Jauh dari Sehat, Ini Alasan Kenapa Soda Diet Sebaiknya Dihindari

minuman soda

Tak sedikit yang berpikiran soda diet merupakan pilihan yang lebih sehat dibanding soda biasa. Orang yang ingin mengurangi asupan gula, biasanya akan memilih soda diet saat ingin minum minuman yang manis. Tapi benarkah soda diet lebih sehat dari soda biasa?

Soda diet dan soda biasa mengandung bahan-bahan yang mirip. Hanya saja, soda diet mengandung sedikit atau tanpa gula. Sebagai pengganti gula, soda diet menggunakan pemanis buatan seperti sakarin atau aspartam untuk memberi rasa manis.

Sayangnya, pengetahuan soda diet tanpa gula membuat banyak orang menganggap soda diet lebih sehat dibanding soda biasa. Padahal sama sekali tidak.

Banyak yang mengira bahwa soda diet lebih sehat, jadi bisa minum sebanyak-banyaknya (Foto: Pexels)

Apalagi bagi orang yang sedang menurunkan berat badan atau ingin mengurangi asupan gula, soda diet dianggap sebagai pilihan yang tepat dan bahkan bisa minum soda diet dalam jumlah banyak tanpa merasa bersalah.

Anggapan yang salah ini didukung oleh produsen soda yang sering mengklaim bahwa soda diet lebih menyehatkan daripada soda biasa dan merupakan pilihan ideal bagi orang yang mencoba menurunkan berat badan.

Alasan Soda Diet Tidak Lebih Sehat Dari Soda Biasa

Pada kemasan soda diet, biasanya akan dimunculkan bahwa minuman ini bebas gula dan kalori. Meski demikian, soda diet juga memiliki efek negatif bagi kesehatan, seperti berikut ini.

Menyebabkan kenaikan berat badan

Pemanis buatan menyebabkan tubuh menginginkan lebih banyak makanan berkalori tinggi dan sarat gula. Hal ini karena saat kamu tahu kamu tidak minum kalori maka akan membenarkan makan makanan berlemak dan makanan manis lainnya.

Menumpulkan indera perasa 

Pemanis buatan memiliki rasa yang lebih kuat dari gula asli. Hal itu dapat menumpulkan indera perasa terhadap makanan manis alami, seperti buah. Kita pun menjadi cenderung menambahkan gula atau pemanis buatan pada makanan dan minuman lain karena merasa kurang manis.

Membingungkan tubuh

Konsumsi pemanis buatan dapat membingungkan tubuh sehingga salah menghitung jumlah kalori yang sebenarnya dikonsumsi, yang kemudian dapat menyebabkan metabolisme melambat, membuatnya lebih sulit membakar kalori dan menurunkan berat badan.

Meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Hasil penelitian menemukan bahwa hanya satu porsi minuman dengan pemanis buatan per hari dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 8-13% lebih tinggi.

Penyakit jantung

Studi yang dilakukan peneliti di University of Miami dan Columbia University menemukan bahwa penyuka soda diet 43% lebih mungkin mengalami penyakit jantung dan stroke.

gigi
Soda berlebihan bisa merusak gigi (Foto: Pexels)

Merusak gigi

Minum soda diet secara berlebihan bisa meningkatkan kerusakan gigi. Hal ini karena kandungan asam sitrat pada soda diet dapat merusak lapisan enamel, yang pada akhirnya membuat gigi retak, keropos, dan pembusukan.

Sakit kepala

Sebuah studi menunjukkan pada beberapa orang, pemanis buatan seperti aspartam menunjukkan dapat memicu sakit kepala.

Masalah pencernaan

Jika dikonsumsi secara berlebihan, pemanis buatan tidak dapat ditoleransi oleh tubuh manusia. Pemanis buatan memiliki efek buruk pada mikrobiota usus dan memicu intoleransi glukosa, yang pada akhirnya bisa menimbulkan masalah pencernaan.

Meskipun bebas gula dan rendah kalori, minuman soda diet ternyata tak lebih sehat dari minuman soda biasa. 

Jika ingin menghilangkan dahaga sekaligus mencari kesegaran, air putih tetap menjadi pilihan yang paling menyehatkan. Kamu bisa minum air putih dingin atau ditambah dengan irisan buah segar untuk variasi rasa.