Takut Jatuh Cinta? Bisa Jadi Kamu Kena Philophobia

philophobia

Jatuh cinta bisa jadi merupakan hal yang paling indah dalam hidup. Tapi apa jadinya kalau justru takut untuk jatuh cinta? Kondisi ini bisa disebut dengan philophobia, salah satu fobia bila orang tidak berani jatuh cinta. Kamu salah satunya?

Secara medis, yang dimaksud dengan philophobia adalah kondisi dimana seseorang takut untuk jatuh cinta dan bahkan menganggap bahwa hubungan emosional dengan orang lain adalah sebuah hal yang mustahil.

Kenapa bisa ada orang yang takut untuk jatuh cinta? Menurut situs Halodoc, philophobia umumnya terjadi karena kejadian traumatis di masa lalu. Tak cuma pernah mengalami hubungan percintaan yang buruk, kejadian traumatik ini juga bisa berupa menyaksikan perceraian orang tua atau mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Orang yang pernah ditelantarkan orang tuanya juga punya kecenderungan untuk mengidap philophobia, karena merasa tidak percaya dengan yang disebut hubungan kasih sayang dan cinta.

Kondisi inilah yang kemudian membuat seseorang untuk cenderung menghindari hubungan yang lebih dekat dengan orang lain agar terhindar dari rasa sakit atau kemungkinan menyakiti orang lain. Bahayanya, kecenderungan untuk selalu menghindari rasa takut justru bisa membuat rasa takut itu sendiri menjadi semakin besar dan bisa mengganggu kehidupan sosial nantinya.

Hubungan cinta yang buruk di masa lalu bisa menjadi pemicu philophobia (Foto: Xframe)

Berbeda dengan perasaan enggan untuk jatuh cinta yang kadang terjadi, philophobia adalah rasa takut untuk jatuh cinta dalam porsi yang bisa dibilang berlebihan. Dalam beberapa kondisi, kadang philophobia juga disertai dengan beberapa gejala fisik saat harus menghadapi masalah jatuh cinta, seperti:

  • Perasaan panik
  • Berkeringat dingin
  • Detak jantung meningkat
  • Sulit bernafas
  • Rasa mual
Sponsored Links

Mengatasi Philophobia, Caranya?

Seperti fobia lainnya, kamu juga bisa mengatasi philophobia dengan beberapa cara. Memang mungkin tidak langsung sembuh sepenuhnya, namun setidaknya kamu bisa pelan-pelan meredam ketakutan ini. Beberapa langkahnya adalah:

Buang pikiran negatif

Ini bukan perkara  mudah memang. Buat kamu yang pernah mengalami hubungan cinta yang buruk, cobalah untuk memulai sesuatu yang baru dengan pikiran yang baru. Misalnya, kamu bisa membuang jauh-jauh pikiran yang mengatakan kalau kamu sudah tidak menarik lagi. 

Membuka diri untuk menemukan hal-hal baru bisa membuat kamu menemukan potensi dan hal-hal menarik yang baru dalam diri kamu. Jadi, sebagai langkah awal kamu bisa melupakan semua hal negatif yang pernah terjadi dalam hubungan kamu sebelumnya dan move on untuk menemukan hal baru yang menarik.

Belajar dari masa lalu

Kesalahan atau hal buruk di masa lalu bukan berarti akan berlaku selamanya untuk semua orang. Kamu bisa meneruskan hidup kamu dengan mengambil sisi positif dari kejadian di masa lalu. Misalnya, kamu pernah menjadi korban orang tua yang bercerai. Kamu bisa memilih pikiran positif untuk melanjutkan hidup kamu dengan meyakinkan diri kamu bahwa kamu akan memiliki pasangan idaman dan akan menjaga hubungan agar tidak terjadi perceraian di masa mendatang.

Dengan membuka diri dan belajar dari kesalahan masa lalu bisa mengurangi masalah yang menjadi sumber ketakutan (Foto: Xframe)

Berani jatuh cinta lagi

Pada dasarnya, cinta tidak diciptakan untuk menyakiti, tapi justru untuk membuat orang lebih bahagia. Memang pada suatu hubungan akan selalu ada masalah. Namun hubungan yang berdasarkan pada cinta akan selalu menuntunmu pada solusi yang akan membuat hubungan kamu menjadi semakin dewasa dan mungkin rasa cinta akan semakin bertambah juga.

Terapi dengan psikolog

Bagi kamu yang mengalami kejadian-kejadian yang bersifat traumatis di masa lalu dan merasa kesulitan untuk melupakannya, bisa mengambil langkah yang satu ini. Dengan melakukan konseling dan terapi dengan tenaga medis, kamu akan dipandu untuk mengubah persepsi negatif kamu tentang hubungan jatuh cinta.

Terapi juga akan membantu kamu untuk menemukan apa yang sebetulnya membuat kamu masih mengalami ketakutan sampai sekarang dan hal-hal apa yang bisa digunakan untuk bisa melupakan trauma di masa lalu.

Seperti fobia lainnya, philophobia adalah bagian dari kondisi mental yang perlu mendapat perhatian dan penanganan. Jadi sebaiknya masalah seperti ini tidak kamu simpan begitu saja dan terus bersembunyi dari orang lain. Kamu bisa mulai memilih langkah-langkah diatas untuk memperbaiki fobia atau berkonsultasi dengan psikolog bila memang dibutuhkan.

Visited 3 times, 1 visit(s) today