Cara Olah Daging Kambing yang Tepat Biar Tetap Sehat

makan

Jika diolah dengan cara yang benar, daging kambing bisa menjadi makanan yang mengandung protein hewani yang baik, lho. Lalu bagaimana cara mengolah daging kambing yang benar dan sehat?

Selama ini, daging kambing terkenal memiliki reputasi sebagai sumber lemak tak sehat, penyebab kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Namun, anggapan ini tidak didukung bukti ilmiah.

Fakta sebaliknya justru dipaparkan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Departemen of Agriculture/USDA). Menurut data USDA. Daging kambing per 100 gram menghasilkan kalori paling sedikit dibanding daging ayam, sapi, babi, dan domba.

Lebih rinci, berikut kandungan nutrisi dalam 100 gram daging kambing:

  • 149 Kilo kalori
  • 16,6 gram protein
  • 9,2 gram lemak
  • 11 miligram kalsium
  • 1 miligram zat besi

Dengan kandungan nutrisi tersebut, daging kambing memiliki manfaat antara lain membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, membentuk otot, tulang, dan darah, sebagai sumber tenaga, dan mendukung fungsi otak.

Daging kambing justru dinilai lebih baik dibanding daging ayam, sapi dan babi secara nutrisinya (Foto: Pexels)

Sementara itu, warna merah pada daging kambing mengandung banyak zat besi, yang berfungsi memproduksi hemoglobin, yang nantinya akan mengantarkan oksigen dari darah ke seluruh sel otot.

Dampak Terlalu Banyak Makan Daging Kambing

Meski ternyata kandungan nutrisi daging kambing memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, kita tetap harus membatasi konsumsi daging kambing.

Menurut para ahli, aturan makan daging per hari sebaiknya tidak lebih dari 50-70 gram per hari atau 350-500 gram per minggu. Jika konsumsi daging kambing terlalu banyak, maka ada bahaya yang akan timbul, seperti:

Sembelit dan ambeien

Daging kambing termasuk makanan yang sulit dicerna sehingga ketika dikonsumsi berlebihan akan membuat sembelit. Ketika sembelit, BAB akan menjadi lebih sulit dan terkadang bisa sampai menimbulkan pendarahan, yang bisa memicu ambeien.

Tekanan darah tinggi

Sebenarnya, daging kambing bukan penyebab utama tekanan darah naik, tetapi penambahan garam saat proses pemasakan itulah yang menyebabkan hipertensi.

Daging kambing juga bisa jadi pemicu hipertensi (Foto: Pexels)

Kanker

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, daging merah, termasuk daging kambing diindikasikan sebagai penyebab kanker.

Memicu asam lambung naik

Orang yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit Gastroesophageal Reflux Desease (GERD) atau penyakit di mana asam lambung naik, maka GERD-nya akan bertambah parah setelah mengonsumsi daging kambing secara berlebihan.

Peningkatan kadar lemak dan kolesterol jahat

Mengonsumsi daging kambing tanpa membuang lemaknya, efek jangka panjangnya bisa menimbulkan peningkatan kadar lemak dan kolesterol jahat dalam darah. Jika lemak jahat ini menumpuk pada dinding pembuluh darah bisa berisiko stroke dan penyakit jantung.

Cara Mengolah Daging Kambing yang Sehat

Meski memiliki bahaya bagi kesehatan, bukan berarti kita harus menghindari daging kambing sama sekali. 

Hindari penggunaan garam pada daging kambing (Foto: Pexels)

Yang perlu kita lakukan adalah membatasi porsinya dan mengolah daging kambing dengan cara yang sehat, seperti:

  1. Buang bagian lemak pada daging kambing sebelum diolah menjadi masakan. Lemak daging kambing inilah yang menyebabkan kolesterol dan lemak jahat di dalam tubuh meningkat.
  2. Cuci bersih daging ketika ingin dimasak. Tetapi jika daging ingin disimpan, sebaiknya jangan dicuci karena air yang terperangkap di dalam daging bisa memicu pertumbuhan jamur dan bakteri yang membuat daging cepat busuk.
  3. Masak daging kambing sampai matang sempurna. Daging setengah matang dikhawatirkan masih mengandung bakteri atau virus di dalamnya.
  4. Gunakan metode memasak minim minyak goreng, karena daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak goreng. Kamu bisa memilih merebus daging seperti dibuat sup dan ditambahkan sayuran.
  5. Sebaiknya daging juga jangan dibakar karena berisiko menambah zat karsinogen penyebab kanker.
  6. Batasi penggunaan garam dalam mengolah daging karena bisa menambah risiko tekanan darah tinggi.
  7. Jika mengolah daging kambing menggunakan santan, usahakan sekali masak langsung habis. Jangan menghangatkan makanan bersantan karena lemak dan kolesterolnya semakin tinggi.
  8. Usahakan makan daging selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur agar memberi kesempatan lambung untuk mencernanya.
  9. Kurangi makan berlemak lainnya selama mengonsumsi makanan berdaging.
  10. Tidak mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup setelah makan daging kambing.

Daging kambing tetap memiliki manfaat bagi kesehatan. Yang perlu kamu lakukan adalah membatasi prosinya dan mengimbanginya dengan makan sayur, perbanyak air putih,  serta olahraga.