Tubuh memang membutuhkan energi untuk tetap bisa beraktivitas. Tapi kadang setelah mendapat asupan energi dari makanan, kita justru merasa lemas dan malas beraktivitas. Kenapa bisa begitu?
Dalam istilah medis, kondisi badan lemas dan mengantuk setelah makan disebut dengan food coma. Apakah kondisi ini berbahaya bagi tubuh? Secara umum sebetulnya food coma adalah kondisi yang wajar terjadi, terutama kalau kamu mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang cukup banyak.
Makanan yang masuk ke dalam tubuh akan masuk dalam sistem pencernaan dan diserap nutrisinya untuk kemudian disalurkan ke semua organ. Sebagian besar nutrisi makanan juga akan diolah menjadi energi yang dipakai oleh otot dan jaringan sel agar tubuh bisa tetap beraktivitas.
Sisa makanan yang tidak terserap akan disimpan menjadi lemak dan sebagian lagi akan digunakan untuk memproduksi berbagai hormon, salah satunya adalah hormon melatonin yang berfungsi merangsang rasa kantuk. Kombinasi melatonin dan berbagai hormon lain inilah yang kemudian memicu naiknya kadar gula darah dan menimbulkan rasa lemas serta mengantuk setelah makan.
Pemicu Food Coma
Lalu, bagaimana menjaga pola makan untuk menghindari food coma? Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya kamu perhatikan porsi makannya karena bisa memicu food coma:
Kacang-kacangan
Jenis kacang-kacangan seperti almond, kenari dan pistachio memiliki kandungan melatonin yang bisa merangsang rasa kantuk. Ada baiknya kamu menyantap jenis kacang-kacangan ini tidak di waktu kamu sedang beraktivitas seperti bekerja. Menyantapnya di sore hari bisa jadi opsi lebih baik karena efeknya bisa membantu kamu beristirahat di malam hari.
Makanan mengandung tryptophan
Tryptophan adalah senyawa yang digunakan tubuh untuk memproduksi hormon serotonin yang berfungsi untuk mempengaruhi suasana hati termasuk pengendali siklus tidur. Senyawa ini bisa kamu temukan pada beberapa makanan, seperti bayam, telur, ikan laut, dan kedelai.
Namun bukan berarti kamu harus menghindari makanan ini, karena nutrisi lain yang dikandungnya juga bermanfaat bagi kesehatan. Idealnya, asupan tryptophan yang cukup untuk orang dewasa adalah 5 miligram per 1 kilogram berat badan.
Selain kandungan makanan, food coma juga bisa dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti:
Waktu tidur yang tidak teratur
Buat kamu yang sering tidur larut malam dan kurang tidur, bisa juga berisiko terkena food coma. Ini karena pada saat kamu kurang tidur, otot tubuh akan menjadi tegang. Porsi makanan yang mengenyangkan akan membuat otot menjadi rileks dan akibatnya tubuh jadi terasa lemas.
Kondisi medis tertentu
Beberapa penyakit kronis seperti diabetes rentan mengalami kondisi food coma. Ini disebabkan pasien diabetes rentan mengalami kondisi hiperglikemia setelah makan, yaitu kadar gula dalam darah meningkat pesat. Kondisi ini kemudian ditandai dengan timbulnya gejala tubuh terasa lemas.
Intoleransi pada makanan
Intoleransi pada makanan tertentu membuat sistem pencernaan tidak bisa berfungsi dengan optimal saat kamu makan. Akibatnya, nutrisi tidak bisa diserap dengan baik dan justru membuat kamu merasa lemas setelah makan makanan tertentu.
Agar Tidak Lemas Setelah Makan
Menjadi lemas setelah makan akan mengganggu aktivitas, seperti saat bekerja di kantor atau sedang belajar. Untuk menghindari gangguan ini, kamu bisa mencegahnya dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Minum air putih yang cukup
Jumlah air putih yang cukup akan membantu sistem pencernaan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Ini akan menghindari penumpukan lemak dan hormon yang memicu rasa kantuk.
Tidak makan berlebihan
Menjaga porsi makan sesuai dengan kebutuhan berarti menjaga asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh supaya tidak berlebih dan bisa mengakibatkan lonjakan kadar gula darah yang membuat kamu merasa lemas.
Tidur berkualitas
Tak hanya waktu tidur yang cukup, namun tidur berkualitas juga berarti kamu menjalani proses tidur yang nyenyak tanpa gangguan. Ini untuk menjaga agar otot tubuh tidak kaku keesokan harinya dan bisa merespon asupan makanan dengan baik.
Hindari makanan dengan kadar gula tinggi
Gula memang baik sebagai sumber energi. Namun kalau kadar gula yang dikonsumsi sangat tinggi, ini akan mengakibatkan gula darah melonjak juga. Kondisi ini akan membuat tubuh justru menjadi lemas.
Perlu kamu ketahui bahwa secara umum kondisi lemas setelah makan memang tidak perlu terapi khusus untuk disembuhkan karena hal ini dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Kamu bisa mengatasinya dengan menjalankan beberapa langkah diatas.
Tapi bila kondisi ini tetap berlangsung, berulang-ulang dan menimbulkan rasa lemas yang berlebihan, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan.