Berteriak atau meronta-ronta saat tidur malam seringkali disamakan dengan mimpi buruk atau nightmare. Padahal nightmare dan night terror (terror malam) adalah dua hal yang berbeda. Kenali perbedaan dasar nightmare dan night terror serta cara mengatasinya.
Mimpi buruk (nightmare) dan teror malam (night terror) adalah bagian dari kelompok gangguan tidur yang disebut parasomnia, yaitu pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi selama tidur. Namun kedua gangguan ini memiliki gejala yang berbeda.
Perbedaan Terror Malam dan Mimpi Buruk
Saat mengalami night terror, seseorang akan berbicara, berteriak, meronta-ronta, melompat dari tempat tidur, bernapas lebih cepat, berkeringat, bahkan sampai menangis, mata terbuka atau melotot tetapi tidak bangun dari tidurnya dan ketika terbangun, mereka tidak dapat mengingatnya. Selama night terror kamu juga mungkin bisa mengalami tidur sambil berjalan.
Sementara, saat mimpi buruk (nightmare) seseorang akan mengalami ketakutan, bergumam dan ketika terbangun mungkin masih dapat mengingat mimpinya secara detail.
Night terror lebih sering dialami oleh anak-anak, meskipun pada beberapa orang dewasa juga masih mengalaminya dan mimpi buruk bisa terjadi pada siapa saja.
Night terror biasanya terjadi di awal malam, terjadi bisa lebih dari sekali dan berlangsung bisa hingga 15 menit.
Sementara itu, mimpi buruk bisa terjadi kapan saja sepanjang waktu kita tidur.
Dampak dari Keduanya
Penyebab umum seseorang mengalami teror malam dan mimpi buruk tidak bisa dipastikan, namun kondisi berikut ini bisa membuat seseorang akan lebih besar kemungkinan mengalaminya, yaitu:
– Mengalami kelelahan tinggi
– Sedang tidak fit
– Demam
– Merasakan sesuatu yang membuat takut (setelah nonton film seram)
– Stress
– Cemas
– Depresi
– Efek samping obat-obatan
– Terlalu banyak konsumsi alkohol
Baik night terror maupun nightmare biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tak perlu dikhawatirkan. Namun jika terjadi dengan frekuensi yang semakin sering maka diperlukan bantuan perawatan dari dokter atau psikolog.
Dilansir dari Hello Sehat beberapa dampak yang mungkin dirasakan dari night terror dan nightmare antara lain:
– Timbul rasa kantuk di siang hari yang berlebihan sehingga menyebabkan kesulitan untuk beraktivitas di sekolah, di tempat kerja, atau masalah menyelesaikan tugas sehari-hari.
– Saat mengalami night terror, kamu bisa saja tidur sambil berjalan sehingga bisa mengalami cedera atau mencelakai orang lain.
Cara Mengatasi
Beberapa cara berikut ini bisa dilakukan untuk mengatasi night terror maupun nightmare.
1. Membuat buku harian tidur
Catat semua aktivitas yang kamu lakukan di siang dan malam hari. Catat juga bagaimana perasaan kamu dan bagaimana kamu tidur, misalnya apakah nyenyak, terbangun, atau bermimpi sesuatu. Semua itu berguna untuk mengidentifikasi faktor yang membuat kamu mengalami night terror atau nightmare.
2. Mengatasi kondisi yang mendasari
Jika sering mengalami night terror atau nightmare karena terkait gangguan tidur (sleep apnea), stress, depresi, atau kelelahan ekstrem maka kondisi itulah yang harus diobati. Kamu bisa minta bantuan ahli seperti dokter atau psikolog.
3. Rutinitas sebelum tidur
Ciptakan rutinitas sebelum tidur yang bisa membuat santai, misalnya membaca buku, minum air hangat, berendam, atau menyalakan aroma terapi. Kondisi yang rileks bisa membantu tidur lebih nyenyak.
4. Menciptakan lingkungan yang aman
Jika kamu terbangun bukan di tempat tidur, kemungkinan besar kamu mengalami tidur sambil berjalan.
Untuk menghindari cedera, ciptakan lingkungan yang aman, misalnya dengan menyingkirkan benda-benda tajam atau mudah pecah di kamar tidur atau mengunci kamar dari dalam untuk menghindari kamu berjalan jauh keluar rumah.
Night terror dan nightmare memang tidak terlalu membahayakan. Namun jika frekuensi terjadinya semakin sering, sebaiknya segera cari bantuan professional agar tidak mengganggu aktivitas harian kamu.