Benarkah Minyak Jagung Jadi Pilihan Minyak Goreng yang Lebih Sehat? Ini Manfaat dan Risikonya Buat Kesehatan

Minyak jagung dijadikan alternatif pengganti minyak goreng yang biasanya terbuat dari kelapa sawit. Berasal dari bahan yang berbeda, minyak jagung juga dinilai lebih sehat dari minyak kelapa sawit. Apa saja manfaatnya?

Secara global, sebetulnya minyak jagung dan minyak goreng kelapa sawit adalah 2 jenis minyak yang paling banyak digunakan untuk menggoreng. Namun di Indonesia, minyak goreng dari kelapa sawit lah yang paling banyak digunakan untuk menggoreng.

Lalu, apa bedanya antara minyak sawit dan minyak jagung? Seperti namanya, minyak sawit terbuat dari buah kelapa sawit yang direbus dan dikompres dengan mesin khusus serta disaring dan dimurnikan untuk memisahkan minyak dan kandungan airnya.

Minyak jagung dinilai lebih sehat kandungannya dibanding minyak kelapa sawit (Foto: Freepik)

Dalam 1 sendok makan minyak goreng sawit, mengandung 120 kalori dan 14 gram total lemak, termasuk 7 gram lemak jenuh, 5 gram lemak tak jenuh tunggal, dan sekitar 1,5 gram lemak tak jenuh ganda.

Sementara itu, minyak jagung terbuat dari biji jagung yang diekstrak hingga mengeluarkan minyak. Ekstrak minyak jagung kemudian melewati proses kimia yang panjang untuk menghilangkan kotoran, bau, serta rasa yang tidak diinginkan.

Selama proses kimia yang rumit tadi, minyak jagung akan kehilangan sebagian kandungan nutrisi yang ada pada jagung. Namun beberapa kandungan baik masih tetap ada seperti vitamin E dan fitosterol (lemak yang memiliki sifat berlawanan dengan kolesterol).

Dalam 1 sendok makan, minyak jagung mengandung 14 gram lemak (lemak jenuh sekitar 2 gram), 122 kalori, dan 2 miligram vitamin E atau 13% dari rekomendasi kebutuhan harian.

Manfaat Minyak Jagung Buat Kesehatan

1.       Membantu menjaga kolesterol

Dalam hal komposisi kandungan asam lemaknya, minyak jagung sangat tinggi lemak tak jenuh ganda, terutama dari jenis asam linoleat. Asam linoleat ini diketahui bisa menjaga kadar kolesterol, membantu mengurangi peradangan, dan membantu mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah.

2.       Menurunkan risiko penyakit jantung

Kandungan fitosterol pada minyak jagung dapat membantu mengurangi kolesterol jahat dengan menghalangi penyerapannya sehingga bisa menurunkan risiko penyakit jantung. Selain itu, fitosterol juga memiliki efek antiinflamasi, anti kanker, dan imunomodulator (kemampuan memodifikasi respons sistem imun tubuh dengan meningkatkan produksi antibodi). 

3.       Melindungi tubuh dari radikal bebas

Vitamin E dalam minyak jagung bersifat sebagai antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan juga dapat mendukung fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mata, kulit, dan fungsi kardiovaskular serta fungsi organ penting lainnya.

4.       Titik asap lebih tinggi

Minyak jagung memiliki titik asap yang sangat tinggi, sekitar 232 derajat celsius, yang berarti bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk memasak pada suhu tinggi, seperti untuk menggoreng dengan teknik deep frying. Sedangkan minyak sawit memiliki titik asap sekitar 175 hingga 210 derajat celsius.

Titik asap minyak adalah suhu di mana minyak mulai terbakar dan teroksidasi serta mengubah struktur kimianya secara negatif.

Minyak jagung punya titik asap lebih tinggi dibanding minyak sawit (Foto: Freepik)

Efek Samping Konsumsi Minyak Jagung Secara Berlebihan

Meski minyak jagung memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, namun jika dikonsumsi secara berlebihan juga akan memberi dampak negatif bagi kesehatan.

Sama seperti minyak nabati olahan lainnya, minyak jagung juga mengandung asam lemak omega-6 yang tinggi. Asam lemak omega-6 sendiri sangat lazim ditemui dalam makanan olahan seperti makanan beku, sosis, nugget, patty burger, minuman berkarbonasi, atau sereal batangan.

Terlalu banyak asam lemak omega-6 dan terlalu sedikit omega-3 dalam makanan dapat meningkatkan risiko peradangan, sindrom metabolik, obesitas, penyakit kardiovaskular, gangguan kognitif, dan bahkan meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.

Ada baiknya kalau kamu konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jagung juga tetap membatasi porsinya untuk tidak lebih dari 1 potong makanan dan tetap diimbangi dengan sayuran dan buah untuk nutrisi yang seimbang. Jadi, meski secara umum tergolong lebih sehat dibanding minyak kelapa sawit,  sebaiknya kamu tetap berhati-hati saat konsumsi minyak jagung.