Ini Alasan Daging Merah Tetap Penting Untuk Dikonsumsi dan Tips Sehat Mengonsumsinya

makanan daging

Daging merah kerap dianggap musuh bagi mereka yang menerapkan pola makan sehat. Padahal, daging merah menyediakan beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Yang perlu diperhatikan adalah porsi dan cara pengolahannya.

Daging merah adalah jenis daging yang terlihat berwarna merah saat mentah. Warna merah ini berasal dari pigmen yang bernama myoglobin, protein yang menyimpan oksigen dalam sel-sel otot. Jadi, bukan darah!

Yang termasuk daging merah di antaranya adalah daging sapi, domba, kambing, kerbau, dan babi.

Daging merah merupakan sumber protein yang baik. Daging merah juga menyediakan banyak nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, seperti yodium, zat besi, seng, vitamin (terutama B12), dan asam lemak esensial.

Daging merah punya banyak nutrisi (Foto: Pexels)

Vitamin B12 dan zat besi dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan sel darah merah baru sehingga mencegah kekurangan darah merah (anemia). Vitamin B12 juga memiliki banyak manfaat seperti menjaga kesehatan kulit, memberi suasana hati yang positif, tidur yang lebih nyenyak, dan regenerasi saraf.

Sementara itu, protein yang tinggi pada daging merah diperlukan untuk membangun otot, tulang, dan enzim.

Efek Negatif Daging Merah

Meski merupakan sumber protein yang baik, memakan daging merah juga memiliki sejumlah efek negatif bagi kesehatan, terutama jika memakannya dalam jumlah besar.

Berikut efek negatif makan daging merah:

1.       Berisiko terkena penyakit jantung

Beberapa daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Seperti diketahui, kolesterol yang tinggi bisa bikin kamu berisiko mengalami penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

2.       Kanker usus

Sebuah studi memasukkan daging olahan sebagai karsinogen (zat atau senyawa yang dapat menyebabkan kanker) level 1. Sementara itu, daging merah segar dikategorikan sebagai karsinogen level 2.

Dari studi tersebut juga ditemukan bahwa makan setara dengan dua potong daging asap per hari dapat meningkatkan risiko mutlak terkena kanker usus besar sebesar 1%.

Daging merah yang berlebihan memicu penyakit (Foto: pexels)

3.       Sembelit

Daging merah memang kaya protein tetapi minim kandungan serat. Jika dimakan terlalu banyak, daging merah akan membuatmu sembelit.

4.       Penumpukan lemak

Protein pada daging merah membantu memperkuat massa otot. Namun jika terlalu banyak, tubuh akan menyimpan protein tadi sebagai lemak. Pada akhirnya, hal itu akan mempengaruhi berat badan yang bertambah serta risiko penyakit jantung.

Cara Sehat Konsumsi Daging Merah

Daging merah tetap penting untuk dikonsumsi. Apalagi mengingat daging merah merupakan sumber protein yang bisa membangun massa otot, tulang, meregenerasi saraf, mencegah anemia, hingga memberi suasana hati yang positif.

Namun manfaat tadi akan hilang jika kita berlebihan mengonsumsinya dan kurang benar dalam mengolahnya.

Nah, berikut cara sehat mengonsumsi daging merah.

1.       Porsi

Menurut World Cancer Research Fund untuk meminimalkan risiko kesehatan, sebaiknya kamu mengonsumsi daging merah segar tak lebih dari 3 porsi seminggu.

Tiga porsi setara dengan 350-500 gram daging merah matang per minggu atau sekitar 50-70 gram per hari.

2.       Daging merah segar, bukan olahan

Manfaat daging merah yang telah dibahas di atas akan hilang jika kita mengonsumsi daging olahan. Daging olahan mengacu pada daging yang telah diawetkan dengan pengasapan, pengasinan, atau penambahan bahan pengawet.

Yang termasuk daging olahan adalah sosi, ham, patty, dan salami. Daging olahan biasanya tinggi lemak dan garam.

3.       Metode memasak

Daging merah sebaiknya dimasak dengan cara dipanggang, direbus, dikukus, atau ditumis dengan minyak yang sehat seperti zaitun.

Daging merah yang dibakar bisa memicu kanker (Foto: Pexels)

Minimalkan memasak daging dengan api besar dan sebaiknya jangan biarkan daging langsung menyentuh api. Jika ada bagian yang gosong, potong bagian yang hangus tersebut karena dapat memicu senyawa karsinogen, penyebab kanker.

4.       Imbangi dengan sayuran

Kombinasikan daging dengan sayuran saat dimasak. Paduan daging dan sayuran dapat membantu mengurangi senyawa berbahaya saat dicerna.

Kamu juga bisa menambah rempah-rempah saat masak daging. Selain menambah kelezatan, rempah-rempah juga membantu menurunkan kadar kolesterol, misalnya dengan menambahkan bawang putih saat memanggang daging atau menggoreng daging.

Menurut penelitian, bawang putih bisa menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida sampai 20 miligram/dl.

Konsumsi daging merah secara berlebihan memang bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Namun  bukan berarti kamu sama sekali tidak boleh makan daging merah. Faktanya, daging merah juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.