Dear Hubby, Begini Cara Alami Atasi Ejakulasi Dini

Masalah ejakulasi dini tak hanya soal fisik, tetapi juga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan gaya hidup, dan kabar baiknya, semua bisa diatasi secara alami tanpa harus bergantung pada obat.

Ejakulasi dini adalah salah satu masalah seksual paling umum pada pria, dan sering kali menjadi sumber stres, rasa malu, hingga menurunkan kepercayaan diri. Namun, kondisi ini bukan akhir dari segalanya. Banyak cara alami yang bisa membantu mengatasinya tanpa harus langsung bergantung pada obat-obatan kimia.

1. Kenali Penyebabnya Terlebih Dahulu

Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami penyebabnya. Ejakulasi dini bisa dipicu oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Psikologis: stres, kecemasan, rasa bersalah, atau tekanan performa.
  • Fisiologis: gangguan hormon, peradangan prostat, atau sensitivitas saraf penis yang terlalu tinggi.
  • Kebiasaan: pola tidur buruk, konsumsi alkohol berlebih, hingga gaya hidup sedentari.

Dengan mengetahui pemicunya, pendekatan penanganan bisa lebih tepat dan berkelanjutan.

2. Latihan Pengendalian dan Teknik Pernafasan

Salah satu metode alami paling efektif adalah latihan kontrol otot panggul atau latihan Kegel. Caranya cukup sederhana: kencangkan otot yang digunakan saat menahan kencing selama 5 detik, lalu lepaskan. Lakukan 10–15 kali, dua hingga tiga kali sehari.

Latihan ini membantu memperkuat otot dasar panggul, yang berperan penting dalam mengatur ejakulasi.

Radio exercises
Latihan dasar otot panggul bisa melatih atasi ejakulasi dini (Foto: Pexels)

Selain itu, teknik pernapasan dalam dapat membantu mengontrol gairah dan mengurangi ketegangan. Cobalah menarik napas perlahan selama 4 detik, tahan 2 detik, lalu hembuskan selama 6 detik. Ulangi hingga tubuh terasa lebih rileks.

3. Perhatikan Pola Makan dan Nutrisi Pendukung

Asupan makanan juga berperan besar dalam kesehatan seksual. Nutrisi tertentu dapat membantu meningkatkan stamina, sirkulasi darah, dan keseimbangan hormon.

Beberapa contoh makanan yang baik untuk mendukung fungsi seksual antara lain:

  • Jahe dan bawang putih, membantu melancarkan aliran darah.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian, kaya zinc dan magnesium yang penting untuk produksi testosteron.
  • Buah-buahan kaya antioksidan seperti delima, alpukat, dan pisang, membantu menjaga vitalitas tubuh.

Batasi konsumsi alkohol, rokok, dan makanan tinggi gula, karena dapat menurunkan hormon testosteron dan memperburuk sirkulasi darah.

4. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik teratur membantu meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi, mengurangi stres, dan memperbaiki mood.
Latihan seperti jogging, yoga, berenang, atau latihan kekuatan bisa menjadi pilihan ideal.

Olahraga juga meningkatkan kadar serotonin hormon yang berperan penting dalam menunda ejakulasi dan memperbaiki suasana hati.

5. Bangun Komunikasi dengan Pasangan

Masalah seksual sering kali diperburuk oleh kurangnya komunikasi. Membuka diri dan berbicara dengan pasangan tentang apa yang dirasakan dapat membantu mengurangi tekanan mental.

Selain meningkatkan keintiman, komunikasi juga memungkinkan pasangan beradaptasi dalam menemukan ritme dan cara menikmati hubungan dengan lebih nyaman.

6. Kelola Stres dan Kesehatan Mental

Kecemasan dan stres adalah musuh utama performa seksual. Praktik sederhana seperti meditasi, mindfulness, atau journaling dapat membantu menenangkan pikiran dan mengembalikan rasa percaya diri.

Tidur yang cukup juga penting idealnya 7–8 jam setiap malam karena kurang tidur dapat menurunkan hormon testosteron dan memperburuk kondisi ejakulasi dini.

7. Konsultasi Jika Diperlukan

Jika ejakulasi dini berlangsung terus-menerus meski sudah mencoba cara alami, konsultasi dengan dokter atau terapis seksual adalah langkah bijak. Penanganan medis dapat dikombinasikan dengan pendekatan alami untuk hasil yang optimal.

Mengatasi ejakulasi dini tidak harus selalu lewat obat. Dengan mengubah gaya hidup, mengelola stres, berolahraga, serta memperkuat komunikasi dan pengendalian diri, tubuh dan pikiran bisa kembali seimbang. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran, karena perubahan terbaik tidak terjadi dalam semalam, melainkan dari kebiasaan yang terus dijaga.