Sering Makan Jeroan, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Tubuh?

makanan

Di balik rasanya yang lezat, jeroan ternyata menyimpan banyak bahaya bagi kesehatan kita. Salah satunya risiko mengalami stroke. Yuk, mulai hindari dan kurangi menyantap jeroan!

Jeroan adalah istilah untuk organ dalam dari hewan yang siap diolah untuk dijadikan berbagai jenis masakan.

Jeroan yang paling banyak diolah sebagai makanan adalah jeroan sapi dan jeroan ayam. Jeroan sapi pun bermacam-macam jenisnya, mulai dari hati, usus, jantung, babat, otak hingga lidah. Sementara itu, jeroan ayam yang umumnya dijadikan makan berupa jantung, usus, hati, dan ampela,

Sebenarnya sudah banyak informasi yang membahas soal dampak negatif menyantap jeroan. Tapi tetap saja jika sudah dihadapkan pada menu-menu jeroan, seperti sate usus, gulai otak, nasi goreng babat, paru goreng, atau bahkan rendang paru, kita sulit menolaknya.

Pasalnya, makanan yang terbuat dari jeroan ayam dan sapi ini memang gurih, lezat, dan bikin nagih. Apalagi rasanya tak pernah cukup hanya menyantap 1 potong saja.

Jeroan sapi dan jeroan ayam cukup banyak dikonsumsi (Foto: Pexels)

Kandungan Nutrisi Jeroan

Sebelum membahas soal dampak terlalu sering makan jeroan terhadap kesehatan, ada baiknya melihat kandungan nutrisi jeroan.

Jeroan mengandung protein, fosfor, zat besi, magnesium, kalsium, selenium, seng, dan vitamin A dan vitamin B12.  

Dengan kandungan tersebut, jika jeroan dimakan dalam porsi yang cukup berpotensi memberikan beberapa manfaat seperti sebagai sumber protein, baik bagi sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyembuhan luka lebih cepat.

Sayangnya, selain kandungan tadi, jeroan juga tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan purin (pemicu asam urat).

Seperti diketahui, lemak jenuh dan kolesterol adalah salah satu faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Sementara purin sendiri adalah unsur yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah.

Babat, salah satu jeroan yang difavoritkan (Foto: Pixaaby)

Bahaya Jeroan Untuk Kesehatan

Kendati memiliki kandungan nutrisi, makan jeroan yang terlalu banyak dan sering juga berdampak negatif bagi kesehatan. Jeroan bahkan dianggap sebagai musuh besar kesehatan secara keseluruhan.

Nah, berikut ini bahaya makan jeroan jika dikonsumsi terlalu banyak atau terlalu sering.

1.        Risiko penyakit jantung dan stroke

Ini adalah efek negatif yang paling sering muncul jika kita terlalu banyak dan sering makan jeroan. Jeroan sudah terbukti mengandung kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi sehingga ketika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah.

Pembuluh darah yang tersumbat oleh plak ini akan menyempit dan mengeras sehingga aliran darah menu jantung akan terganggu. Kondisi inilah yang membuat kamu berisiko terkena sakit jantung dan stroke.

2.       Asam urat

Selain tinggi lemak jenuh dan kolesterol, kandungan purin pada semua jenis jeroan juga sangat tinggi. Kadar purin yang tinggi ini akan menyebabkan terbentuknya kristal pada sendi-sendi dan saluran ginjal atau saluran kencing.

Semakin tinggi kadar purin dalam tubuh seseorang, maka semakin tinggi pula kadar asam urat yang dihasilkan. Pada akhirnya, kondisi ini menyebabkan nyeri pada sendi yang membuat tidak nyaman.

Nyeri haid
Konsumsi jeroan terlalu banyak berisiko datangkan banyak penyakit (Foto: Pexels)

3.       Kelebihan vitamin A

Vitamin A memang sangat baik untuk menjaga kesehatan. Namun jika terlalu banyak dan menumpuk di dalam tubuh, vitamin A dapat membuat tulang lebih rentan patah pada orang yang lebih tua, mual, dan gangguan penglihatan. Beberapa jeroan yang kaya vitamin A antara lain hati sapi dan hati ayam.

4.       Kerja ginjal dan hati semakin berat

Sama seperti manusia, jeroan hewan seperti hati dan ginjal berfungsi sebagai filter untuk racun yang masuk ke dalam tubuh. Ketika kita konsumsi, jeroan ini juga kemungkinan besar masih mengandung racun-racun yang belum sempat dikeluarkan.

Pada saat kita makan jeroan, ginjal dan hati kitalah yang kemudian akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan racun-racun tersebut dari dalam tubuh. Jika dipaksa bekerja terlalu keras, besar kemungkinan ginjal akan mengalami gangguan.

5.       Memicu tumbuhnya jerawat

Saat di dalam tubuh, lemak jenuh yang tinggi pada jeroan akan merangsang produksi sebum di kulit wajah. Produksi sebum yang berlebihan ini bisa menyumbat pori-pori dan memicu tumbuhnya jerawat.

Saat kondisi tubuh kita sehat, mengonsumsi jeroan boleh-boleh saja. Namun pastikan porsinya tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sering.

Untuk menghindari konsumsi jeroan yang berlebihan, kamu bisa menyantap 1 potong jeroan lalu perbanyak minum air putih. Alihkan pula keinginan mengambil jeroan lagi dengan memilih sayuran, buah potong atau makanan lain yang lebih sehat.