Suka Overthinking Jelang Tidur? Ini Cara Mengatasinya

tidur

Suka susah tidur di malam hari karena merasa banyak pikiran? Itu artinya kamu mengalami overthinking menjelang tidur. Hal ini sebetulnya adalah hal yang wajar dan bisa diatasi.

Pada masa kini, seringkali kita menjumpai kata-kata “overthinking” yang sering dilontarkan oleh banyak orang, terutama pada media sosial dan di jam-jam malam hari atau bahkan subuh. Namun, sebenarnya apa itu overthinking yang sebenarnya juga sering dialami oleh berbagai macam kalangan dan bagaimana cara mencegahnya?

Apa Sih Penyebab Overthinking?

Pada pagi hingga siang hari, kita tentu melakukan berbagai macam aktivitas yang mungkin cukup melelahkan seperti belajar maupun bekerja. Nah, ketika sedang menjalankan kesibukan sehari-hari ini, otak kita sedang berada dalam mode menerima informasi dan tidak mendapatkan kesempatan untuk memikirkan hal-hal yang telah terjadi.

Yang terjadi adalah ketika kita sedang bersiap atau berusaha untuk tidur, kita mendapatkan jeda waktu dimana otak kita dapat mengevaluasi ulang dan memproses hal-hal yang telah terjadi pada hari itu yang malah menyebabkan berbagai macam pikiran dan informasi – yang seringkali bersifat negatif; membanjiri otak dan membuat kita mengalami overthinking atau terlalu banyak pikiran.

Overthinking sebelum tidur karena aktivitas seharian penuh (Foto: Pexels)

Dampak Overthinking Sebelum Tidur

Overthinking membuat otak kita menjadi aktif memikirkan berbagai macam hal yang telah terjadi pada diri kita, sehingga dapat membuat kita mengalami kesusahan tidur dan bahkan berujung pada insomnia yang dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh kita.

Kualitas tidur buruk yang disebabkan oleh overthinking dapat menyebabkan berbagai macam masalah yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, yaitu:

  • Menjadi mudah stress dan resah
  • Susah fokus
  • Menurunnya daya ingat 
  • Menurunnya performa bekerja

Cara Mencegah Overthinking

Untuk mencegah overthinking yang sering timbul sebelum kita tidur, kita dapat mencoba untuk melakukan hal-hal berikut.

Menjadwalkan waktu khusus untuk overthinking

Kita dapat mengatur waktu khusus untuk overthinking agar kita tidak perlu mengalaminya sebelum tidur. Ketika melakukan overthinking, kita dapat menuliskan apa saja masalah-masalah yang menjadi bahan pikiran kita serta menuliskan solusi yang dapat dilakukan untuk membereskan masalah tersebut. 

Dengan begitu, kita juga dapat membuat diri kita lebih tidak stress dengan mengetahui bahwa masalah kita sudah memiliki solusi yang dapat dilakukan dan juga memiliki rasa pencapaian dari melakukan hal tersebut.

Waktu untuk menulis jurnal (Foto: Pexels)

Meluangkan waktu untuk relaksasi sebelum tidur

Sebelum tidur, ada baiknya bila kita mengambil waktu paling tidak selama 1 jam untuk melakukan relaksasi. Relaksasi ini dapat berupa kegiatan seperti mendengarkan musik, melakukan meditasi, meminum teh herbal, serta melakukan hal-hal yang kita sukai lainnya (namun tidak menguras energi dan pikiran).

Dengan begitu, otak kita dapat memasuki posisi gelombang otak alfa yang membantu kita untuk menenangkan diri dan dapat terlelap.

Menjauhkan diri dari gadget

Gadget yang kita miliki seperti komputer, HP, dan televisi memiliki layar yang memancarkan sinar biru atau blue light yang juga dipancarkan oleh sinar matahari dan dapat mengganggu pola tidur kita.

Selain itu, ketika membuka media sosial sebelum tidur, kita dapat dibanjiri oleh berbagai macam informasi yang dapat mengaktifkan gelombang otak beta yang aktif ketika kita sedang berpikir dan membuat keputusan. Hal ini dapat memicu kecemasan ketika kita akan tidur.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan bersentuhan dengan gadget setidaknya selama 1 jam sebelum tidur.

Mengomunikasikan atau menuliskan isi pikiran

Mengomunikasikan isi pikiran kita, atau curhat dengan orang lain yang kita percayai seperti keluarga dan teman dekat dapat meringankan beban pikiran kita. Komunikasi yang terjadi tidak harus selalu disertai dengan diskusi untuk memecahkan masalah dari beban pikiran tersebut.

Bila kita tidak memiliki seseorang yang dapat diajak berkomunikasi atau memang lebih menyukai menulis, maka kita dapat menuangkan isi pikiran kita dalam bentuk tulisan pada jurnal. Jurnal tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang tidak langsung terlihat oleh mata dalam kegiatan sehari-hari (contohnya di dalam laci/lemari) agar saat berkegiatan, kita tidak diingatkan dengan isi pikiran kita yang mungkin bersifat negatif ketika melihat jurnal tersebut.

Tidak bekerja di tempat tidur

Bekerja di atas kasur dengan laptop di pangkuan kita memang terkadang terasa sangat nyaman dan santai. Namun sebenarnya secara psikis, hal ini membuat otak kita berpikir bahwa kasur yang seharusnya menjadi tempat kita untuk beristirahat; menjadi tempat kita bekerja dan berpikir. 

Pekerjaan seringkali menjadi sumber stres seseorang. Sehingga, secara tidak sadar kita dapat menganggap kasur sebagai tempat yang tidak nyaman dan hal tersebut dapat memicu overthinking.

Apabila kamu masih mengalami masalah tidur yang disebabkan oleh overthinking walaupun sudah mencoba berbagai macam cara dan tips, ada baiknya bila kamu mendapatkan pertolongan dari tenaga profesional juga ya!