Hobi traveling? Ini saatnya kamu jadi wisatawan yang sadar lingkungan. Apa saja manfaatnya buat destinasi wisata dan kamu sebagai wisatawan sendiri?
Pandemi memang belum berakhir, namun dengan mulai pulihnya kondisi, beberapa destinasi wisata sudah mulai dibuka dengan memberlakukan protokol kesehatan. Tentu saja ini jadi hal yang paling ditunggu banyak orang yang sudah rindu liburan karena pembatasan aktivitas selama hampir 2 tahun belakangan ini.
Akibatnya, membludaknya pengunjung di berbagai tempat wisata melahirkan masalah baru. Selain kemacetan di sekitar area wisata, sampah juga menjadi masalah serius di kondisi seperti ini.
Revenge Tourism dan Overtourism
Kondisi ini juga menciptakan fenomena baru yaitu revenge tourism atau wisata “balas dendam” yang dilakukan sebagai pelampiasan dari pembatasan aktivitas yang cukup panjang sebelumnya.
Dengan adanya tren revenge tourism ini, sudah tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal daerah wisata dan pelaku industri pariwisata. Namun di sisi lain, revenge tourism ini juga akan memicu overtourism, yaitu kondisi dimana jumlah wisatawan di sebuah tempat wisata dianggap terlalu tinggi dan mulai mengganggu kenyamanan serta lingkungan penduduk setempat.
Tak hanya itu, wisatawan yang terlalu banyak ini juga kerap menimbulkan kerusakan lingkungan seperti sampah, pencemaran pantai dan laut, pemborosan energi karena pemakaian listrik dan air yang berlebihan, hingga mengganggu ekosistem alami di lokasi tersebut.
Wisawatan yang Sadar Lingkungan
Liburan sudah menjadi kebutuhan semua orang. Tapi, berlibur bukan asal bersenang-senang saja. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan supaya lokasi wisata bisa tetap terjaga kenyamanannya dan tidak membahayakan lingkungan secara umum.
Wisata yang bertanggungjawab seperti ini juga dikenal dengan sebutan “wisatawan sadar lingkungan.”. Cara menjadi wisatawan sadar lingkungan juga sangat sederhana dan tetap menyenangkan, karena dengan menjadi ramah lingkungan sebenarnya tidak akan mengurangi keseruan dan keasyikan kamu selama liburan.
Ini beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan:
- Pilih tempat yang terdekat
Dengan traveling ke tempat terdekat, emisi karbon yang kamu hasilkan untuk transportasi akan semakin sedikit. Coba kunjungi tempat-tempat yang belum pernah kamu datangi di sekitar tempat kamu tinggal. Siapa tahu ada banyak hal menarik dan selama ini luput dari perhatian kamu.
- Pertimbangkan opsi staycation
Kamu juga bisa pilih tren liburan staycation. Selain menghemat bahan bakar, staycation juga bisa jadi opsi menarik untuk liburan seru tanpa harus meninggalkan kota. Staycation pada dasarnya adalah liburan dengan menginap di hotel dalam kota yang sama dengan tempat kita tinggal. Pilihan ini mulai banyak digemari di masa pandemi yang membatasi orang bepergian ke luar kota.
Beberapa hotel di kota besar seperti Jakarta saat ini juga sudah menerapkan konsep sustainable (berkelanjutan) dalam operasionalnya, seperti pengolahan limbah, tidak menggunakan bahan plastik, melibatkan petani lokal untuk menu makanan, hingga penggunaan bahan-bahan daur ulang untuk operasional.
- Moda transportasi ramah lingkungan
Jika ingin liburan ke tempat yang lebih jauh, pilih moda transportasi yang paling sedikit meninggalkan jejak karbon. Menurut laporan International Energy Agency (IEA) kereta api adalah moda transportasi yang paling efisien dan paling rendah jejak karbonnya (gas emisi yang dihasilkan individu dalam kurun waktu tertentu).
Sementara jika ingin menggunakan pesawat, pilih penerbangan langsung tanpa transit karena saat take off dan landing, pesawat memerlukan bahan bakar yang lebih banyak.
- Hindari produk sekali pakai
Saat traveling, orang cenderung memilih produk sekali pakai dengan alasan lebih praktis. Padahal produk sekali pakai menjadi salah satu penyumbang pencemaran lingkungan karena menghasilkan sampah yang lebih banyak.
Oleh karena itu, kurangi penggunaan plastik dan produk sekali pakai. Misalnya kamu bisa membawa wadah makanan dan botol minuman sendiri, serta mengganti kantong plastik dengan tas kain.
- Pertimbangkan penginapan homestay
Alih-alih menginap di hotel mewah, kamu juga bisa menginap di homestay atau rumah warga yang lebih hemat energi. Beberapa warga lokal yang menawarkan homestay biasanya juga sudah menyediakan fasilitas menginap yang baik.
Tapi perlu kamu pastikan apakah protokol kesehatan juga dijalankan dengan ketat, seperti penyemprotan desinfektan dan pembatasan jumlah tamu.
- Hemat listrik
Jika memang pilihannya menginap di hotel, pastikan untuk selalu hemat listrik selama di kamar. Misalnya, mematikan televisi saat tidak ditonton, begitu juga matikan pendingin ruangan atau aliran listrik ketika pergi keluar kamar.
- Gunakan transportasi umum dan perbanyak jalan kaki
Selama berada di destinasi wisata, usahakan untuk menggunakan transportasi umum atau jalan kaki. Mengurangi penggunaan transportasi, artinya membantu mengurangi pencemaran udara dan lebih hemat bahan bakar.
- Dukung ekonomi lokal
Ini bisa kamu lakukan misalnya dengan membeli suvenir karya perajin lokal, atau menyewa pemandu lokal. Dengan begitu kamu membantu melestarikan budaya lokal dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.
- Jangan mendukung eksploitasi satwa liar
Jika ingin melihat satwa liar, lebih baik melihat mereka langsung di habitat aslinya atau suaka margasatwa yang memiliki visi dan misi menyelamatkan dan merehabilitasi hewan.
Jika kamu menonton pertunjukan satwa liar seperti gajah bermain bola, berfoto bersama orangutan atau bayi harimau, tanpa disadari kamu mendorong penangkapan hewan liar di alam untuk sekadar jadi tontonan. Jangan pernah membeli suvenir yang terbuat dari satwa liar karena itu juga berarti mendukung perdagangan satwa.
- Hormati budaya dan tradisi lokal
Tunjukkan sikap menghormati budaya lokal, misalnya jika di perjalanan kamu menemui adanya upacara adat, berhenti pada jarak aman dan tidak mengganggu acara.
Sebaiknya, pelajari juga bahasa lokal, paling tidak untuk kata yang sering digunakan, seperti misalnya “selamat pagi” dan “terima kasih”.
Saat ini antusias berwisata sedang tinggi karena masa pembatasan aktivitas yang cukup lama. Itu sebabnya penting untuk kamu beralih menjadi wisatawan yang sadar lingkungan supaya lokasi wisata bisa tetap terjaga kebersihan dan kelangsungan hidupnya.