Vaksin Covid-19 untuk Usia 6-11 Tahun, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Pemberian vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun sudah dilakukan. Namun sebagian orang masih mempertanyakan beberapa hal seputar vaksin ini. Apa saja yang perlu kamu ketahui?

Goodlife bersama Rumah Sakit St. Carolus Jakarta pada 17 Desember 2021 mengadakan sesi Health Talk dengan topik “Pentingnya Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun” dengan narasumber dr. Ria Yoanita, SpA (Spesialis Anak).

Pandemi memang belum berakhir dan menurut dr. Ria, jumlah anak (dibawah usia 12 tahun) yang terinfeksi virus sampai Desember 2021 mencapai 13% dari total kasus. “Dari jumlah tersebut, sekitar 1% mengalami kematian terutama pada balita. Itu sebabnya vaksin untuk anak usia 6 hingga 11 tahun ini sangat penting,” jelas dr. Ria.

dr. Ria Yoanita, SpA (Foto: Dok. Rumah Sakit St. Carolus Jakarta)

Saat ini vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac dan vaksin ini juga sudah mengalami proses pengujian klinis serta sudah diperiksa oleh BPOM (Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan) sehingga tidak perlu khawatir untuk faktor keamanannya.

Lalu, apa saja tujuan dari diberikannya vaksin Covid-19 untuk usia 6 hingga 11 tahun ini? Menurut dr. Ria, ada 4 hal penting yang jadi tujuannya, yaitu:

  1. Untuk mencegah terjadinya gejala yang parah bila anak terinfeksi virus dan mengurangi angka kematian yang terjadi pada kasus ini.
  2. Mengurangi penularan terutama di tingkat keluarga. Karena anak-anak bisa terinfeksi dan menularkan virus ke keluarganya di rumah, terutama bila ada anak usia balita yang imunnya masih belum kuat.
  3. Untuk mendukung program belajar tatap muka yang dilakukan pemerintah secara bertahap. Jadi, diharapkan anak-anak juga sudah lebih kuat imunnya saat harus masuk sekolah.
  4. Mempercepat terjadinya herd immunity atau kekebalan kelompok (perlindungan secara tidak langsung terhadap penyakit menular ketika sebagian besar populasi sudah kebal terhadap infeksi) untuk menekan penularan virus Covid-19.
Vaksin pada anak mencegah penularan pada keluarga (Foto: Pexels)

Syarat Mendapatkan Vaksin Covid-19

Sebetulnya untuk mendapatkan vaksin Covid-19 ini syaratnya juga sama dengan vaksin anak yang lain, seperti misalnya pada saat vaksin tidak boleh demam (diatas 37.5 derajat celcius), melakukan konsultasi dengan dokter dulu untuk penderita autoimun, diabetes, transplantasi organ dan alergi dalam tingkat yang berat.

Selain itu, anak-anak yang belum boleh mendapatkan vaksin adalah mereka yang memiliki sindrom yang berhubungan dengan saraf, sedang dalam pengobatan seperti kanker, dan yang dalam 7 hari terakhir mengalami tremor, kejang, nafas sesak serta jantung berdebar.

Vaksin Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun saat ini sudah bisa didapat di fasilitas kesehatan pemerintah, seperti rumah sakit dan puskesmas serta dilakukan juga di beberapa sekolah. 

Penting untuk Diketahui

Meskipun sudah dilakukan sosialisasi oleh pemerintah, masih ada informasi yang ingin diketahui oleh masyarakat terkait pemberian vaksin ini, terutama oleh para orang tua, seperti:

Anak sudah pernah kena Covid-19 bolehkah vaksin?

Tentu saja boleh. Tapi untuk anak yang terkena dengan gejala ringan (OTG) harus menunggu dulu hingga 1 bulan untuk dapat vaksin. Sedangkan yang terkena dengan gejala sedang hingga berat atau harus menggunakan ventilator, harus menunggu sampai 3 bulan.

Jika anak punya penyakit obesitas, bisakah divaksin?

Untuk anak penderita obesitas tidak ada masalah untuk dapat vaksin Covid-19.

Apakah vaksin Covid-19 ini efektif untuk jangka panjang?

Vaksin untuk usia 6 hingga 11 tahun ini dosisnya sama seperti yang untuk dewasa. Diberikan dalam 2 dosis masing-masing 0.5 mililiter. Masa jedanya adalah 4 minggu. Namun untuk pemberian booster, sampai saat ini belum direkomendasikan karena masih menunggu hasil pengujian lebih lanjut.

Apakah vaksin ini bisa ganggu tumbuh kembang anak?

Pemberian vaksin ini justru bertujuan untuk mencegah anak terkena penyakit yang bisa mengganggu tumbuh kembangnya. Jadi, bila ingin tumbuh kembang anak yang optimal, sebaiknya melakukan vaksinasi.

Pemberian vaksin justru membantu tumbuh kembang anak (Foto: Xframe)

Sejauh mana efek samping dari pemberian vaksin Covid-19 usia 6 hingga 11 tahun?

Semua vaksin pasti memiliki efek samping, seperti demam. Inilah yang disebut dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Efek samping ini adalah hal yang wajar. Reaksi yang terjadi selain demam biasanya nyeri atau bengkak di lokasi suntik. 

“Bila suhu badan mencapai 37.5 derajat celcius atau lebih maka anak boleh diberikan parasetamol atau dibasuh air hangat,” terang dr. Ria. “Untuk bengkak bisa dikompres air hangat,” tembahnya

Yang perlu ditegaskan adalah bahwa ada anggapan yang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 justru mengakibatkan anak terkena Covid-19. “Ini jelas salah. Kalau terjadi seperti ini artinya virus memang sudah masuk sebelum anak dapat vaksin. Jadi bukan karena vaksinnya,” tegas dr. Ria.

Anak terkena batuk pilek, bolehkah divaksin?

Tentu saja boleh, asalkan untuk batuknya memang tidak mengarah ke masalah infeksi paru-paru. “Bila ragu, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter untuk menganalisa separah apa batuk yang dialami,” jelas dr. Ria.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam memutus penyebaran Covid-19 adalah dengan vaksinasi. Itu sebabnya penting untuk mengetahui secara lengkap informasi terkait vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun ini.

Nah, kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang topik ini, kamu bisa menyaksikan sesi Health Talk ini secara lengkap di Instagram @_goodlifeid_.