Babat bukan cuma bikin lidah puas dengan rasa gurihnya, tapi juga punya kandungan nutrisi yang bermanfaat buat kesehatan kalau kamu menikmatinya dengan porsi yang pas.
Kalau ngomongin kuliner khas Indonesia, babat selalu punya tempat spesial di hati banyak orang. Mulai dari sate babat, babat gongso, sampai soto babat, semuanya bikin ngiler. Tapi, selain rasanya yang gurih dan teksturnya yang unik, ternyata babat juga punya manfaat nutrisi yang cukup menarik. Asal tidak dimakan berlebihan, babat bisa jadi bagian dari gaya hidup sehat buat kamu, terutama generasi milenial dan Gen Z yang makin peduli sama kesehatan.
Kandungan Nutrisi dalam Babat
Babat adalah bagian dari lambung sapi. Meski sering dianggap hanya sebagai lauk tambahan, babat ternyata mengandung beberapa nutrisi penting, antara lain:
- Protein: Bantu membangun otot, memperbaiki jaringan tubuh, dan bikin kenyang lebih lama.
- Vitamin B12: Penting untuk kesehatan otak, saraf, dan pembentukan sel darah merah.
- Selenium: Mineral antioksidan yang mendukung sistem imun.
- Zinc (seng): Bermanfaat buat metabolisme, penyembuhan luka, dan kesehatan kulit.
- Zat Besi: Dukung produksi hemoglobin agar tubuh tetap bertenaga.
- Fosfor: Baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Walaupun kandungan lemaknya ada, babat cenderung lebih rendah lemak dibanding daging sapi bagian lain yang berlemak tebal.

Manfaat Babat untuk Kesehatan
- Sumber Protein Berkualitas
Buat kamu yang aktif olahraga atau sering sibuk dengan aktivitas sehari-hari, protein dalam babat bisa membantu menjaga energi dan kekuatan otot. - Dukung Fungsi Otak dan Saraf
Kandungan vitamin B12 sangat penting buat konsentrasi dan mood. Jadi, sesekali makan babat bisa jadi “asupan booster” alami. - Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Mineral seperti selenium dan zinc berperan menjaga imun tubuh tetap prima. Cocok buat kamu yang banyak beraktivitas di luar rumah. - Baik untuk Tulang dan Energi
Fosfor dan zat besi di dalam babat bantu kamu tetap aktif, segar, dan nggak gampang lelah.
Perlu Dibatasi, Jangan Berlebihan
Meski banyak manfaat, babat juga punya kadar kolesterol yang cukup tinggi. Itu artinya, kalau terlalu sering atau terlalu banyak, bisa berisiko buat kesehatan jantung. Konsumsinya sebaiknya sesekali saja, misalnya sebulan beberapa kali, bukan setiap hari.
Tipsnya:
- Nikmati babat dalam porsi kecil.
- Padukan dengan sayuran segar atau makanan berserat tinggi.
- Hindari cara masak yang terlalu berlemak (misalnya digoreng dengan banyak minyak).
Generasi sekarang punya tren hidup lebih seimbang: tetap menikmati makanan favorit, tapi dengan cara yang lebih sadar. Babat bisa tetap jadi bagian kuliner seru kamu asal tahu batasannya. Anggap aja sebagai “guilty pleasure” yang tetap punya sisi sehat.
Jadi, jangan ragu menikmati sate babat atau soto babat sesekali. Rasanya tetap nikmat, tubuh tetap sehat, dan gaya hidupmu tetap on track. Kuncinya simpel: nikmati dengan bijak, jangan berlebihan.