Benarkah Makanan Bersantan Tinggi Kolesterol?

makanan sehat daging

Hidangan Idul Fitri memang identik dengan makanan bersantan, seperti opor ayam dan gulai. Namun banyak anjuran untuk membatasi konsumsi makanan bersantan karena dianggap mengandung kolesterol yang cukup tinggi. 

Selain pada makanan, tidak sedikit minuman khas Indonesia yang menggunakan santan sebagai bahan penyedapnya. Selama bulan puasa biasanya kolak sering dijadikan makanan pembatal puasa. Kolak menggunakan santan untuk membuatnya jadi terasa gurih sebagai penyeimbang rasa manis. Begitu pula dengan es cendol yang sering dijadikan hidangan buka puasa dan bahkan minuman segar di luar bulan puasa.

Sayangnya, santan juga sering dijadikan pantangan bagi orang yang mengidap hipertensi dan kolesterol karena dianggap berbahaya bagi kondisi kesehatan. Tapi, benarkah demikian? Mengingat santan adalah bahan yang terbuat dari kelapa dan kelapa sendiri punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Santan Mengandung Kolesterol?

Menurut keterangan dari Alodokter, dalam 100 mililiter santan, terdapat kandungan:

  • Protein 0.5 gram
  • Lemak 5 gram
  • Karbohidrat 7 gram
  • Kalsium 450 miligram
  • Energi 230 kilo kalori

Dari data tersebut tidak terlihat bahwa santan mengandung kolesterol. Namun, santan juga mengandung lemak, yang mana lemak pada santan adalah terdiri dari lemak nabati yang tidak berbahaya dan sisanya adalah emak jenuh yang bisa berbahaya.

Santan terbukti tidak mengandung kolesterol meskipun konsumsinya tetap harus dibatasi (Foto: Freepik)

Tapi meskipun santan mengandung lemak jenuh, kandungannya tetap dianggap tidak membahayakan tubuh, apalagi berhubungan dengan peningkatan kolesterol. Jadi bisa dipastikan kalau santan sebagai penyebab kolesterol dan mengandung kolesterol tinggi ini adalah anggapan yang tidak benar atau hanya sekadar mitos.

Namun kamu harus tetap ketahui bahwa santan juga memiliki kandungan yang kurang baik bagi tubuh, seperti kalori yang cukup tinggi. Ini sebabnya santan tidak bisa kamu konsumsi dengan bebas begitu saja karena kamu harus tetap mempertimbangkan jumlah porsinya saat makan makanan bersantan.

Kalau kamu memakan santan terlalu banyak dan cukup sering, maka kamu juga akan berisiko terkena obesitas dan obesitas ini adalah pemicu datangnya beberapa penyakit kronis yang berbahaya, seperti jantung dan stroke.

Asal Tak Berlebihan, ini Manfaat Santan

Menjaga kolesterol baik

Selama ini banyak orang beranggapan bahwa santan mengandung kolesterol. Padahal santan terbukti tidak mengandung kolesterol dan justru mampu menjaga kadar HDL (High-Density Lipoprotein) atau kolesterol baik. HDL sendiri berfungsi untuk mengangkut kolesterol ke semua jaringan tubuh yang diperlukan untuk menghasilkan sel-sel baru. 

Meningkatkan pembakaran lemak

Santan mengandung lemak sehat atau lemak baik yang justru bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk membakar lemak dan membuat perut merasa kenyang lebih cepat. Jadi bisa mencegah kamu untuk makan berlebihan pada hari raya.

Santan juga bisa membantu pembakaran lemak pada tubuh (Foto: Pexels)

Menguatkan imun tubuh

Santan mengandung zat asam laurat, yaitu asam yang ada pada lemak jenuh dan bersifat anti bakteri. Karena sifatnya yang anti bakteri inilah asam laurat juga bisa berfungsi sebagai penguat imun dan menjaga kadar kolesterol baik. Selain itu asam ini juga diketahui bisa menjaga kadar bakteri baik (probiotik) dalam usus.

Untuk menjaga kesehatan saat kamu menyantap makanan atau minuman bersantan, kamu juga harus memperhatikan bagaimana makanan diolah atau cara menyantap makanan bersantan yang lebih sehat. Misalnya, seperti: 

  • Tidak memanaskan santan sampai mendidih. Karena semakin tinggi suhu memasak santan terlebih sampai mendidih akan mengubah kandungan lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh.
  • Jangan dipanaskan berulang. Karena memanaskan kandungan santan berulang kali akan membuat asam lemak berubah menjadi lapisan minyak yang bisa memicu kolesterol.
  • Dampingi dengan makan sayur. Kandungan serat pada sayur bisa membuat kamu kenyang dan menghindari makan berlebihan. Selain itu serat pada sayur juga bisa melarutkan kandungan lemak jenuh yang ada pada tubuh.
  • Perhatikan makanan pelengkapnya. Beberapa makanan bersantan seperti Soto Betawi biasanya juga ada potongan jeroan di dalamnya. Inilah yang harus kamu waspadai untuk dikonsumsi secukupnya saja, karena jeroan punya kandungan nutrisi yang bisa berbahaya bagi tubuh.

Lalu, seberapa banyak sebetulnya boleh konsumsi santan? Pada dasarnya komposisi nutrisi tiap orang pasti berbeda sehingga kebutuhan dan batasan asupan nutrisinya juga berbeda. Namun secara umum, dalam 100 mililiter santan terdapat 230 kilo kalori energi, sedangkan kebutuhan kalori orang dewasa adalah sekitar 2000 kilo kalori per hari. 

Jadi, kamu bisa memperkirakan sendiri seberapa banyak porsi makanan bersantan yang bisa kamu makan dalam sehari. Sederhananya, menurut keterangan HelloSehat, sebaiknya kamu tidak konsumsi makanan bersantan dengan takaran santan lebih dari 1 cangkir dalam sehari.

Santan memang berguna untuk menyedapkan makanan jadi lebih gurih. Namun mengkonsumsinya secara berlebihan justru akan membuat kesehatan kamu bisa terganggu. Itu sebabnya harus kamu batasi dengan tegas.