Mengenal Sindrom Langka Alice in Wonderland yang Bikin Orang Merasa Jadi Raksasa atau Kurcaci

sindrom

Meskipun dikenal sebagai sindrom yang langka, sindrom Alice in Wonderland menarik untuk dicermati karena dampaknya yang bisa membuat orang mengalami disorientasi pada ukuran dan bentuk. Kadang, kamu merasa menjadi sangat besar dan kadang kamu merasa jadi kecil seperti kurcaci di negeri dongeng.

Alice in Wonderland Syndrome (AWS) juga dikenal dengan nama sindrom Todd. sindrom ini adalah kondisi dimana pengidapnya merasa ruang di sekitarnya kadang menjadi mengecil atau membesar secara tiba-tiba.

Nama “Alice in Wonderland” sendiri mengacu pada kisah fiksi dengan judul yang sama yang menceritakan seorang gadis yang memasuki negeri ajaib dimana ia bertemu dengan sosok raksasa dan manusia kurcaci yang mungil. Gambaran dari kisah fiksi inilah yang kemudian disandingkan dengan kondisi orang yang mengalami sindrom ini.

Sindrom ini awalnya sering dikira sebagai gangguan pada mata atau halusinasi, namun ternyata ini adalah gangguan yang terjadi pada jaringan otak dalam merespon lingkungan yang ada di sekitarnya.

Sindrom AWS menjadikan orang merasa lebih besar dan kadang lebih kecil (Foto: Pexels)

Karena berpusat pada otak, maka sindrom ini juga berpengaruh pada banyak organ penting lainnya, seperti organ penglihatan, pendengaran dan lain-lain. Akibatnya, kadang pengidap sindrom ini tak cuma merasa jadi kecil atau besar saja, tapi juga merasa waktu berjalan jauh lebih lama dan kadang jauh lebih cepat.

Kenali Gejalanya

Lalu, apa saja gejala yang dirasakan oleh pengidap sindrom langka ini? Umumnya gejala dari sindrom AWS ini terdiri dari beberapa jenis tapi tidak terjadi secara bersamaan. Beberapa yang umum terjadi adalah:

  • Merasa objek di sekitarnya jadi mengecil (micropsia)
  • Merasa objek tampak lebih jauh dari jarak sebenarnya (teleopsia)
  • Merasa objek di sekelilingnya menjadi lebih besar dari biasanya (macropsia)
  • Merasa garis lurus menjadi bergelombang dan bahkan tidak ada garis (metamorphopsia)
  • Merasa objek lebih dekat dari jarak sebenarnya (pelopsia)
  • Waktu berjalan lebih cepat dari semestinya
  • Warna gelap menjadi terlihat lebih cerah
  • Halusinasi 

Sampai saat ini penelitian medis belum memastikan apa yang menjadi penyebab dari sindrom ini. Namun beberapa laporan merujuk pada migrain yang ternyata bisa memicu risiko terkena sindrom ini.

sakit kepala berkepanjangan
Migrain bisa memicu sindrom AWS (Foto: Pexels)

Orang dengan beberapa kondisi lain juga rentan terkena sindrom AWS ini, seperti faktor genetika. Artinya orang yang punya riwayat migrain dan AWS  dalam keluarganya akan lebih rentan terkena sindrom ini.

Sayangnya sampai saat ini tidak ada pengobatan khusus terkait dengan sindrom ini. Pengobatan cuma bisa dilakukan pada gejala-gejala yang bisa memicu kondisi sindrom AWS, seperti pengobatan pada migrain.

Kamu sendiri juga bisa mencegah terjadinya migrain dengan beberapa cara, seperti:

  • Perbanyak asupan berserat tinggi seperti buah dan sayur
  • Porsi makan malam jangan terlalu banyak
  • Kurangi konsumsi makanan olahan, minuman manis dan bahan penyedap

Selain itu menjalankan pola hidup yang sehat juga dianggap bisa menurunkan atau meredam gejala-gejala dari sindrom ini. 

Sindrom AWS memang tidak dinyatakan sebagai gangguan yang berbahaya, namun kondisi ini akan semakin memburuk bila dibiarkan begitu saja dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.