Sudah Amankah Berolahraga di Luar Rumah? Yuk Simak Penjelasan Ahli

Recovery Setelah Olahraga

Sahabat Goodlife, pandemi Covid-19 telah merubah kehidupan dan perilaku keseharian kita termasuk cara berolahraga. Sebelum adanya pandemi kita bisa bebas berolahraga dan beraktivitas bersama keluarga maupun teman. Namun, semenjak adanya Covid-19 kita diharuskan beraktivitas di rumah; termasuk berolahraga demi mencegah penularan virus. Meskipun berada di rumah, olahaga sebaiknya tetap dilakukan agar tubuh kita tetap sehat. Dalam Live Instagram Rumah Sakit St Carolus, dr Yefta Daniel Bastian, SpKFR berbagi informasi terkait olah raga di masa pandemi Covid saat ini.

dr.-Yefta-Daniel-Bastian,-SpKFR
dr Yefta Daniel Bastian, SpKFR (Foto: RS St Carolus)

Olahraga Diluar Rumah Boleh, Asal…

Dr Yefta mengatakan sebenarnya untuk saat ini olahraga di luar rumah boleh-boleh saja, namun harus tetap diperhatikan agar melakukannya sendiri dan tidak di tempat ramai. Protokol kesehatan juga harus dilakukan ketika memilih olah raga di luar rumah seperti menggunakan masker sebagai proteksi meskipun penggunaan masker saat olahraga membuat tidak nyaman. Masker bisa menurunkan kadar oksigen yang masuk melalui hidung dan meningkatkan kadar karbondioksida sehingga membuat napas menjadi lebih berat terutama jika kita melakukan olahraga intensitas sedang sampai berat. Menggunakan masker bisa menghambat aliran udara yang keluar masuk saluran pernapasan sehingga karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan terkumpul lebih banyak dan akhirnya dihirup kembali.

Menggunakan masker saat ini penting sebagai perlindungan, namun menggunakan masker saat olahraga bisa menimbulkan dampak seperti napas menjadi cepat, terasa berat dan pusing bagi orang-orang tertentu akibat menghirup karbondioksida lebih banyak. Jika kondisi tersebut terjadi membuka masker boleh dilakukan, tetapi kita juga perlu memperhatikan jumlah orang di sekitar kita. Tentunya di tempat yang sepi lebih aman untuk dilakukan.  

Olahraga di gym tidak disarankan karena ruangan dan sirkulasi tertutup bisa berisiko meningkatkan penyebaran virus. Sebaiknya olahraga dilakukan di rumah karena kita bisa bebas mengatur ventilasi dengan membuka jendela dan lebih bebas untuk tidak menggunakan masker. Dr Yefta menyarankan untuk melakukan olahraga di rumah saja. Contoh-contoh olah raga dapat dicari dari YouTube. Saat ini sudah banyak sekali tutorial atau panduan olahraga di YouTube yang bisa kita sesuaikan dengan kemampuan dan usia kita masing-masing.

Perhatikan Intensitas Olahraga

Hal yang perlu diperhatikan saat olah raga adalah intensitas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan tiap individu. Bagi orang yang sebelumnya tidak pernah berolahraga sebaiknya jangan menyamakan intensitas olahraga seperti orang lain yang biasa berolahraga. Sebaiknya mulai dengan olah aga intensitas ringan.

Cara menilai intensitas olahraga adalah jika kita bisa berbicara dan bernyanyi sambil berolahraga berarti intensitas ringan, jika bisa berbicara lancar namun terputus-putus saat bernyanyi berarti termasuk intensitas sedang.

Standar durasiolah raga yang baik menurut dr Yefta adalah 150 menit per minggu atau bisa juga 30 menit untuk lima hari dengan intensitas sedang. Namun, untuk pemula sebaiknya dilakukan perlahan tiga kali seminggu dan tidak dipaksakan 150 menit melainkan ditingkatkan secara perlahan.

Bagi penderita penyakit kronis yang ingin melakukan olahraga sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis sebelum melakukannya untuk memastikan kondisi aman bagi dirinya. Olahraga dengan intensitas sedang bila dilakukan secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi di samping mencegah terjadinya penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan kegemukan.  (Cindy Yolanda)