Skin-to-skin contact atau kontak kulit langsung antara ibu dan bayi setelah melahirkan bukan sekadar momen mengharukan, tetapi juga memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan fisik dan emosional keduanya.
Skin-to-skin contact atau kontak kulit langsung antara ibu dan bayi setelah melahirkan telah terbukti memberikan banyak manfaat, baik secara fisik maupun emosional. Ketika bayi yang baru lahir diletakkan di dada ibunya tanpa penghalang pakaian, interaksi ini bisa membangun ikatan emosional yang kuat dan mendukung perkembangan kesehatan si kecil.
Berikut beberapa manfaat utama dari skin-to-skin contact untuk ibu yang baru melahirkan.
1. Membangun ikatan emosional yang kuat
Skin-to-skin contact merupakan momen penting untuk membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi. Saat bayi diletakkan di dada kamu, tubuh kamu akan melepaskan hormon oksitosin yang dikenal sebagai “hormon cinta.” Hormon ini tidak hanya membantu memperkuat ikatan dengan bayi tetapi juga dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin kamu rasakan setelah melahirkan. Bayi yang merasakan sentuhan kulit ibu biasanya lebih tenang dan merasa aman, yang juga berdampak positif pada kestabilan emosional kamu.
2. Meningkatkan produksi ASI
Ketika kamu melakukan skin-to-skin contact, tubuh kamu merespons dengan meningkatkan produksi hormon prolaktin, yang memicu produksi ASI. Kontak ini membantu proses menyusui menjadi lebih lancar karena bayi yang berada dalam posisi dekat dengan payudara akan lebih mudah untuk mulai menyusu. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang segera melakukan kontak kulit dengan ibunya setelah lahir cenderung lebih cepat mendapatkan ritme menyusu yang baik.
3. Menstabilkan suhu tubuh bayi
Tubuh kamu secara alami berfungsi sebagai pengatur suhu bagi bayi. Saat kamu memegang bayi tanpa penghalang pakaian, suhu tubuh kamu akan membantu menyesuaikan suhu tubuh si kecil. Jika bayi terlalu dingin, tubuh kamu akan secara otomatis memanas untuk menstabilkan suhu mereka. Hal ini sangat bermanfaat, terutama bagi bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah, karena menjaga suhu tubuh yang stabil sangat penting untuk perkembangan mereka.
4. Mengurangi risiko depresi pasca melahirkan
Depresi pasca melahirkan adalah masalah umum yang sering dialami ibu baru. Skin-to-skin contact bisa menjadi salah satu cara untuk membantu mencegah atau mengurangi risiko depresi ini. Kontak fisik dan emosional dengan bayi dapat membantu mengurangi perasaan cemas dan meningkatkan suasana hati kamu. Hormon oksitosin yang dilepaskan selama skin-to-skin juga bisa membantu mengurangi stres dan membuat kamu merasa lebih terhubung dengan bayi, sehingga mengurangi risiko depresi.
5. Membantu pemulihan pasca melahirkan
Selain manfaat emosional, skin-to-skin contact juga dapat membantu kamu dalam proses pemulihan fisik setelah melahirkan. Kontak ini membantu tubuh memproduksi hormon yang mempercepat penyembuhan rahim dan mencegah pendarahan berlebih. Selain itu, dengan meningkatnya hormon oksitosin, kamu juga akan merasa lebih tenang dan fokus, yang sangat membantu selama masa pemulihan.
6. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi
Selama skin-to-skin contact, bayi kamu akan terpapar bakteri baik yang ada di kulit kamu. Ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi, memberikan perlindungan terhadap infeksi, serta membantu perkembangan sistem imun yang lebih kuat. Bayi yang melakukan skin-to-skin contact juga cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih stabil, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mereka selama masa awal kehidupan.
Skin-to-skin contact tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kamu sebagai ibu yang baru melahirkan. Dari membangun ikatan emosional yang kuat, membantu proses menyusui, hingga mendukung pemulihan fisik, skin-to-skin adalah praktik sederhana namun memiliki dampak besar pada kesehatan ibu dan bayi. Jadi, pastikan untuk meluangkan waktu melakukan skin-to-skin contact sesegera mungkin setelah melahirkan, dan rasakan manfaatnya bagi kamu dan si kecil.