Suka Ngantuk Saat Puasa? Ternyata ini Sebabnya

tidur stress

Salah satu gejala yang sering dialami saat menjalankan ibadah puasa adalah rasa kantuk yang cukup berat, terutama saat tengah hari. Kenapa bisa terjadi dan apakah ini berdampak buruk bagi kesehatan?

Sebetulnya, rasa kantuk yang terjadi pada saat menjalankan puasa adalah hal yang sangat wajar dan dari segi medis juga tidak termasuk sesuatu yang berdampak buruk bagi kesehatan. 

Menurut keterangan dari HelloSehat, saat berpuasa Ramadan, rata-rata orang akan kehilangan waktu tidur sebanyak sekitar 60 menit per harinya dan akhirnya berakibat pada rasa kantuk pada siang hari. Keterangan situs tersebut juga mengatakan bahwa umumnya frekuensi tidur siang meningkat sebanyak 3 kali pada bulan puasa, meskipun biasanya akan kembali normal setelah 15 hari di bulan puasa karena tubuh akan beradaptasi.

Waktu tidur umumnya berkurang di bulan puasa (Foto: Pexels)

Lalu, apa lagi sebenarnya yang menjadi penyebab rasa kantuk ini?

Metabolisme tubuh berubah

Waktu tidur pada saat berpuasa akan berubah karena harus melakukan makan sahur pada dini hari yang biasanya kita sedang tertidur pulas. Di saat ini juga kita harus makan dan minum, yang artinya tubuh harus dalam kondisi yang baik untuk melakukan aktivitas pada saat sahur. 

Usai sahur, sebagian orang melanjutkan istirahat namun tidak sedikit yang langsung beraktivitas dan tidak tidur lagi. Berubahnya pola tidur secara mendadak ini membuat metabolisme tubuh berubah untuk menyesuaikan diri. 

Salah satu perubahan yang terjadi adalah menurunnya produksi hormon kortisol, yaitu hormon yang mengatur waktu tidur dan membantu kamu tetap terjaga di siang hari. Hal inilah yang membuat rasa kantuk sering terjadi di siang hari.

Untuk menyiasatinya, ada baiknya kamu juga mempercepat waktu istirahat pada malam hari supaya waktu tidur kamu tidak terlalu terganggu.

Menurunnya kadar gula darah

Kadar gula dalam darah (glukosa) akan menurun saat kita berpuasa. Ini karena asupan makanan yang masuk juga sangat terbatas saat kita harus beraktivitas. Kondisi ini akan membuat kemampuan otak menurun karena otak juga mendapatkan energi dari glukosa.

Kamu bisa mencegah hal ini dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks yang cukup saat makan sahur, seperti oatmeal, beras merah, ubi dan jagung. Jenis makanan berkarbohidrat kompleks akan membuat glukosa lebih stabil dan tidak cepat menurun.

Wanita Memegang Kepala
Berkurangnya glukosa bisa pengaruhi kinerja otak (Foto: Pexels)

Nutrisi yang tidak terjaga

Berubahnya pola makan kadang diikuti dengan berubahnya nafsu makan sehingga nutrisi makan jadi kurang diperhatikan saat berbuka puasa atau makan sahur. Saat berbuka puasa kadang kita lebih suka konsumsi minuman manis dan makanan gorengan. Saat makan sahur sering nafsu makan belum ada sehingga hanya makan seadanya saja atau makan makanan instan.

Padahal, menjaga nutrisi selama puasa itu penting. Salah satu komponen dalam nutrisi yang harus dijaga adalah asupan zat besi karena zat besi membantu tubuh untuk memproduksi hemoglobin (sel darah merah) yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bila zat besi berkurang, maka pasokan oksigen ke seluruh tubuh juga akan berkurang. Ini yang menyebabkan kamu sering merasa mengantuk saat sedang puasa.

Beberapa makanan yang merupakan sumber zat besi adalah daging merah (usahakan konsumsi tanpa lemak), sayuran hijau, kacang-kacangan dan makanan laut.

Itu sebabnya jangan lupa untuk konsumsi pola makan dengan nutrisi yang seimbang saat kamu makan sahur untuk menghindari kekurangan zat-zat penting yang bisa mengganggu metabolisme tubuh.

Sebetulnya, ada banyak cara lain untuk menghindari kantuk yang berat di siang hari saat puasa. Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Usahakan untuk tetap aktif pada siang hari namun tidak berlebihan. Karena kalau tubuh lebih banyak diam, maka biasanya rasa kantuk akan lebih kuat. Kamu bisa mengalihkannya dengan sibuk beraktivitas.
  • Lebih sering terpapar sinar matahari agar tubuh bisa menyesuaikan dengan ritme sirkadian (proses dalam tubuh yang mengatur waktu bangun dan tidur). Dengan adanya paparan sinar matahari, tubuh akan tetap terjaga dan terekam dalam ritme sirkadian yang diatur oleh syaraf hipotalamus di otak. Dengan begitu otak akan mengatur bahwa siang hari adalah waktu untuk terjaga sehingga kamu terhindar dari rasa kantuk berlebihan.
  • Cuci muka dengan air dingin bila mulai terasa mengantuk. Ini adalah cara yang paling sederhana dan cukup efektif untuk membuat kamu terjaga dan merasa segar kembali.
  • Kamu juga bisa meluangkan waktu untuk tidur sejenak pada waktu makan siang. Karena sedang puasa dan tidak butuh makan siang, kamu bisa menggantinya dengan tidur selama sekitar 30 menit untuk menyegarkan tubuh.

Salah satu tantangan berpuasa adalah menahan rasa kantuk yang kerap terjadi di siang hari. Itu sebabnya saat beribadah puasa kamu juga harus lebih pandai mengatur waktu agar tetap memiliki waktu istirahat yang cukup namun pekerjaan tidak terganggu dan puasa tetap berjalan lancar.