Ketika Hubungan Tak Lagi Sehat, Mengenali Kekerasan Emosional Sejak Dini

Tidak semua kekerasan meninggalkan luka di tubuh, ada yang perlahan melukai dari dalam, membungkam perasaan, dan meruntuhkan kepercayaan diri; itulah yang disebut pelecehan emosional.

Tidak semua luka terlihat. Ada jenis kekerasan yang tidak meninggalkan memar di kulit, tapi perlahan menggerogoti rasa percaya diri, harga diri, dan bahkan identitas seseorang. Itulah yang disebut pelecehan emosional, bentuk kekerasan psikologis yang sering kali luput disadari, bahkan oleh korban sendiri.

Pelecehan emosional terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata, sikap, atau tindakan untuk mengontrol, merendahkan, atau mengancam orang lain secara psikologis. Bentuknya bisa halus, seperti komentar sarkastik dan manipulasi perasaan, atau bisa juga terang-terangan, seperti penghinaan dan ancaman.

Beberapa contoh umum pelecehan emosional antara lain:

  • Merendahkan secara verbal, seperti mengejek, mengkritik berlebihan, atau mempermalukan di depan orang lain.
  • Gaslighting, yaitu membuat seseorang meragukan ingatannya sendiri atau merasa “gila.”
  • Silent treatment, membungkam komunikasi sebagai bentuk hukuman.
  • Kontrol berlebihan, seperti mengatur cara berpakaian, dengan siapa boleh bergaul, atau keputusan pribadi lainnya.
  • Manipulasi emosional, misalnya membuat seseorang merasa bersalah atas hal yang bukan salahnya.

Yang sering membuat pelecehan emosional berbahaya adalah sifatnya yang tidak terlihat. Tidak ada bukti fisik, tidak ada saksi, dan sering kali korban justru mempertanyakan dirinya sendiri: “Apakah aku terlalu sensitif?”

Pelecehan emosional terjadi ketika seseorang menggunakan kata-kata, sikap, atau tindakan untuk mengontrol, merendahkan, atau mengancam orang lain secara psikologis. (Foto: Pexels)
Sponsored Links

Dampak Pelecehan Emosional terhadap Kesehatan Mental

Pelecehan emosional bisa meninggalkan luka yang sama seriusnya dengan kekerasan fisik — hanya saja terjadi di dalam pikiran dan perasaan. Dampaknya dapat bertahan lama, bahkan setelah hubungan yang abusif sudah berakhir.

Beberapa dampak yang sering muncul antara lain:

  1. Menurunnya harga diri dan kepercayaan diri
    Korban sering merasa tidak cukup baik, tidak berharga, atau takut mengambil keputusan sendiri.
  2. Kecemasan dan depresi
    Rasa takut yang konstan, perasaan bersalah, dan tekanan batin bisa memicu gangguan kecemasan, serangan panik, hingga depresi berat.
  3. Kesulitan membangun hubungan sehat
    Setelah mengalami kontrol dan manipulasi, seseorang bisa kehilangan kepercayaan terhadap orang lain — bahkan terhadap diri sendiri.
  4. Gangguan tidur dan psikosomatik
    Luka emosional sering bermanifestasi secara fisik, seperti sakit kepala, sulit tidur, nyeri tanpa sebab medis jelas, atau mudah lelah.
  5. Trauma jangka panjang
    Dalam beberapa kasus, pelecehan emosional dapat memicu gejala mirip PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), seperti flashback, ketakutan berlebihan, atau rasa terancam tanpa alasan jelas.

Bagaimana Menghadapinya?

Menyadari bahwa sesuatu adalah bentuk pelecehan emosional adalah langkah pertama yang sangat penting. Jika kamu merasa sering direndahkan, diabaikan, atau dikontrol secara emosional, jangan abaikan perasaan itu.

Berikut langkah-langkah yang bisa membantu:

  • Kenali pola yang berulang. Catat situasi yang membuat kamu merasa tidak aman secara emosional.
  • Bicarakan dengan orang tepercaya. Teman, keluarga, atau tenaga profesional bisa memberi perspektif dan dukungan.
  • Buat batasan yang tegas. Tidak semua hubungan layak dipertahankan, apalagi jika membuatmu kehilangan jati diri.
  • Pertimbangkan bantuan profesional. Konseling atau terapi bisa membantu memahami luka emosional dan memulihkan diri.

Pelecehan emosional bukan sekadar “drama” atau “masalah komunikasi.” Ini adalah bentuk kekerasan yang nyata dan berbahaya, meski tidak terlihat.

Setiap orang berhak diperlakukan dengan hormat dan merasa aman, baik secara fisik maupun emosional. Jika kamu pernah atau sedang mengalaminya, ingat: kamu tidak sendiri, dan kamu pantas mendapatkan bantuan serta ruang untuk sembuh.