Astraphobia, Perasaan Takut Berlebihan Saat Dengar Bunyi Petir

petir

Bunyi petir sering membuat orang kaget karena suaranya yang keras dan memekakkan telinga. Bagi beberapa orang, bunyi petir tak hanya mengagetkan, tapi juga menakutkan sehingga tidak jarang orang kemudian ketakutan dan bersembunyi saat petir saling menyambar.

Rasa takut yang berlebihan terhadap suara petir dikenal dengan istilah astraphobia dalam dunia psikologi. Umumnya, fobia ini tidak mengenal batasan usia. Siapa saja bisa terkena astraphobia termasuk anak-anak hingga orang dewasa bahkan lansia.

Memang biasanya fobia ini bermula dari usia anak-anak meskipun tidak semua anak mengalami rasa takut ini. Sebagian orang akan sembuh sendiri seiring dengan bertambahnya usia dan menjadi dewasa, tapi tidak sedikit juga yang masih memiliki rasa takut pada suara petir hingga dewasa.

Rasa takut saat berada di tengah kondisi badai yang disertai petir sebetulnya hal yang wajar terjadi, namun pengidap astraphobia akan merespon kondisi ini dengan takut yang berlebihan, misalnya dengan berteriak histeris hingga sikapnya menjadi tidak terkendali.

Bunyi petir bisa jadi sangat menaktukan bagi beberapa orang (Foto: Pexels)

Gejala Astraphobia, Kamu Mengalami?

Lalu, apa saja gejala dari fobia ini? Umumnya pengidap fobia ini saat kondisi cuaca sedang banyak petir akan mengalami beberapa gejala fisik, seperti tangan berkeringat, badan gemetar, tubuh lemas dan sebagian mati rasa, mual serta jantung berdebar kencang. Pada anak kecil, gejala paling umum biasanya adalah dengan menangis tak terkendali sambil memeluk orang tuanya.

Gejala ini juga tidak cuma terjadi saat ada petir menyambar, tapi juga bisa dipicu oleh gambar petir atau hanya dengan suaranya saja. Rasa takut berlebihan bisa menjadi semakin parah kalau penderita fobia ini sedang sendirian saat bunyi petir terdengar.

Dalam beberapa kasus, pengidap fobia ini sering mengandalkan laporan prediksi cuaca sebelum melakukan aktivitas di luar rumah. Bahkan astraphobia juga bisa berkembang menjadi agrophobia, yaitu rasa takut untuk meninggalkan rumah.

Kondisi ini dipicu oleh rasa cemas penderita astraphobia akan terjadinya cuaca buruk saat meninggalkan rumah dan harus mendengar suara petir. Akhirnya beberapa pengidap fobia ini lebih memilih untuk tidak meninggalkan rumah sama sekali, terutama saat musim hujan tiba.

Apa Penyebabnya?

Layaknya fobia yang lain, penyebab seseorang mengidap astraphobia umumnya adalah karena faktor traumatis di masa lalu. Misalnya kamu pernah mengalami sesuatu yang buruk berkaitan dengan petir, seperti pernah melihat orang tersambar petir, pohon tersambar petir hingga roboh atau menyaksikan film horor dengan adegan menakutkan yang disertai bunyi petir. Hal-hal kecil seperti ini biasanya akan berkembang menjadi sebuah trauma yang akan membuat seseorang menjadi pengidap astraphobia.

Selain itu, beberapa anak dengan kondisi autisme juga sangat rentan menderita fobia ini karena umumnya mereka sangat sensitif terhadap bunyi-bunyian. Pengidap autisme bisa menjadi tidak terkendali saat dalam kondisi hujan badai disertai petir.

Astraphobia juga rentan dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat gangguan kecemasan atau kecemasan yang berlebih serta orang yang mengalami depresi.

Pada anak-anak, astraphobia sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja. Saat anak sudah mulai ketakutan karena bunyi petir, ada baiknya orang tua harus segera memastikan anak dalam kondisi yang nyaman, seperti memeluknya dan menenangkannya. 

Astraphobia bisa terjadi pada anak-anak (Foto: Xframe)

Membiarkan anak mengalami astraphobia dalam jangka panjang bisa membuat mereka justru terjerumus dalam kondisi depresi dan seiring waktu kalau mereka tidak bisa melepaskan diri dari fobia ini mereka bisa mencari jalan sendiri untuk melawan rasa takut mereka melalui hal-hal yang berbahaya seperti penggunaan obat terlarang untuk menenangkan diri.

Mengatasi astraphobia bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti melatih diri untuk relaksasi melalui meditasi atau melakukan terapi tertentu dengan konsultasi terlebih dahulu pada tenaga medis seperti psikolog. Yang jelas, fobia ini bisa jadi akan sangat mengganggu aktivitas kamu terutama saat musim cuaca buruk dan itu sebabnya jangan menyepelekan fobia seperti ini.