Vaksin Booster Covid-19, Seberapa Perlu?

Pemberian vaksin booster untuk Covid-19 sudah dimulai pemerintah sejak 12 Januari 2022. Apa saja yang perlu kamu ketahui dari pemberian vaksin kali ini? Benarkah vaksin ini tidak sepenting vaksin pertama dan kedua sebelumnya?

Virus SARS-CoV2 yang menjadi penyebab Covid-19 adalah jenis virus yang selalu bermutasi. Ini artinya varian-varian baru dari Covid-19 sangat dimungkinkan untuk timbul kembali dan menjadi pandemi seperti kasus-kasus sebelumnya.

Namun menurut  dr. Andika Chandra.P.,PhD, SpP, spesialis paru dari Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pemberian vaksin saat ini sebetulnya masih sangat efektif untuk mencegah penularan Covid-19.

Bahkan Menurut dr. Andika saat ini ada beberapa perusahaan farmasi yang berusaha membuat vaksin Covid-19 khusus varian omicron. “Tapi saya ingatkan bahwa Covid-19 ini akan terus bermutasi dan membuat varian baru. Bisa jadi vaksinnya belum selesai dibuat lalu sudah ada varian baru lagi,” terangnya.

Ilustrasi Covid 19
Covid-19 akan sangat mungkin melahirkan varian baru (Foto: Pixabay)

Tapi meskipun varian virus yang baru memiliki sifat berbeda dari varian sebelumnya saat vaksin dibuat, bukan berarti vaksin yang ada sekarang tidak bisa membendung penularan virus. Pemberian vaksin booster juga menurut dr. Andika memberikan dampak yang baik dari pencegahan penularan Covid-19.

Vaksin Booster Bisa Efektif?

Saat ini pemerintah menyediakan beberapa jenis vaksin untuk booster, seperti Pfizer, AstraZeneca dan Moderna. Tidak sedikit orang yang bertanya-tanya, vaksin yang mana sebaiknya digunakan untuk booster?

Pemberian vaksin sendiri pada dasarnya terbagi menjadi 2 golongan, yaitu vaksin homolog dan vaksin heterolog. Vaksin homolog adalah pemberian vaksin booster dengan jenis yang sama dengan vaksin sebelumnya. Misalnya vaksin pertama dan kedua mendapatkan AstraZeneca, lalu vaksin booster juga mendapatkan AstraZeneca. 

Sedangkan vaksin heterolog adalah pemberian vaksin booster dengan jenis berbeda dari vaksin sebelumnya. Misalnya vaksin pertama dan kedua mendapatkan Pfizer, sedangkan vaksin booster mendapatkan Moderna.

Pemberian vaksin heterolog memberikan reaksi imun yang lebih tinggi (Foto: Pixabay)

“Secara umum baik vaksin homolog dan heterolog itu sama-sama memberikan kekuatan imun pada tubuh,” terang dr. Andika. “Namun penelitian menemukan bahwa pemberian vaksin heterolog itu memberikan respon antibodi yang lebih tinggi dibanding vaksin homolog,” tambahnya.

Menurut dr. Andika, vaksin yang digunakan untuk booster juga direkomendasikan menggunakan vaksin mRNA, yaitu vaksin yang dibuat bukan dari virus yang dilemahkan, tapi dari komponen genetik yang direkayasa menyerupai virus tertentu sehingga bisa memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya vaksin dari virus yang dilemahkan. Langkah ini adalah untuk memberikan reaksi antibodi yang lebih baik.

Tapi untuk mendapatkan vaksin booster memang tidak bisa memilih-milih jenis vaksin karena ini berkaitan erat dengan ketersediaan vaksin. 

Kapan Boleh Vaksin Booster?

dr. Andika juga menegaskan kalau sebetulnya tubuh manusia akan mengalami penurunan antibodi dalam waktu 3 bulan setelah pemberian vaksin dan penurunan paling banyak adalah pada waktu 6 bulan setelahnya. Itu sebabnya sebaiknya kita melakukan vaksin booster untuk kembali meningkatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap Covid-19.

Untuk persyaratan mendapatkan vaksin booster juga sama saja dengan vaksin wajib sebelumnya, yaitu harus dalam kondisi sehat dan bagi yang memiliki komorbid atau alergi obat tertentu sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.

Lalu, bagaimana bila dalam waktu sebelum 6 bulan dari vaksin wajib sudah terkena Covid-19 lebih dulu? Untuk hal ini dr. Andika memberikan pilihan, yaitu kalau gejala yang timbul termasuk ringan sampai sedang bisa mendapatkan vaksin booster paling tidak 1 bulan dari setelah dinyatakan negatif Covid-19. Namun untuk yang gejala sedang sampai berat harus menunggu sampai 6 bulan untuk mendapatkan vaksin booster, terhitung dari mulai dinyatakan negatif Covid-19.

Saat ini vaksin booster sudah bisa didapatkan untuk WNI berusia 18 tahun keatas dan diprioritaskan juga untuk lansia serta penderita imunokompromais (kondisi melemahnya sistem imun).

Pemberian vaksin termasuk booster juga dimaksudkan untuk mempercepat dan memperkuat  terjadinya kekebalan kelompok untuk mencegah penularan virus lebih luas. Jadi, sebaiknya kamu juga mendapatkan vaksin booster.