelum dan setelah makan sate untuk membantu membersihkan usus dari serat daging yang memicu penyakit kanker.

Kurangi bumbu kacang

Selain dagingnya, bumbu kacang pada sate juga mengandung lemak jenuh karena sebelum dihaluskan, kacang terlebih dahulu digoreng menggunakan minyak panas.

Selain mengandung lemak jenuh, bumbu kacang juga tinggi kalori yang memicu kenaikan berat badan.

Makan mentimun

Makan mentimun setelah makan sate dipercaya bisa menetralkan senyawa karsinogenik dari bagian gosong sate. Hal ini karena timun mengandung antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kanker.

Sebenarnya bukan hanya timun, kamu juga bisa makan tomat dan bawang merah mentah untuk menetralisir zat karsinogen pada sate. Itulah sebabnya, biasanya sate disuguhkan dengan acar mentimun, tomat dan potongan bawang merah mentah.

Dengan segala resiko yang telah dibahas tadi, kamu bisa tetap makan sate, kok. Namun tetap dalam batas wajar dan tidak terlalu sering.