Bullying Juga Bisa Terjadi di Tempat Kerja, ini Cara Hadapinya

Teman toxic

Bullying bukanlah fenomena yang terbatas pada lingkungan sekolah atau kehidupan remaja semata. Sayangnya, tempat kerja juga sering menjadi panggung bagi perilaku intimidasi ini.

Bullying di tempat kerja dapat menimbulkan dampak serius, baik bagi individu yang menjadi korban maupun bagi produktivitas dan keharmonisan lingkungan kerja secara keseluruhan.

Bullying sendiri adalah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain yang dianggap lebih lemah atau rentan.

Di lingkungan kerja, bullying juga bisa terjadi. Beberapa contohnya adalah:

Pelecehan verbal

Bullying ini adalah penggunaan kata-kata kasar, sindiran, atau penghinaan terhadap seseorang. Misalnya, seorang atasan yang secara terus-menerus menggunakan kata-kata merendahkan atau melecehkan bawahan.

Isolasi sosial

Bullying juga dapat terjadi dalam bentuk isolasi sosial. Sebagai contoh, sekelompok karyawan yang sengaja mengabaikan atau mengesampingkan seorang rekan kerja, membuatnya merasa terasing dan tidak diakui dalam tim atau departemen.

Penugasan tugas yang tidak wajar

Penugasan tugas yang tidak wajar atau tidak sesuai dengan kemampuan seorang karyawan dapat menjadi bentuk bullying di tempat kerja. Ini menciptakan tekanan ekstra dan membuat seseorang merasa tidak mampu memenuhi harapan.

Pencemaran nama baik

Menjelek-jelekkan nama baik seseorang melalui gosip atau rumor adalah bentuk bullying yang dapat merusak reputasi dan integritas individu tersebut.

Wanita Memegang Kepala
Bullying di tempat kerja bisa dengan berbagai cara (Foto: Pexels)
Sponsored Links

Menghadapi Bullying di Tempat Kerja

Menghadapi bullying di tempat kerja dapat menjadi pengalaman yang sulit dan menantang. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi tersebut dan melindungi diri. Berikut adalah beberapa cara menghadapi bullying di tempat kerja:

Jangan diam

Jangan biarkan bullying berlanjut tanpa tindakan. Cobalah untuk berbicara secara langsung dengan pelaku, ungkapkan perasaan kamu, dan sampaikan bahwa perilaku mereka tidak dapat diterima.

Simpan bukti

Kumpulkan bukti-bukti terkait perilaku bullying, seperti catatan, pesan teks, atau surel. Ini dapat membantu jika kamu perlu melibatkan atasan atau HRD

Bicarakan dengan atasan

Jika upaya pertama tidak berhasil, bicarakan dengan atasan langsung atau atasan pelaku. Sampaikan secara jelas bagaimana perilaku tersebut memengaruhi pekerjaan dan kesejahteraan kamu dalam bekerja.

Gandeng HRD

Jika masalah belum terpecahkan, hubungi HRD atau pihak yang berwenang di perusahaan. Berikan bukti dan ceritakan pengalaman kamu.

Gunakan kebijakan anti-bullying

Kenali kebijakan anti-bullying di tempat kerja dan gunakan sebagai pegangan. Beberapa perusahaan memiliki prosedur khusus untuk menangani kasus bullying.

Bangun Dukungan

Cari dukungan dari rekan kerja atau teman di luar tempat kerja. Mereka dapat memberikan perspektif, dukungan emosional, dan mungkin saran untuk mengatasi masalah.

Evaluasi pilihan karir

Jika upaya-upaya untuk mengatasi bullying tidak berhasil, pertimbangkan opsi karir lain. Jangan ragu untuk mencari pekerjaan di tempat yang lebih mendukung dan menghargai karyawan.

Penting untuk diingat bahwa setiap situasi bullying di tempat kerja mungkin berbeda, dan langkah-langkah yang diambil harus disesuaikan dengan keadaan spesifik. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional atau konsultan sumber daya manusia.

Visited 67 times, 1 visit(s) today